Pemanenan Penggunaan Input Proses Budidaya

dengan lahan sempit, yaitu sebanyak 5.67 HOKHa. Usahatani padi penggarap lahan sempit menggunakan tenaga kerja lebih banyak daripada usahatani padi penggarap lahan luas, yaitu sebanyak 100.26 HOKHa. Kegiatan penyemprotan pada usahatani padi penggarap lahan luas menggunakan tenaga kerja lebih banyak daripada usahatani padi petani penggarap dengan lahan sempit, yaitu sebanyak 3 HOKHa. Rincian penggunaan tenaga kerja usahatani beras merah sistem Subak dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Rata-rata penggunaan tenaga kerja usahatani padi berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Kegiatan Tenaga Kerja Rata-Rata HOKHa Pemilik Penggarap Luas Sempit Luas Sempit Penyemaian 3.63 4.35 1.74 2.13 Pengolahan Lahan 35.57 36.27 14.97 31.89 Penanaman 6.75 9.41 6.46 9.76 Penyulaman - 0.76 0.39 0.69 Penyiangan 9.90 21.03 8.06 20.77 Pemupukan - 5.92 2.72 4.44 Penyemprotan 5.67 3.80 3.00 0.63 Pemanenan 31.09 42.28 28.83 29.95 Total 92.61 123.82 66.17 100.26 Sumber : Data Primer diolah 2013 Output Usahatani Keberhasilan kegiatan usahatani dilihat dari produksi dan penerimaan yang diperoleh petani. Rata-rata produksi per hektar dari usahatani padi sawah di Desa Jatiluwih disajikan pada Tabel 17. Tabel 17. Rata-rata penerimaan usahatani padi berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Pemilik Penggarap Luas Sempit Luas Sempit Hasil Panen kgha 5 537.07 5 714.91 5 739.52 5 584.13 Nilai 38 759 490 40 004 370 40 176 640 39 088 910 Sumber : Data Primer diolah 2013 Rata-rata produksi gabah kering panen yang diperoleh petani responden adalah sebesar 5 699.63 kgha dengan harga jual sebesar Rp 7 000kg, maka penerimaan yang diperoleh petani di Desa Jatiluwih pada musim tanam MT I tahun 2013 adalah sebesar Rp 39 897 410ha. Usahatani padi petani pemilik dengan lahan sempit memiliki hasil panen lebih banyak daripada usahatani padi petani pemilik dengan lahan luas, yaitu sebanyak 5 714.91 kgha dengan nilai penerimaan sebesar Rp . 40 . 004 . 370. Usahatani padi petani penggarap lahan luas memiliki hasil panen lebih banyak daripada usahatani padi petani penggarap lahan sempit, yaitu sebanyak 5 739.52 kgha dengan nilai penerimaan sebesar Rp 40 176 640. Alat-Alat Pertanian Jenis alat-alat pertanian yang digunakan dalam kegiatan usahatani padi sawah di Desa Jatiluwih adalah cangkul, sabit, ani-ani, dan mesin rumput. Traktor dalam penggunaannya diperoleh dengan cara menyewa. Biaya sewa untuk pembajakan dengan traktor adalah sebesar Rp 839 042.69hariha. Rata-rata jumlah alat-alat pertanian yang dimiliki petani responden adalah sebanyak 1 sampai 3 buah. Peralatan yang dimiliki petani pada umumnya memiliki umur ekonomis satu sampai 5 tahun dan jumlah musim dalam 1 tahun sebanyak dua kali. Nilai penggunaan dari alat-alat pertanian yang digunakan oleh petani di Desa Jatiluwih adalah sebesar Rp . 666 . 534.90ha. Nilai terbesar dikeluarkan untuk penggunaan mesin rumput, yaitu sebesar Rp 467 816ha, sedangkan nilai terkecil dikeluarkan oleh penggunaan cangkul, yaitu sebesar Rp 29 954.55. Rata-rata biaya penyusutan pada usahatani beras merah sistem Subak disajikan pada Tabel 18. Tabel 18. Rata-rata biaya penyusutan pada alat-alat pertanian usahatani padi sawah di Desa Jatiluwih tahun 2013 Jenis Peralatan Nilai Ekonomis Rp Umur Ekonomis Tahun Penyusutan Rp Cangkul 134 772.73 5 26 954.55 Sabit 105 610.50 1 105 610.50 Ani-ani 66 153.85 1 66 153.85 Mesin Rumput 1 403 448.00 3 467 816.00 Jumlah 666 534.90 Sumber : Data Primer diolah 2013 Rata-rata biaya penyusutan pada alat-alat pertanian usahatani beras merah berdasarkan tipe petani dan luas lahan disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Rata-rata biaya penyusutan pada alat-alat pertanian usahatani padi berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 Pemilik Penggarap Luas Sempit Luas Sempit Cangkul Nilai ekonomis 169 444 137 400 123 333 122 500 Penyusutan 33 889 137 400 123 333 40 833 Sabit Nilai ekonomis 88 347 100 007 135 556 88 214 Penyusutan 17 670 100 007 135 556 29 405 Ani-ani Nilai ekonomis 76 000 60 250 71 333 65 417 Penyusutan 15 200 60 250 71 333 21 806 Mesin rumput Nilai ekonomis 1 266 667 1 463 636 1 481 818 1 125 000 Penyusutan 253 333 1 463 636 1 481 818 375 000 Total Penyusutan 320 092 1 761 293 1 812 040 467 044 Sumber : Data Primer diolah 2013 Nilai penyusutan mesin rumput pada usahatani petani pemilik lahan sempit lebih besar dari usahatani petani pemilik lahan luas, yaitu sebesar Rp 1 761 293. Peralatan pertanian pada usahatani padi petani penggarap lahan luas memiliki nilai penyusutan lebih besar daripada usahatani padi petani penggarap lahan sempit, yaitu sebesar Rp 1 812 040.

2.1.9. Biaya Transaksi Kelembagaan Subak

Biaya transaksi terdiri dari biaya transaksi pasar, biaya transaksi manajerial, dan biaya transaksi politik. Biaya transaksi yang dikeluarkan oleh petani di Desa Jatiluwih dapat dikategorikan kepada biaya manajerial. Biaya transaksi yang dikeluarkan oleh petani dalam pengelolaan usahatani di Desa Jatiluwih meliputi : 1 biaya pengambilan keputusan, yaitu biaya rapat, biaya musyawarah 2 biaya operasional bersama, yaitu biaya biaya perawatan saluran air Subak dan biaya pelaksanaan upacara adat. Besarnya rata-rata biaya transaksi yang dikeluarkan oleh petani di Desa Jatiluwih dalam pengelolaan usahatani padi dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Rincian biaya transaksi usahatani padi Desa Jatiluwih tahun 2013 No Jenis Biaya Biaya per Musim Tanam Rp 1 Biaya pengambilan keputusan - Biaya musyawarah Rp 10 000.00 2 Biaya operasional bersama - Biaya perawatan saluran air Subak Rp 120 000.00 - Biaya pelaksanaan upacara adat Rp 211 666.67 Total Biaya Rp 341 666.70 Sumber: Data Primer diolah 2013 Berdasarkan tabel di atas, total biaya transaksi yang dikeluarkan oleh petani dalam pengelolaan usahatani padi di Desa Jatiluwih setiap musim tanam sebesar Rp . 341 . 666.70. Biaya terbesar yang dikeluarkan adalah biaya untuk melaksanakan upacara adat yaitu sebesar Rp 211 666.67. Tabel 21. Rincian biaya transaksi usahatani padi petani beras merah berdasarkan tipe petani dan luas lahan di Desa Jatiluwih tahun 2013 No Jenis Biaya Biaya Lahan Luas Rp Biaya Lahan Sempit Rp Biaya Lahan Luas Rp Biaya Lahan Sempit Rp 1 Biaya pengambilan keputusan - Biaya musyawarah Rp 10 000.00 Rp 10 000.00 Rp 10 000.00 Rp 10 000.00 2 Biaya operasional bersama - Biaya perawatan saluran air Subak Rp 166 666.67 Rp 88 333.33 Rp 145 000.00 - - Biaya pelaksanaan upacara adat Rp 286 111.10 Rp 187 200.00 Rp 217 222.20 Rp 200 357.10 Total Biaya Rp 462 777.80 Rp 285 533.30 Rp 372 222.20 Rp 210 357.10 Sumber: Data Primer diolah 2013 Tabel 21 menunjukkan bahwa total biaya transaksi yang dikeluarkan oleh usahatani pemilik lahan luas sebesar Rp 462 777.80 dan total yang dikeluarkan oleh usahatani petani pemilik lahan sempit sebesar Rp 285 533.30. Jadi, usahatani lahan luas menghabiskan biaya transaksi yang lebih besar daripada usahatani dengan lahan sempit. Selisih biaya transaksi antara usahatani pemilik lahan luas dan sempit adalah sebesar Rp 177 244.50. Total biaya transaksi yang dikeluarkan usahatani petani penggarap lahan luas sebesar Rp 372 222.20 dan biaya transaksi yang dikeluarkan usahatani petani penggarap lahan sempit sebesar Rp 210 357.10. Jadi, usahatani petani penggarap lahan luas menghabiskan biaya transaksi yang lebih besar daripada usahatani petani penggarap lahan sempit. Selisih biaya transaksi usahatani penggarap lahan luas dan sempit adalah sebesar Rp 161 865.10.

3. ANALISIS USAHATANI PADI SISTEM SUBAK

Analisis usahatani padi dengan Sistem Subak musim tanam Januari-Juni 2013 dilakukan dengan cara mengidentifikasi penggunaan sumber daya input dan keluaran output yang dihasilkan selama musim tanam. Selanjutnya, dilakukan analisis biaya, penerimaan, serta pendapatan dengan menghitung tingkat pendapatan usahatani. Efisiensi biaya usahatani ditentukan dengan analisis perbandingan antara penerimaan dan biaya RC rasio.

3.1. Struktur Biaya Usahatani Padi Sawah per Hektar di Desa Jatiluwih

dengan Sistem Subak Biaya yang tergolong biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya benih, pupuk, pestisida, sewa traktor atau kerbau, pajak lahan atau Pajak Bumi dan Bangunan PBB, biaya untuk membayar tenaga kerja luar keluarga TKLK, biaya sewa lahan, dan biaya transaksi kelembagaan Subak. Biaya diperhitungkan mencakup biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK, dan biaya penyusutan alat. Total biaya usahatani padi sawah yang dikeluarkan petani di Desa Jatiluwih untuk satu musim tanam adalah sebesar Rp 16 447 580.08ha yang terdiri dari total biaya tunai sebesar Rp 13 514 177.69ha atau 80.49 dari total biaya usahatani dan total biaya diperhitungkan sebesar Rp 3 275 069.09ha atau 19.51 dari total biaya usahatani. Struktur biaya usahatani padi beras merah di Desa Jatiluwih dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 22. Struktur Biaya Rata-Rata Usahatani Padi di Desa Jatiluwih Tahun 2013 Satuan Jumlah Fisik Harga Fisik Satuan Rp Nilai Rp Persentase A. Biaya Tunai 1. Sarana Produksi a. Benih KgHa 26.81 7 833.33 210 011.58 1.25 b. Pupuk Kandang KgHa 1 310.85 500.00 655 425.00 3.90 c. Pupuk Urea KgHa 204.28 1 906.15 389 388.32 2.32 d. Pupuk KCl KgHa 87.18 2 029.00 176 888.22 1.05 e. Pupuk NPK KgHa 100.84 2 107.00 212 469.88 1.27 f. Pestisida Cair MlHa 0.21 56 333.33 11 829.99 0.07 g. Pestisida Padat KgHa 0.85 10 300.00 8 755.00 0.05 h. Sewa Traktor Ha 0.46 824 375.85 379 212.89 2.26 Jumlah 2 043 980.89 12.17 2. Tenaga Kerja Luar Keluarga - Pria HOK 29.54 70 000.00 2 067 800.00 12.32 - Wanita HOK 42.88 60 000.00 2 572 800.00 15.64 3. Pajak Lahan Ha 0.51 306 711.89 156 423.06 0.93 4. Sewa Lahan Ha 0.51 12 414 719.69 6 331 507.04 37.71 5. Biaya Transaksi 341 666.70 2.04 Total Biaya Tunai 13 514 177.69 80.49 B. Biaya Diperhitungkan 1.Tenaga Kerja Dalam Keluarga - Pria HOK 28.16 70 000.00 1 971 200.00 11.74 - Wanita HOK 15.64 60 000.00 938 400.00 5.59 2. Biaya Penyusutan - 365 469.09 2.18 Total Biaya Diperhitungkan 3 275 069.09 19.51 Total Biaya Usahatani - 16 447 580.08 100.00 Sumber : Data Primer diolah 2013 Pengeluaran terbesar adalah untuk biaya tenaga kerja yaitu Rp . 7 . 550 . 200HOKha atau 45.29 dari total biaya usahatani dengan perincian Rp . 4 . 640 . 600HOKha atau 27.96 dari total biaya usahatani untuk biaya tenaga kerja luar keluarga TKLK dan Rp 2 909 600HOKha atau 17.33 dari total biaya usahatani untuk biaya tenaga kerja dalam keluarga TKDK. Besarnya biaya untuk faktor produksi tenaga kerja ini disebabkan karena tanaman padi sangat rentan