81
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis proses keputusan dan kepuasan konsumen dalam penelitian Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor dapat disimpulkan
bahwa: 1 Karakteristik responden Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor terdiri dari laki-laki
dan perempuan yang lebih banyak. Sebagian besar konsumen berusia antara 33- 37 tahun, ibu rumah tangga, sudah menikah dengan jumlah anggota keluarga 5-6
orang, berpendapatan Rp 2.000.000-3.000.000 dan berpendidikan SLTASMA. 2 Proses pengenalan kebutuhan manfaat utama yang dicari mengkonsumsi jeruk
adalah untuk menjaga kesehatan, motivasi mengkonsumsi jeruk adalah sebagai sumber vitamin, dan jika tidak mengkonsumsi buah jeruk merasa ada yang
kurang. Sumber informasi mengenai keberadaan Jeruk Medan di dapat sendiri, yang menjadi sumber utama dalam melakukan pembelian adalah keluarga dan
yang menjadi indikator yang menjadi pertimbangan melakukan pembelian adalah bisa ditawar. Hal yang memutuskan konsumen melakukan pembelian Jeruk
Medan adalah rasa, jeruk yang dibeli adalah jeruk lokal. Sebagian besar memutuskan membeli Jeruk Medan secara terencana dengan frekuensi
mengkonsumsi sebanyak 2-3 hari sekali, dan rata-rata pengeluaran responden untuk membeli Jeruk Medan adalah Rp 30.000-39.999. Jika Jeruk Medan tidak
ada di Pasar Baru Bogor maka responden akan mencari ke tempat lain, kepuasan responden terhadap Jeruk Medan adalah puas dan akan melakukan pembelian
ulang ke Pasar Baru Bogor. 3 Berdasarkan hasil IPA, atribut yang dinilai penting namun kinerjanya masih
rendah adalah harga, rasa, warna kulit dan kebersihan kulit. Atribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah namun dinilai konsumen teralu berlebih dan
memiliki kinerja tinggi adalah ukuran, derajat kematangan, ada tidaknya biji dan kandungan air. Responden Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor secara keseluruhan
menunjukkan bahwa indeks kepuasan konsumen atribut-atribut yang dianalisis
82
adalah puas yaitu sebesar 71,3 persen.
4
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan implikasi strategi bauran
pemasaran yang dihasilkan yaitu strategi produk untuk petani meningkatkan
kualitas jeruk warna kulit dan rasa, bagi pedagang yaitu dengan mengklasifikasikan jeruk bedasarkan kualitas jeruk, sedangkan bagi pemerintah
yaitu menyediakan benih yang berkualitas, dan Memberikan penyuluhan kepada
petani. Strategi harga yang hendaknya dilakukan oleh pedagang yaitu
menetapkan harga yang terjangkau bagi kalangan menengah kebawah dan menerapkan potongan harga, dan bagi pemerintah yaitu membatasi impor buah
jeruk dan membuat jalur tataniaga yang efisien. Strategi Pleace Ketersediaan
bagi pedagang di harapkan menjaga ketersediaan jeruk medan, dan bagi pemerintah menyediakan infrastruktur yang baik untuk distribusi buah jeruk.
Strategi Promosi diharapkan pemerintah dapat membuat Program Gerakan Nusa
Fresh, Gemari Buah Lokal, dan Gerakan Cinta Buah Indonesia.
7.2. Saran