27
dari Eropa untuk ditanam di beberapa dataran tinggi. Kemudian jeruk ini juga berkembang di dataran rendah yang antara lain adalah Pacitan yang disebut
dengan jeruk Baby. e. Kelompok
Citroen C.medica ialah jeruk sukade, jeruk ini disebut jeruk papaya
karena bentuk buahnya seperti papaya. Kulit buah yang tebal digunakan untuk membuat jam atau manisan. Kelompok jeruk ini juga tidak berkembang di
Indonesia.
2.5 Varietas Buah Jeruk yang Berkembang di Indonesia
Saat ini terdapat beberapa varietas jeruk yang telah berkembang baik di Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Varietas Buah Jeruk yang Berkembang di Indonesia No Varietas
Keterangan 1
Jeruk Siem Beradaptasi di daerah rendah
Cepat berproduksi dan produktivitas tinggi Kadar asam jeruk ini rendah dan aroma jeruk kurang
tajam hal ini menyebabkan cita rasa jeruk kurang, selain itu lengketnya kulit dengan daging buah juga
kurang disukai
2 Jeruk Keprok Brasitepu
Warna kulit buah yang mendekati jinggakuning ke arah jingga dan cukup menarik
Cita rasa buah dan kemudahan untuk dikupas baik Ketahanan simpan jeruk ini masih rendah pada suhu
ruangan hanya dapat bertahan selama satu minggu Hanya dikembangkan di Brastagi Sumatera Utara
3 Jeruk Pummelo Nambangan
Terdapat disekitar delapan kultivar jeruk pummel diantaranya Jeruk Nambangan yang berkembang luas
di daerah Magetan, Jawa Timur Ciri khas yaitu ukurannya yang besar, rasanya segar,
dan mempunyai daya simpan relatif lama Warna daging buah putih, merah muda sampai dengan
merah tua
Sumber : Pracaya 2002 diolah
28
2.5. Penelitian Terdahulu
Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapat dilihat
berdasarkan demografi, psiografi, dan pengalaman konsumen. Cornel 2007 karakteristik konsumen Toko Buah Fruit Market Kelapa Gading di Jakarta Utara
dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan per bulan. Sementara Antoro 2011 pada penelitian proses
keputusan pembelian dan kepuasan konsumen Restoran Bumbu Desa di Bogor karakteristik konsumen digolongkan berdasarkan jenis kelamin, usia, status
pernikahan, jumlah anggota keluarga, domisili, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan per bulan.
Setiap produk memiliki karakteristik konsumen yang berbeda-beda. Menurut Antoro 2011, karakteristik konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor adalah berjenis
kelamin perempuan, berusia antara 25-34 tahun, pada umumnya sudah menikah, dengan jumlah anggota keluarga 2-4 orang, berdomisili di Bogor, suku bangsa sunda.
Sebagian besar berpendidikan sarjana, yang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan pendapatan per bulan sebesar Rp 4.000.000. Menurut Cornel 2007,
karakteristik konsumen Toko Buah Fruit Market Kelapa Gading Jakarta Utara sebagian besar berusia antara 36-45 tahun dan umumnya berjnis kelamin perempuan,
suku tionghoa, jenis pekerjaan sebagai wiraswasta atau pengusaha, pendidikan terakhir sarjana, sudah menikah, dan berpenghasilan per bulan sebesar Rp 2.500.000-
Rp5.000.000. Dalam penelitian proses keputusan dan kepuasan konsumen Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor, karakteristik konsumen dilihat berdasarkan jenis
kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli, tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu tahapan tertentu. Menurut Engel et.al
1994 proses pembelian konsumen meliputi serangkaian kegiatan mulai dari identifikasi masalah untuk mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan hasil berupa evaluasi pasca pembelian.
29
Pada penelitian Cornel 2007, dalam penelitiannya analisis perilaku konsumen dan implikasinya pada bauran pemasaran Toko Buah Jakarta Fruit Market
Kelapa Gading Jakarta Utara bahwa manfaat yang ingin diperoleh responden dalam mengkonsumsi buah adalah untuk kesehatan dengan motivasi untuk menjalani pola
hidup sehat. Sumber informasi mengenai keberadaan Toko Buah Fruit Market di dapat dari diri sendiri dengan pertimbangan awal adalah kualitas buah. Pada tahap
evaluasi alternatif tindakan responden jika toko buah tutup maka akan pindah ke toko lain dan apabila harga buah-buahan di toko buah mengalami kenaikan maka tetap
akan membeli. Dalam memutuskan pembelian responden melakukan secara terencana dan waktu berkunjung biasanya pada hari libur sabtu- minggu. Secara keseluruhan
responden merasa puas setelah melakukan pembelian buah-buahan di Toko Buah Fruit Market.
Patiroi 2006 dalam penelitiannya, alasan utama yang memotivasi responden membeli buah-buahan segar di Swalayan Surya Indah adalah manfaat untuk
kesehatan dan manfaat yang dicari dalam mengkonsumsi buah-buahan segar adalah menunjang keshatan atau kebugaran. Sumber informasi mengenai buah-buahan di
dapat dari teman, fokus perhatian responden terhadap informasi mengenai buah- buahan adalah harga, dalam memutuskan pembelian dilakukan tergantung situasi.
Responden akan mencari alternatif ke tempat lain apabila buah-buahan segar tidak tersedia di tempat biasa membeli dan akan melakukan pembelian ulang.
Shanti 2007, dalam proses pengambilan keputusan dalam mengkonsumsi Jeruk Lokal dan Jeruk Impor di Ritel Modern di Giant Botani Square Bogor berawal
dari manfaat utama yang dicari konsumen yaitu menjaga kesehatan dan alasan memotivasi mengkonsumsi buah jeruk adalah sebagai sumber vitamin. infomasi
mengenai jeruk impor dan lokal didapat dari pribadi, tahap evaluasi alternative yang menjadi pertimbangan responden dalam pembelian buah jeruk adalah rasa, alasan
konsumen membeli buah jeruk di Giant Botani Square adalah one stop shooping. Pada pasca pembelian reaksi responden apabila harga buah jeruk yang sering
dikonsumsi mengalami kenaikan maka responden akan tetap membeli. Proses pengambilan keputusan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan lima
30
tahapan yaitu proses pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Pada tahap pengenalan
kebutuhan dianalisis berdasarkan tingkat kepentingan konsumen terhadap Jeruk Medan di Pasar Baru Bogor, motivasi, manfaat utama yang dicari konsumen, dan
perasaan jika tidak mengkonsumsi buah jeruk. Tahap pencarian informasi dilakukan berdasarkan sumber informasi yaitu pengaruh pembelian buah jeruk dan fokus
perrhatian informasi. Tahap evaluasi alternatif dianalisis berdasarkan atribut yang dipertimbangkan dan jeruk yang sering di konsumsi. Tahapan pembelian dianalisis
berdasarkan perencanaan pembelian, frekuesi mengkonsumsi Jeruk, pertimbangan dalam pembelian jeruk, dan rata-rata pengeluaran dalam pembelian jeruk. Tahap
evaluasi pasca pembelian yaitu sikap responden jika jeruk Medan tidak tersedia, Sikap responden terhadap kenaikan harga Jeruk Medan, kepuasan setelah membeli
Jeruk Medan dan sikap terhadap pembelian ulang Jeruk Medan. Mengetahui kepuasan konsumen berarti dapat mengetahui bahwa suatu
produk dapat diterima atau tidaknya oleh konsumen. Untuk mengetahui kepuasan konsumen ada berbagai teknik atau cara analisis yang dapat dilakukan. Patiroi 2008,
Shanti 2007, Cornel 2007 melakukan survey kepuasan konsumen dengan menggunakan Importance Performance Analysis IPA yaitu suatu teknik yang dapat
digunakan untuk mengukur atribut-atribut atau dimensi dari tingkat kepentingan dan tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yang diharapkan pelanggan dan berguna
dalam pengembangan program strategi pemasaran yang efektif dan Customer Satisfaction Index
CSI yang merupakan indeks yang mengukur tingkat kepuasan berdasarkan atribut-atribut tertentu. Sementara Zahria 2009, menggunakan analisis
persamaan struktural atau Struktural Equation Model SEM. Dalam melakukan analisis terhadap kepuasan konsumen dinilai berdasarkan
atribut-atribut produknya. Pada dasarnya suatu produk terdiri dari sekumpulan atribut yang menggambarkan ciri dari produk tersebut. Cornel 2007, menganalisis
kepuasan konsumen berdasarkan atribut lokasi, tempat parkir, keramahan dan kesopanan pramuniaga, penampilan pramuniaga, kecepatan transaksi, fasilitas
pembayaran kreditdebit kredit, fasilitas pesan antar, fasilitas pembungkusan parsel,
31
lay out tata ruang dan dekorasi toko, display produk dan tata letak produk,
musiksuara, kebersihan toko, aroma ruangan toko, temperature ruangan toko, iklanpromosi, variasi jenis buah, kualitas buah baik, ketersediaan buah dengan mutu
baik, harga, potongan harga, pelayanan setelah transaksi. Analisis pola konsumsi buah jeruk lokal dan jeruk impor di Kota Bogor kasus Jeruk Medan dan Mandarin
pada penelitian Teme 2006, atribut-atributnya yaitu harga, rasa, ukuran, warna buah, kebersihan kulit, kemudahan memperoleh, aroma, kemudahan mengupas,
kesegaran, dan daya tahan. Pada penelitian Antoro 2011, kepuasan konsumen Restoran Bumbu Desa
Bogor dianalisis dengan menggunakan Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index
CSI, hasil analisis importance-performance menunjukkan bahwa terdapat tiga yang menjadi prioritas utama dan kinerjanya harus
ditingkatkan, yaitu atribut ketanggapan responden merespon keluhan, area parkir, dan promosi Restoran Bumbu Desa. Atribut yang harus dipertahankan ialah kesesuaian
pesanan dengan yang disajikan, kecepatan pramusaji mengantarkan pesanan, kebersihan makanan restoran, keramahan pramusaji restoran, keamanan restoran dan
kebersihan restoran. Atribut yang menjadi prioritas rendah adalah harga, ayam Bumbu Desa, Keragaman makanan Restoran Bumbu Desa Bogor, Kemampuan
komunikasi pramusaji dan Kemudahan menghubungi Restoran Bumbu Desa Bogor. Atribut yang kinerjanya berlebihan yaitu penampilan fesyen pramusaji dan dekorasi
ruang etnik. Secara keseluruhan, responden merasa puas terhadap kinerja atribut- atribut Restoran Bumbu Desa berdasarkan nilai CSI sebesar 74,74 persen.
Fissamawati 2009, menyebutkan bahwa indeks kepuasan secara keseluruhan yang berhasil dicapai di Pasar Baru Bogor sebesar 69,07 persen dari harapan
responden. Atribut yang diprioritaskan perbaikan kinerjanya adalah atribut garansikeakuratan timbangan saat melakukan penimbangan sayuran dan keamanan
kendaraan di areal parkir. Sementara yang kinerjanya harus dipertahankan adalah atribut kualitas kesegaran sayuran, harga sayuran dan keragaman jenis sayur yang
tersedia. Atribut yang menjadi prioritas rendah adalah keramahan dan pelayanan penjual dalam bertransaksi, keaktifan penjual dalam memasarkan atau menawarkan
32
produk dan luas areal parkir. Lokasi pasar yang sangat terjangkau merupakan atribut yang dinilai berlebihan tingkat kinerjanya oleh konsumen.
Penilaian kepuasan dan loyalitas konsumen susu Anlene di Kota Bogor, berdasarkan hasil analisis SEM, semua variabel indikator berpengaruh nyata pada
terbentuknya kepuasan konsumen. Pada hubungan antara kepuasan konsumen dengan variabel indikatornya menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh nyata pada
penilaian kepuasan konsumen terhadap susu Anlene 100 berpengaruh nyata pada terbangunnya loyalitas konsumen. Berdasarkan indeks goodness of fit pada hasil
penelitian, permodelan variabel yang dibangun berdasarkan model hipotesa atau model teori dinyatakan sesuai dan sangat baik sehingga dapat diterima keabsahannya
Zahria, 2009 Instrumen analisis yang berbeda dalam perilaku konsumen dan kepuasan
konsumen dilakukan oleh Shanti 2007, yang menggunakan IPA dan regresi logistik. Hasil analisis logit menunjukkan bahwa taraf nyata lima persen
α=5, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk lokal dan jeruk
impor adalah variabel rasa, penampilan, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai p p-value alpha
α. Variabel jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan umur tidak berpengaruh nyata. Nilai log likelihood sebesar -
26,24, artinya model tersebut baik. Nilai uji G sebesar 32,07 dengan nilai p=0,000, berarti ada sekurang-kurangnya satu variabel yang berpengaruh terhadap keputusan
mengkonsumsi jeruk lokal dan jeruk impor. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis kepuasan konsumen dilakukan
analisis dengan menggunakan Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index
CSI. Atribut yang digunakan dalam menganalisis kepuasan konsumen yaitu rasa, harga, warna kulit, daya tahan penyimpanan, kebersihan kulit,
kesegaran, kemudahan memperoleh, derajat kematangan, aroma, kemudahan mengupas, tekstur buah, ada tidaknya biji, ukuran dan kandungan air.
33
III. KERANGKA PEMIKIRAN