80
Hasil penelitian dalam proses keputusan pembelian Jeruk Medan sebanyak 12 persen responden menyatakan harga merupakan faktor pertama yang
dipertimbangkan dalam pembelian Jeruk Medan. Apabila terjadi kenaikan harga terhadap Jeruk Medan makaresponden akan membeli buah yang murah sebanyak 72
persen. Hal ini menandakan bahwa harga merupakan hal yang peka bagi sebagian besar responden di Pasar Baru Bogor.
6.5.3 . Place Tempat
Kemudahan memperoleh produk bagi konsumen merupakan bagian dari strategi distribusi. Distribusi merupakan kegiatan yang dilakukan produsen untuk
membuat produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan Kotler, 2002. Distribusi aliran pasokan buah Jeruk Medan salah satunya melalui pasar tradisional.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang buah di Pasar Baru Bogor dan pembeli, Jeruk Medan selalu ada setiap saat tidak seperti Jeruk Pontianak.
Pedagang di Pasar Baru Bogor lebih banyak menjual Jeruk Medan dibandingkan dengan jeruk
impor dan Jeruk Pontianak. Diharapkan pedagang di Pasar Baru Bogor tetap menjaga ketersediaan Jeruk Medan agar konsumen tidak beralih ke jeruk impor. Selain itu,
pemerintah di harapkan menyediakan infrastruktur untuk pemasaran buah jeruk agar biaya pemasaran dapat di tekan dan buah Jeruk Medan mampu bersaing dengan jeruk
impor.
6.5.4 . Promosi
Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran Kotler,
2002. Promosi sangatlah besar peranannya dalam menunjang maju tidaknya kegiatan pemasaran buah Jeruk Medan, karena dengan adanya promosi maka kegiatan
pemasaran buah Jeruk Medan akan berjalan lancar. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan adalah Program Gerakan Nusa Fresh, Gemari Buah Lokal, dan Gerakan
Cinta Buah Indonesia. Dengan adanya program tersebut diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan lokal.
81
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis proses keputusan dan kepuasan konsumen dalam penelitian Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor dapat disimpulkan
bahwa: 1 Karakteristik responden Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor terdiri dari laki-laki
dan perempuan yang lebih banyak. Sebagian besar konsumen berusia antara 33- 37 tahun, ibu rumah tangga, sudah menikah dengan jumlah anggota keluarga 5-6
orang, berpendapatan Rp 2.000.000-3.000.000 dan berpendidikan SLTASMA. 2 Proses pengenalan kebutuhan manfaat utama yang dicari mengkonsumsi jeruk
adalah untuk menjaga kesehatan, motivasi mengkonsumsi jeruk adalah sebagai sumber vitamin, dan jika tidak mengkonsumsi buah jeruk merasa ada yang
kurang. Sumber informasi mengenai keberadaan Jeruk Medan di dapat sendiri, yang menjadi sumber utama dalam melakukan pembelian adalah keluarga dan
yang menjadi indikator yang menjadi pertimbangan melakukan pembelian adalah bisa ditawar. Hal yang memutuskan konsumen melakukan pembelian Jeruk
Medan adalah rasa, jeruk yang dibeli adalah jeruk lokal. Sebagian besar memutuskan membeli Jeruk Medan secara terencana dengan frekuensi
mengkonsumsi sebanyak 2-3 hari sekali, dan rata-rata pengeluaran responden untuk membeli Jeruk Medan adalah Rp 30.000-39.999. Jika Jeruk Medan tidak
ada di Pasar Baru Bogor maka responden akan mencari ke tempat lain, kepuasan responden terhadap Jeruk Medan adalah puas dan akan melakukan pembelian
ulang ke Pasar Baru Bogor. 3 Berdasarkan hasil IPA, atribut yang dinilai penting namun kinerjanya masih
rendah adalah harga, rasa, warna kulit dan kebersihan kulit. Atribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah namun dinilai konsumen teralu berlebih dan
memiliki kinerja tinggi adalah ukuran, derajat kematangan, ada tidaknya biji dan kandungan air. Responden Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor secara keseluruhan
menunjukkan bahwa indeks kepuasan konsumen atribut-atribut yang dianalisis