tutur. Sedangkan suasana berkaitan dengan suasana dari suatu peristiwa tutur yang dapat berupa suasana formal atau informal.
5. Agents Piranti
Agents ‘piranti’ adalah medium penyampaian suatu tuturan dan bentuk
tuturan. Medium penyampaian tuturan dapat melalui lisan, tulisan, telegram, telepon, dsb. Sedangkan bentuk tuturan mengacu kepada bahasa, dialek yang
digunakan seseorang.
6. Normes Norma
Norma adalah semua kaidah yang mengatur perilaku tutur. Norma ini dibagi menjadi dua yaitu norma interaksi dan norma interpretasi. Norma interaksi
berkaitan pada semua kaidah yang mengatur perilaku khas dan sopan santun tutur yang berlaku di dalam masyarakat tertentu. Norma interpretasi merujuk pada
penafsiran dari sopan santun tutur yang terjadi di dalam masyarakat tertentu.
7. Types Genre
Tipe adalah kategori dari aktivitas bahasa. Tipe mengacu pada kategori- kategori seperti puisi, lirik lagu, orasi, dongeng, peribahasa, teka-teki, surat
edaran, editorial, dsb. Pengertian genre merujuk kepada pengidentifikasian ciri- ciri formal bentuk yang sudah dikenal oleh masyarakat pelaku peristiwa tutur.
Setelah pembahasan tujuh komponen tutur di atas, agar lebih jelas lagi akan diberikan contoh sebagai berikut.
22 Monsieur le Président Je vous fais une lettre
Que vous lisez peut-être Si vous avez le temps
‘Yang terhormat Bapak Presiden Saya menulis surat untuk Anda
Yang mungkin Anda baca Bila Anda punya waktu’
Je viens de recervoir Mes papiers militaires
Pour Partir à la guerre Avant mercredi soir
‘Saya baru saja menerima Berkas-berkas kemiliteran saya
Untuk pergi berperang Sebelum rabu sore’
Monsieur le Président Je ne peux pas la faire
Je ne suis pas sur terre Pour tuer des pauvres gens
‘Yang terhormat Bapak Presiden Saya tidak dapat melakukannya
Saya tidak terlahir ke dunia ini Untuk membunuh jiwa-
jiwa malang’ Le Déserteur, Boris Vian : éd. Julliard 1955 dalam Campus 3
Méthode de français, 2003: 68
Untuk mengetahui maksud dari contoh penggalan puisi 22 di atas digunakan tujuh komponen tutur sebagai alat analisis. Participant
‘partisipan’ adalah penulis puisi tersebut yaitu Boris Vian dan para pembaca puisi tersebut.
Acte ‘tindak’ adalah bahasa tulis yang dipuitisasi dan berisi tentang penolakan
terhadap seruan berperang. Raison ‘tujuan’ dari penulisan puisi tersebut adalah
menolak seruan Presiden untuk berperang. Résultat ‘hasil’ berupa penarikan
pasukan untuk berhenti berperang.