4. Fungsi Puitis
Fungsi puitis merupakan penggunaan bahasa demi keindahan itu sendiri atau berkaitan dengan nilai sebuah pesan. Fungsi puitis dapat dilihat dari lirik lagu
berikut ini. 47 Je ne te connaissais pas
Mais tu me faisais rire aux éclats Avec les petits coups de souris
Que tu donnais derrière mon nombril ‘Aku belum mengenalmu
Tetapi kau sudah membuatku tertawa lepas Dengan senyuman-senyuman kecil
Yang kau berikan dari balik tali pusarku’. Data 47 di atas adalah kutipan lirik lagu berjudul Les Petits Pieds de
Léa, terdapat pada bait pertama. Partisipan dalam lagu ini adalah tokoh je ‘aku’
P1 dan Léa P2. Bentuk pesan berupa lagu yang disampaikan dengan bahasa puitis dan isi pesannya adalah ungkapan kebahagian tokoh je mengenai anaknya
yang masih berada di dalam kandungan yang diberi nama Léa A1. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan perasaan tokoh je
‘aku’ tentang anaknya yang tidak dapat terlahir ke dunia R. Lagu tersebut terdapat di dalam album Sans Attendre,
dirilis pada November 2012 L. Lagu disampaikan secara lisan dan berbahasa Prancis A2. Lagu disusun menggunakan bahasa prancis baku dan struktur
kalimat yang biasa digunakan pada lirik lagu N. Genre lagu merupakan lagu pop T.
Data 47 mengandung fungsi puitis pada lagu tersebut ditunjukkan dari sajak lagu yaitu bersajak a a b b. Pada lirik lagu tersebut terdapat pengulangan
bunyi vokal [a] dan [i]. Kemudian dengan teknik HBS, unsur tersebut
dibandingkan dan disamakan dengan bentuk pesan A1 yaitu berupa lagu yang disampaikan dengan bahasa puitis.
71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dari sebelas lagu Céline Dion di dalam album Sans Attendre maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Pencipta lagu menggunakan gaya bahasa di dalam lagu-lagu ciptaannya yang
dinyanyikan oleh Céline Dion. Berdasarkan hasil klasifikasi dan analisis diperoleh data sebanyak 143 data. Data tersebut terdiri dari 10 jenis gaya
bahasa yaitu 96 aliterasi, 124 asonansi, 15 asindenton, 9 polisindenton, 25
elipsis, 16 pertanyaan retoris, 7 hiperbol, 11 simile, 9 metafora, 18 personifikasi. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa gaya bahasa yang
banyak digunakan adalah aliterasi, asonansi, dan elipsis. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pencipta lagu ingin menonjolkan nilai estetika di dalam lagu-lagu ciptaannya melalui pengulangan bunyi vokal dan konsonan. Selain
itu pencipta lagu juga banyak menggunakan gaya bahasa elipsis agar lirik lagu dapat bersesuaian dengan ketukan iramanya, yang merupakan salah satu unsur
penting di dalam sebuah lagu. 2.
Fungsi gaya bahasa yang ditemukan pada sebelas lagu Céline Dion di dalam album Sans Attendre sebanyak empat buah fungsi yang terdiri dari
58 fungsi ekspresif, 20 fungsi konatif, 73 fungsi referensial, 105 fungsi puitis. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa fungsi yang paling banyak muncul adalah fungsi puitis. Pencipta lagu ingin menonjolkan nilai estetika pada lagu-lagu
ciptaannya di dalam album Sans Attendre melalui penggunaan gaya bahasa.
B. Implikasi
Lagu-lagu Céline Dion di dalam album Sans Attendre ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Prancis khususnya ketrampilan
menyimak compréhension orale dan pengucapan prononciation. Siswa dapat menambah perbendaharaan kata dan mengingatnya dengan lebih baik melalui
lagu-lagu. Kemudian hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah dan memperluas pengetahuan siswa mengenai contoh-contoh penggunaan gaya
bahasa. Selain itu, penggunaan lagu sebagai media pembelajaran juga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar karena proses pembelajaran tidak
membosankan.
C. Saran
Penelitian ini hanya terbatas pada kajian mengenai jenis gaya bahasa dan fungsi gaya bahasa di dalam lagu. Sedangkan permasalahan yang belum dikaji di
dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh aspek bentuk terhadap aspek isi makna pada lirik lagu-lagu di dalam album Sans Attendre dan diksi pada lirik-lirik
lagu di dalam album Sans Attendre. Dengan demikian diharapkan bahwa permasalahan yang belum dikaji tersebut menjadi bahan kajian untuk penelitian
selanjutnya.