Pembuatan label Persiapan sampel

Pempek sebanyak 3 pcs berukuran 3×8 cm berdiameter 1.5 cm dikemas menggunakan plastik polyamide. Polyamide adalah bahan kemasan ideal yang digunakan untuk kemasan vakum karena memiliki kuat tarik yang tinggi, ketahanan terhadap tusukan dan memiliki sifat penghalang yang baik terhadap oksigen dan gas lainnya Ahn dan Min 2006. Aplikasi label indikator dilakukan dengan meletakkan label indikator ke dalam kemasan. Label direkatkan pada permukaan bagian dalam kemasan dengan posisi ditengah dan berjarak 2 cm dari pempek untuk menghindari kontak label dengan pempek. Kemasan pempek yang digunakan berukuran 13×13×3.5 cm. 3.4.2.1.3 Perlakuan kemasan tidak vakum dan vakum Pempek yang telah dikemas diberi perlakuan kondisi kemasan yaitu tidak vakum dan vakum. Pengkondisian bertujuan untuk mengetahui respon label terhadap kondisi kemasan yang berbeda. Pengemasan pempek secara vakum, dilakukan dengan cara ujung kemasan direkatkan menggunakan vacuum packer dengan tekanan 1 kpa, sedangkan pempek yang dikemas tidak vakum ujung kemasan direkatkan dengan sealer biasa. 3.4.2.1.4 Perlakuan suhu penyimpanan pempek Pempek disimpan pada suhu dingin dan suhu ruang. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon label terhadap pola penurunan kualitas pempek pada suhu yang berbeda. Suhu dingin yang digunakan adalah suhu kulkas berkisar 5-10 o C, sedangkan suhu ruang adalah berkisar 30-32 o C.

3.4.2.2 Analisis pengaruh perlakuan terhadap label dan kualitas pempek

Sampel yang telah diberi perlakuan diamati pengaruhnya terhadap label dan kualitas pempek, parameter pengamatan seperti pada 3.4.2.2.1 dan 3.4.2.2.2. Pengamatan dilakukan pada lama penyimpanan ke-8, 16, 24, dan 48 jam dengan 0 jam sebagai kontrol. Selama penyimpanan, pengaruh kondisi kemasan dan suhu penyimpanan terhadap respon label dan kualitas pempek diamati.

3.4.2.2.1 Respon label phenol red

Pengaruh perlakuan terhadap label diamati dengan mengukur perubahan pH label SNI 06-6989 11-2004, perubahan warna label Bengston 2006, dan jumlah bakteri dominan pada label SNI 2332.9:2011. Prosedur analisa pada Lampiran 2.

3.4.2.2.2 Kualitas pempek

Pengaruh perlakuan terhadap kualitas pempek diamati dengan mengukur jumlah bakteri dominan pada pempek SNI 2332.9:2011, perubahan pH pempek SNI 06-6989 11-2004, perubahan konsentrasi total volatile nitrogen SNI 2354.8:2009, konsentrasi gas hasil degradasi pempek di dalam kemasan Ametek-Land 2008, dan penerimaan konsumen melalui uji organoleptik terhadap pempek pada 10 panelis terlatih yang meliputi aroma, tekstur dan warna SNI 2346:2011. Prosedur analisa dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.4.2.3 Analisis respon perubahan warna label terhadap kualitas pempek

Warna label selama penyimpanan baik kemasan tidak vakum dan vakum, suhu dingin dan suhu ruang pada pempek dianalisis perubahannya terhadap kualitas pempek. Analisis respon perubahan warna label terhadap kualitas pempek menggambarkan perubahan warna label terhadap jumlah bakteri dominan, nilai pH dan penerimaan konsumen pada pempek. Kemampuan label dalam memantau kualitas pempek ditunjukkan pada ketepatan waktu label dalam berubah warna. Label yang mampu memantau kualitas pempek adalah label yang memiliki waktu perubahan warna lebih awal dibanding waktu ambang batas jumlah bakteri dominan, pH dan penerimaan konsumen pempek. Waktu perubahan warna label adalah jam ketika warna label berubah, waktu ambang batas jumlah bakteri adalah jam ketika jumlah bakteri mencapai ambang batas pada BPOM ambang maksimum S. aureus adalah 1×10 3 cfug, waktu ambang batas pH pempek adalah jam ketika pH pempek sudah mencapai 7 atau  7, waktu ambang batas penerimaan konsumen adalah jam ketika kesukaan konsumen mencapai 2 atau  2 suka pada skala 3 sangat suka – 1 tidak suka. Formulir uji organoleptik disajikan pada Lampiran 4.

3.4.2.4 Prediksi umur simpan pempek melalui perubahan warna label

Kemampuan label dalam memantau kualitas pempek dapat digunakan untuk memprediksi umur simpan pempek. Secara matematika, umur simpan pempek ditentukan berdasarkan jumlah maksimum mikroba dominan yang diperbolehkan BPOM pada pempek. Umumnya umur simpan pempek diprediksi menggunakan metode Extended Shelf Studies ESS pada persamaan orde satu sebagai berikut Karneta et al. 2013: .. 1 Laju peningkatan mikroba ditentukan dengan rumus sebagai berikut Labuza dan Shimoni 2000 : ……….2 Prediksi umur simpan pempek melalui perubahan warna label tidak hanya didasarkan pada jumlah bakteri dominan saja, namun juga didasarkan pada tingkat kesukaan konsumen. Prediksi umur simpan pempek melalui perubahan warna label dapat dilakukan dengan melihat kategori warna label. Kategori warna label akan menunjukkan warna yang berbeda pada masing-masing tingkat kerusakan pempek. Kesesuaian perubahan warna label pada kategori warna sebagai pedoman umur simpan pempek diuji dengan membandingkan prediksi umur simpan pempek pada metode ESS dengan perubahan warna label. Pedoman warna yang dinyatakan sesuai adalah yang memiliki ketepatan perubahan warna label terhadap prediksi umur simpan pempek pada metode ESS.