Keputusan Pembelian Tahapan Proses Keputusan Pembelian Buah Jeruk

68 kebersihan kulit sebanyak 9 persen, warna kulit sebanyak 6 persen, aroma sebanyak 5 persen, tekstur buah sebanyak 3 persen, kemudahan mengupas sebanyak 2 persen, dan kemudahan memperoleh serta derajat kematangan masing-masing sebanyak 1 persen. Tabel 23. Sebaran Persentase Menurut Atribut yang Paling Dipertimbangkan Responden dalam Memutuskan Pembelian Jeruk Medan Atribut Yang Dipertimbangkan Jumlah orang Persentase Harga 12 12 Rasa 45 45 Ukuran 0 Warna Kulit 6 6 Kebersihan Kulit 9 9 Kemudahan Memperoleh 1 1 Tekstur buah 3 3 Derajat Kematangan 1 1 Kesegaran 11 11 Aroma 5 5 Kemudahan Mengupas 2 2 Ada tidaknya biji Kandungan Air 5 5 Total 100 100 Berdasarkan penelitian, jeruk lokal paling banyak sering dibeli oleh responden yaitu sebanyak 63 persen, jeruk impor sebanyak 20 persen dan yang memilih keduanya sebanyak 17 persen. Alasan responden memilih jeruk lokal adalah karena rasa jeruk lokal lebih segar dibandingkan jeruk impor. Tabel 24. Sebaran Persentase Responden Menurut Jeruk Yang Sering Dibeli Konsumen Jeruk yang sering dibeli Jumlah orang Persentase Lokal 63 63 Impor 20 20 Keduanya 17 17 Total 100 100

6.2.4. Keputusan Pembelian

Tahapan selanjutnya setelah melakukan evaluasi alternative adalah melakukan proses pembelian, dimana konsumen menyusun daftar peringkat pilihannya. Produk 69 yang dinilai dapat memecahkan masalah dan merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada dan akan dibeli oleh konsumen. Menurut Engel, et al 1994 bahwa pembelian merupakan fungsi dari dua determinan, yaitu niat dan pengeruh lingkungan. Hampir seluruh responden menyatakan bahwa pembelian buah Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor dilakukan dengan terencana. Jumlah responden yang menyatakan pembelian dilakukan dengan terencana adalah sebanyak 65 persen. Pembelian terencana ini meliputi pembelian untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, sebanyak 25 persen responden dan pembelian ketika persediaan buah telah habis, sebanyak 40 persen. Selain melakukan pembelian terencana, ternyata sebanyak 35 persen responden menyatakan bahwa pembelian buah jeruk dilakukan secara mendadakspontan. Hal ini dilakukan responden apabila memiliki keinginan untuk mengkonsumsi jeruk atau saat ke pasar dan melihat ada jeruk secara mendadak tanpa direncanakan membeli. Tabel 25. Sebaran Persentase Perencanaan Pembelian Responden Jeruk Medan Perencanaan Pembelian Kegiatan Jumlah orang Persentase Terencana Berbelanja kebutuhan sehari-hari 25 25 Persediaan buah telah habis 40 40 Tidak terencana Mendadakspontan 35 35 Total 100 100 Frekuensi konsumsi Jeruk Medan oleh responden adalah setiap hari sekali yaitu sebanyak 9 persen. Hal ini karena mengkonsumsi buah jeruk banyak mengandung sumber vitamin yang baik untuk kesehatan responden. Responden yang menyatakan mengkonsumsi buah jeruk 2-3 hari sekali sebanyak 31 persen. Responden yang menyatakan mengkonsumsi seminggu sekali sebanyak 28 persen dan 14 persen responden menyatakan tidak tentu. 70 Tabel 26. Sebaran Persentase Responden Menurut Frekuensi Mengkonsumsi Jeruk Medan Frekuensi Pembelian Jumlah orang Persentase Setiap hari 9 9 2-3 hari sekali 31 31 Seminggu sekali 28 28 Satu bulan sekali 10 10 Dua kali dalam satu bulan 8 8 Tidak tentu 14 14 Total 100 100 Pengeluaran responden dalam membeli jeruk medan di Pasar Baru Bogor, sebanyak 39 persen sebesar Rp30.000-Rp49.999. Hal ini dikarenakan responden hanya membeli 2-3 kg saja. Responden tidak teralu banyak membeli karena tidak untuk stok. Oleh sebab itu, responden memilih membeli sedikit apabila habis akan kembali membeli. Hal ini dilakukan untuk menghindari kebusukan pada buah. Selain itu, sebanyak 24 persen responden menyatakan pembelian sebesar 60.000. Tabel 27. Sebaran Persentase Rata-rata Pengeluaran Responden dalam Pembelian Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor Faktor Jumlah orang Persentase Rp 15.000-Rp29.999 21 21 Rp 30.000-Rp39.999 39 39 Rp 40.000-Rp49.999 8 8 Rp50.000-Rp59.999 8 8 Rp60.000 24 24 Total 100 100

6.2.5. Evaluasi Pasca Pembelian