Asonansi Jenis Gaya Bahasa

Dia mengubah sikap, membolak-balik kata-kata Lebih buruk daripada pencucian otak.’ Qui Peut Vivre Sans Amour, Céline Dion Data 32 di atas adalah kutipan lirik lagu berjudul Qui Peut Vivre, terdapat pada bait pertama. Gaya bahasa asindenton terdapat pada baris kedua dari kutipan lagu di atas. Data dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik BUL, kalimat pada baris kedua dibagi ke dalam Syntagme Nominal dan Syntagme Verbal menjadi. 32a SN ’ SV 1 V+SN , SV 2 V+SN Dari kalimat 32a di atas diketahui bahwa ada dua Syntagme Verbal yang memiliki sifat hubungan sederajat karena termasuk ke dalam kelas yang sama jika dilihat dari pembentukan unsurnya yaitu terdiri dari Verba + Nomina. Keduanya menduduki fungsi predikat untuk subjek Il ‘dia’ Syntagme Nominal dan dihubungkan dengan tanda penghubung koma ,. Kemudian dengan menggunakan teknik ganti, tanda penghubung koma , tersebut diganti menggunakan konjungsi koordinatif et ‘dan’ untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti sehingga diperoleh kalimat berikut ini. 32b SN ’ SV 1 V+SN et SV 2 V+SN Dari kalimat 32b di atas diketahui bahwa konjungsi koordinatif et ‘dan’ tanda penghubung koma , memiliki kesamaan kelas yaitu dapat menghubungkan fungsi predikat yang satu dengan yang lain tanpa mengubah sifat hubungan fungsi tersebut. Jadi konjungsi et ‘dan’ dapat digantikan dengan tanda penghubung koma , sehingga lirik lagu dapat bersesuaian dengan ketukan iramanya.

4. Polisindenton

Polisindenton adalah gaya bahasa yang berkebalikan dengan asindenton. Beberapa kata, frasa atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata penghubung. Penggunaan gaya bahasa polisindenton dapat dilihat pada lirik lagu berikut ini. 33 Moi quand je pleure c’est sans arrêt C’est comme la mer et les marées ‘Ketika aku menangis biasanya terus menerus tanpa henti Seperti lautan dan gelombang pasang yang menerjang pantai’ Moi Quand Je Pleure, Céline Dion Data 33 di atas adalah kutipan lirik lagu berjudul Moi Quand Je Pleure yang terdapat pada bait ke-11. Gaya bahasa polisindenton ditemukan pada baris kedua dari kutipan lagu di atas. Data dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik BUL, kalimat pada baris kedua lagu dibagi ke dalam Syntagme Nominal dan Syntagme Verbal menjadi : 33a �′ SN SV V être +Adv .+SN 2 et é SN 3 Dari kalimat 33a di atas diketahui bahwa SN ‘ce’ menduduki fungsi subjek. SV yang terdiri dari verba être, adverbia comme, dan SN 2 ‘la mer’ menduduki fungsi predikat. Objek adalah konstituen yang merupakan bagian dari SV, jadi dapat diketahui bahwa SN 2 ‘la mer’ berkedudukan sebagai objek. Dengan menggunakan teknik baca markah, diketahui bahwa kata penghubung et ‘dan’ menghubungkan SN 2 dan SN 3 karena keduanya memiliki fungsi dan kelas kata yang sederajat yaitu sebagai objek kalimat dan termasuk kelas nomina.