Dari analisis komponensial di atas diketahui bahwa lexème moi ‘aku’
adalah ‘hal yang dibandingkan’ sedangkan une petite fille abandonnée, un oiseau blessé, un été sans fleurs, une petite fille aux grands malheurs adalah
‘pembanding’. Dari ‘pembanding’ itu kemudian ditentukan les sèmes yang memilliki
kemiripan dengan ‘hal yang dibandingkan’. Setelah itu dapat diketahui bahwa kelima lexème tersebut memiliki beberapa kemiripan jika dilihat dari les
sèmes yang membentuknya sehingga terbukti bahwa kutipan lirik lagu 41 menggunakan gaya bahasa metafora.
10. Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa yang berwujud pemberian sifat-sifat kemanusian pada benda-benda abstrak dan mati sehingga benda-benda mati
tersebut seolah-olah hidup dan berperilaku layaknya manusia. Gaya bahasa personifikasi dapat ditemukan pada lirik-lirik lagu berikut ini.
42 Je n’ai pas besoin d’amant
Le vent souffle énormément La nuit se couche en chantant
Et moi je berce ma famille ‘Aku tidak membutuhkan kekasih
Angin bertiup dengan kencang Malam tertidur sambil bernyanyi
Dan aku menimang- nimang keluargaku’
Data 42 di atasa adalah kutipan lirik lagu berjudul Je N’ai Pas Besoin
D’amour yang terdapat pada bait keempat. Pada baris ketiga dapat dilihat bahwa terdapat gaya bahasa personifikasi karena subjek kalimat la nuit merupakan n. f
‘nomina femina’. Pada kalimat tersebut la nuit diibaratkan dapat tertidur dan bernyanyi, keduanya merupakan verba yang biasa dilakukan oleh
l’homme
‘orang’. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis komponensial sebagai berikut.
Sèmes
Lexèmes S1
Humain ‘manusia’
S2 Animé
‘hidup’ S3
Se coucher ‘tidur’
S4 Chanter
‘bernyanyi’
La Nuit ‘malam’
- -
- -
L’homme ‘orang’ +
+ +
+
Dari analisis komponensial di atas dapat diketahui bahwa la nuit dibandingkan dengan
l’homme untuk mengetahui titik kemiripan di antara keduanya. La nuit
adalah ‘hal yang dibandingkan’ sedangkan l’homme adalah ‘pembanding’. Dari ‘pembanding’ itu kemudian dapat ditentukan les sèmes yang
memilliki kemiripan dengan ‘hal yang dibandingkan’. Setelah itu dapat dilihat bahwa keduanya tidak memiliki satu kemiripan sama sekali sehingga dapat
disimpulkan bahwa la nuit merupakan benda mati dan bukan manusia yang dapat melakukan suatu tindakan. Dengan demikian lirik lagu 42 menggunakan gaya
bahasa personifikasi.
43 L’amour n’a aucune morale
C’est un criminel en cavale ‘Cinta tidak Cinta tidak memiliki moral sama sekali
Dia adalah buronan’. Data 43 di atas adalah kutipan lirik lagu berjudul Qui Peut Vivre Sans
Amour yang terdapat pada bait ketiga. Pada baris pertama dapat dilihat penggunaan gaya bahasa personifikasi karena subjek kalimat adalah
l’amour yang