Fungsi Emotif atau Ekspresif Fonction Expressive

3. Fungsi Referensial Fonction Référentielle

Menurut Peyroutet 2001 : 136 « la fonction referentielle correspond aux informations objectives transmises » ‘fungsi referensial berhubungan dengan informasi- informasi yang disampaikan’. Baylon 1994 :78 juga menyatakan bahwa « Il va de soi que quand on émet un message linguistique, on vise à donner des indications sur un état de choses localisé dans le monde réel ou produit de l’imagination qui se trouve ainsi plus ou moins décrit, en tout cas évoqué et c’est la fonction référentielle » ‘fungsi referensial adalah fungsi dimana ketika mengemukakan sebuah pesan, kita memberikan indikasi mengenai sebuah keadaan dari persoalan-persoalan berupa kejadian nyata atau kejadian yang sedang dibayangkan yang kurang lebih akan tergambarkan dari hal-hal yang dituturkan’. Fungsi referensial merupakan pengacu pesan. Pada fungsi ini, pesan atau amanat dipusatkan pada konteks yang ada atau hal-hal yang dibicarakan. Dalam fungsi ini digunakan kata “disebut”, “adalah”, “mengenai” yang merujuk pada referen yang dimaksud. Berikut ini adalah contoh dari fungsi konatif yang terdapat pada kutipan puisi. 20 Paris a froid a faim […] Paris ma belle ville Fine comme une aiguille forte comme une epée Ingénue et savante ‘Paris kelaparan kedinginan […] Paris kotaku yang indah Tajam seperti jarum seperti pedang Polos dan cerdik’. Courage, Paul Eluard : Au rendez-vous allemand, Edition de Minuit 1957 dalam Campus 3 Méthode de français, 2003: 68 Pada kutipan puisi 20 di atas memiliki fungsi referensial karena berpusat pada hal yang dibicarakan yaitu suasana di Paris sebelum dan pada saat perang. Puisi di atas ditulis pada masa perang dunia. Penulis menggambarkan bahwa sebelumnya Paris adalah kota yang indah, tenang, damai, dan memiliki kekuatan. Namun perang telah mengubah Paris menjadi kota yang tidak nyaman untuk ditinggali dan membuat resah, yang ditunjukkan pada kalimat Paris a froid a faim ‘Paris kedinginan kelaparan’.

4. Fungsi Puitis Fonction Poétique

Menurut Peyroutet 2001 :136 « la fonction poétique correspond à la transformation du texte en message esthétique » ‘fungsi puitis berhubungan dengan perubahan teks biasa menjadi sebuah teks yang mengandung pesan estetik atau berbahasa indah’. Menurut Peyroutet 1994: 6 « Centrée sur le message lui-même, elle correspond à sa transformation en objet esthétique. C’est une fonction stylistique » ‘terpusat pada pesan itu sendiri, fungsi puitis berkaitan dengan perubahannya menjadi sebuah karya yang indah. Fungsi ini merupakan fungsi gaya bahasa’. Fungsi puitis merupakan penggunaan bahasa demi keindahan itu sendiri atau berkaitan dengan nilai sebuah pesan. Fungsi ini biasanya terdapat di dalam karya sastra untuk menunjukkan nilai rasa yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Berikut ini adalah contoh dari fungsi puitis yang terdapat pada petikan puisi di bawah ini.