Asonansi Jenis-Jenis Gaya Bahasa

yang hilang tersebut dapat dengan mudah ditafsirkan oleh pembacanya Keraf, 2008: 132. Berikut ini adalah contoh penggunaan gaya bahasa elipsis. 10 Un beau jour je nadore que le soleil Et le soir je mattache à la nuit. ‘Suatu hari cerah pada saat aku hanya menyukai matahari Dan sore hari pada saat aku merasa senang terhadap malam. www.lyricsmania.com psychomaniaque _lyrics_anggun.html 11 Pas de promesse à l’éternel ‘Tidak ada janji yang abadi’ www.azlyrics.comlyricscarlabruniraphal.html Pada kutipan lirik lagu 10 di atas, terdapat pelesapan pronomina relatif où ‘pada saat’. Sehingga jika dibuat kalimat lengkap adalah un beau jour où je nadore que le soleil, et le soir où je mattache à la nuit. Pemunculan où tidak begitu mempengaruhi makna dari lirik lagu tersebut dan kita dapat menafsirkan sendiri maksud dari liriknya sehingga penciptanya menghilangkan où untuk maksud tertentu yaitu agar lirik lagu dapat bersesuian dengan ketukan irama musiknya. Pada kutipan lirik lagu 11 di atas, salah satu unsur yang dihilangkan adalah il n’y a, sehingga bila ditulis secara lengkap menjadi il n’y a pas ‘tidak ada’. Il n’y a pas adalah bentuk ingkar dari il y a ‘ada’. Pemunculan il n’y a pada lirik tersebut tidak mempengaruhi makna jadi penciptanya menghilangkannya agar lirik dapat bersesuaian dengan ketukan irama musiknya.

f. Histeron proteron

Histeron proteron atau hiperbaton adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari urutan sesuatu yang logis atau wajar, misalnya menempatkan sesuatu yang terjadi kemudian pada awal peristiwa Keraf, 2008: 133. Berikut ini adalah contoh penggunaan gaya bahasa histeron proteron. 12 Mets tes chaussures et tes chaussettes. ‘pakai sepatumu dan kaos kakimu’ www.mirovinben.comportailrhetorique Pada kalimat 12 di atas, terdapat pembalikan urutan kejadian yang wajar yaitu klausa mets tes chaussures ‘pakai sepatumu’ ditempakatkan terlebih dahulu sebelum tes chaussettes ‘pakai kaos kakimu’. Lazimnya, seseorang pasti memakai kaos kaki terlebih dahulu sebelum memakai sepatu.

g. Erotesis atau pertanyaan retoris

Erotesis atau pertanyaan retoris adalah gaya bahasa berupa suatu pertanyaan yang tidak menghendaki suatu jawaban dan bertujuan untuk mencapai efek mendalam dan penekanan yang wajar dari sebuah tulisan Keraf, 2008: 134. Pemarkah utama yang menandai kalimat berupa pertanyaan retoris adalah adanya kata tanya disertai tanda tanya ?. Berikut ini adalah contoh penggunaan gaya bahasa erotesis atau pertanyaan retoris. 13 Qui conduit, qui pousse ce train, qui sait où il va ? J’ai mal à la tête, j’ai mal au cœur ‘siapa yang mengemudi, siapa yang mendorong kereta ini, siapa yang tahu ke mana dia pergi ? Aku sakit kepala, aku sakit jantung’. metrolyrics.comregardemoi-lyrics-celine-dion.html Pada kutipan lirik lagu 13 mengindikasikan adanya gaya bahasa erotesis, terlihat dengan adanya kata tanya qui yang diakhiri dengan tanda tanya ?. Akan tetapi pertanyaan tersebut tidak memerlukan sebuah jawaban, terlihat dari lanjutan kutipan liriknya yaitu « j’ai mal à la tête, j’ai mal au cœur » yang