Simulasi dan validasi model matematika

Tabel 23 Data simulasi dan validasi model matematika faktor internal suhu dingin Kode sampel X 1 X 2 Hue perdict Warna hue predict Hue exp Warna hue exp X 2 1 7.43 0 75. 27 68.93 0.53 2 7.7 0.006 66.66 72.46 0.51 3 7.5 0.013 70.16 76.35 0.55 4 7.5 0.018 70.47 71.82 0.03 5 7.3 0.218 75.62 77.36 0.04 6 7.4 0.1 73.49 76.22 0.10 7 7.4 0.636 75.25 76.35 0.02 8 7.3 0.882 76.95 81.49 0.27 9 7 0.9 81.13 83.83 0.09 Jumlah 2.13 Hasil uji pada model matematika dengan X 1 adalah pH label dan X 2 adalah jumlah S. aureus label ln 1×10 3 cfug menunjukkan jumlah selisih X 2 antara Hue predict dan Hue exp sebesar 2.13. Berdasarkan tabel Chi square Lampiran 9 pada jumlah sampel 9, menunjukkan model matematika tersebut valid sebesar 97.6. 4.2.4.2 Persamaan matematika faktor eksternal Berdasarkan hasil analisis ragam, kondisi kemasan tidak vakum dan vakum berpengaruh tidak nyata terhadap o hue label, pH pempek, jumlah S. aureus pempek, total volatil nitrogen pempek dan gas asam dalam kemasan. Sedangkan suhu penyimpanan suhu ruang dan suhu dingin berpengaruh sangat nyata sehingga diperoleh dua jenis model matematika faktor eksternal yaitu model matematika eksternal suhu ruang dan model matematika eksternal suhu dingin. 4.2.4.2.1 Persamaan model matematika faktor eksternal suhu ruang 4.2.4.2.1.1 Penentuan pola hubungan Ordo variabel persamaan ditentukan dengan i memplot data pH, jumlah S. aureus, total volatil nitrogen pempek dan gas asam dalam kemasan terhadap hue label, dan ii berdasarkan R 2 tertinggi pada ordo 1, 2 dan 3 pada program SPSS 18. Gambar 28 menunjukkan plot tebaran pH pempek terhadap o hue memiliki pola hubungan linier X 3 , S. aureus pempek memiliki pola hubungan kuadratik X 4 2 , total volatil nitrogen memiliki pola hubungan kuadratik X 5 2 , dan konsentrasi asam memiliki pola hubungan kubik X 6 3 . a b c d Gambar 28 Plot tebaran a pH pempek, b S.aureus pempek, c TVN pempek, d gas asam terhadap hue label faktor eksternal suhu ruang Pola hubungan variabel juga ditunjukkan pada koefisien korelasi R 2 pada Tabel 24, pH pempek memiliki nilai R 2 tertinggi pada ordo 1, sedangkan S. aureus pempek pada ordo 2, total volatil nitrogen pada ordo 2, dan konsentrasi gas asam pada ordo 3. Tabel hasil analisis pada Lampiran 8 Tabel 57-60. Tabel 24 Nilai R 2 pada tebaran pH, jumlah S. aureus, total volatil nitrogen pempek dan gas asam dalam kemasan faktor eksternal suhu ruang Ordo R 2 pH pempek Jumlah S. aureus pempek Total volatil nitrogen Gas asam dalam kemasan 1 0.92 0.76 0.87 0.89 2 0.92 0.88 0.88 0.89 3 0.92 0.76 0.88 0.90 Hal yang sama pada 4.2.4.1.1.1. Pada model persamaan ini, ordo 2 kuadratik variabel S. aureus pempek dan total volatil nitrogen, ordo 3 kubik