63
a. Pengontrolan merupakan unsur pertama dalam metode
eksperimen tanpa adanya pengontrolan penelitian tidak dapat menilai secara tegas pengaruh variabel bebas. Faktor yang
perlu dikontrol antara lain latar belakang sosial budaya para pelajar, jenis kelamin, ruang kelas dan faktor lain yang terlihat
Sutrisno Hadi 1975 : 412. b.
Manipulasi dalam metode eksperimen ini dilakukan dengan memberikan perlakuan berupa multimedia game pada
kelompok eksperimen. c.
Pengamatan dapat dilakukan setelah perlakuan, yaitu untuk mengamati perbedaan dalam pre test, perlakuan dan post test.
G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruh kualitas dari hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data, dalam kegiatan penelitian cara memperoleh data ini dikenal dengan metode pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini, peneliti memilih metode angketskal. Sedangkan instrumen yang digunakan peneliti adalah skala, dan peralatan dokumentasi seperti kamera.
64
1. Skala
Salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Skala ini diberikan kepada siswa kelas 6 SD Percobaan 2 Yogyakarta
dengan tujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional baik sebelum maupun setelah dilakukan eksperimen. Langkah-langkah dalam membuat skala
kecerdasan emosional adalah sebagai berikut: a.
Penyusunan Definisi Operasional Kecerdasan emosional yaitu kemampuan mengenali diri sendiri dan orang
lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan perasaan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan pada hubungannya
dengan orang lain. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ada beberapa unsur yang terdapat dalam kecerdasan emosional,
diantaranya: 1
Mampu mengenali emosi diri sendiri 2
Mampu mengelola emosi 3
Memiliki motivasi tinggi 4
Mengenali emosi orang lain 5
Mampu membina hubungan b.
Membuat Kisi-Kisi Skala Kecerdasan emosional Kisi-kisi kecerdasan emosional dibuat berdasarkan definisi operasional yang
telah dikemukakan di atas. Adapun kisi-kisi angket kecerdasan emosional dapat dilihat pada tabel berikut.
65
Tabel 3. Kisi-kisi Skala Kecerdasan Emosional
No. Indikator Nomor item
Jumlah item
1. Mengenali Emosi Diri:
a. Mengenali dan memahami emosi diri
sendiri b.
Memahami penyebab timbulnya emosi 6 7
2 2
3 4 2.
Mengelola emosi: a. Mengendalikan emosi
10 11 2
b. Mengapresiasikan emosi dengan tepat 17 18
2 3.
Memotivasi diri sendiri a. Optimis
5 8 2
b. Memiliki dorongan berprestasi 1 2
2 4.
Mengenali emosi orang lain a. Peka terhadap perasaan orang lain
9 12 2
b. Mendengarkan masalah orang lain 13 14
2 5.
Membina hubungan a. Dapat bekerjasama
19 20 2
b. Dapat berkomunikasi 15 16
2 Jumlah
20
c. Penyusunan item atau pertanyaan angket berdasarkan kisi-kisi
Sistem penilaian ini menggunakan pengukuran dengan skala likert, ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang
umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey Djaali, 2008 : 28
.
Item-item dalam skala ini dikelompokkan dalam item favorable serta unfavorable, dengan
skor item favorable sebagai berikut:
66
Sangat setuju : Skor 4
Setuju : Skor 3
Tidak Setuju : Skor 2
Sangat tidak setuju : Skor 1 Selanjutnya untuk item unfavorable adalah:
Sangat Setuju : Skor 1
Setuju : Skor 2
Tidak setuju : Skor 3
Sangat tidak setuju : Skor 4 Hasil angket kemudian disesuaikan dengan standar nilai untuk
mengukur multimedia game siswa. Standar nilai tersebut sebagai berikut:
Tabel 4. Standar Nilai Kecerdasan Emosional
No Kriteria
Skor Nilai
1 Baik Sekali
16 – 20
80,6 – 100
2 Baik
11 – 15
60,6 – 80,5
3 Cukup
6 – 10
40,6 – 60,5
4 Kurang
1 – 5
21 – 40,5
5 Sangat Kurang
1 20
2. Observasi
Observasi atau yang disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat