Pada kalimat 7 di atas, terdapat penghilangan konjungsi et yang digantikan dengan tanda koma. Sedangkan pada kalimat 8 terdapat penghilangan
konjungsi donc.
d. Polisindenton
Polisindenton adalah gaya bahasa yang berkebalikan dengan asindenton. Kata, frasa, atau klausa yang sederajat dihubungkan dengan kata sambung Keraf,
2008: 131. Berikut ini adalah contoh penggunaan gaya bahasa polisindenton. 9 Il se tient là, solide et droit.
Mon cœur et mon âme l’ont compris ‘Dia berdiri di sana, kuat dan benar.
Hati dan jiwaku memahaminya’. www.lyricsmania.comest-ce_un_hasard_lyrics_anggun.html
Pada kutipan lirik lagu 9 di atas, kata dan frasa yang sederajat dihubungkan dengan konjungsi et. Kata solide dan droit berkedudukan sederajat
karena termasuk ke dalam kelas kata yang sama yaitu kata sifat. Sedangkan frasa mon cœur dan mon âme berkedudukan sederajat karena termasuk ke dalam kelas
kata yang sama yaitu kata benda.
e. Elipsis
Menurut Peyroutet 1994: 98: « Toute suppression d’un ou de plusieurs
mots dans une phrase est une ellipse » ‘elipsis adalah pelesapan salah satu atau
beberapa kata di dalam satu struktur kalimat lengkap ’
Elipsis adalah gaya bahasa yang berwujud penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting di dalam struktur gramatikal yang lengkap sehingga unsur
yang hilang tersebut dapat dengan mudah ditafsirkan oleh pembacanya Keraf, 2008: 132. Berikut ini adalah contoh penggunaan gaya bahasa elipsis.
10 Un beau jour je nadore que le soleil Et le soir je mattache à la nuit.
‘Suatu hari cerah pada saat aku hanya menyukai matahari Dan sore hari pada saat aku merasa senang terhadap malam.
www.lyricsmania.com
psychomaniaque
_lyrics_anggun.html 11 Pas de
promesse à l’éternel ‘Tidak ada janji yang abadi’
www.azlyrics.comlyricscarlabruniraphal.html Pada kutipan lirik lagu 10 di atas, terdapat pelesapan pronomina relatif
où ‘pada saat’. Sehingga jika dibuat kalimat lengkap adalah un beau jour où je
nadore que le soleil, et le soir où je mattache à la nuit. Pemunculan où tidak begitu mempengaruhi makna dari lirik lagu tersebut dan kita dapat menafsirkan
sendiri maksud dari liriknya sehingga penciptanya menghilangkan où untuk maksud tertentu yaitu agar lirik lagu dapat bersesuian dengan ketukan irama
musiknya. Pada kutipan lirik lagu 11 di atas, salah satu unsur yang dihilangkan
adalah il n’y a, sehingga bila ditulis secara lengkap menjadi il n’y a pas ‘tidak
ada’. Il n’y a pas adalah bentuk ingkar dari il y a ‘ada’. Pemunculan il n’y a pada lirik tersebut tidak mempengaruhi makna jadi penciptanya menghilangkannya
agar lirik dapat bersesuaian dengan ketukan irama musiknya.
f. Histeron proteron
Histeron proteron atau hiperbaton adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari urutan sesuatu yang logis atau wajar, misalnya menempatkan