71
r
Keterangan: Mean  : rata-rata
Modus: nilai yang paling sering keluar SD
:standar deviasi Perhitungan  di  atas  dikatakan  memiliki  kemencengan  kurva
normal,  apabila  memilki  koefisien  kemencengan  kurva  berkisar  -0,5 –
0,5. c.
Uji homogenitas Uji  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  sampel  yang  diambil
dari  populasi  memiliki  signifikasi  satu  sama  lain.  Rumus  yang digunakan
adalah dengan
menggunakan rumus
F, yaitu
membandingkan varians terbesar dan varians  terkecil.
F=
S
2
t  rarians terbesar
Sutrisno Hadi 1994: 477
S
2
rrarians terkeci1
d. Pengujian validitas butir
Validitas butir yaitu untuk mngetahui sejauh mana representasi butir terhadap populasi.
Untuk data dengan 2 pilihan jawaban, menggunakan rumus produk momen
sy= ∑NXF– ∑X ∑F  ƒ {
∑X
2
– ∑X
2
}{N ∑F
2
–N∑X
2
}
72
Keterangan :
r
xy
: koefisien korelasi product moment X
: skor setiap item angket Y
: jumlah skor dari setiap item angket ΣXY : jumlah hasil skor X dan Y
ΣX  : jumlah skor X ΣY  : jumlah skor Y
N  : banyaknya  responden Butir dikatakan valid, jika r
hitung
Ç 0,3. e.
Pengujian rebilitas Data  dkatakan  variabel  jika  hasilnya  kurang  lebih  konsisten. Rumus
yang digunakan adalah :
K r
a1pha
= 1
— K
— 1 ∑Si
2
St
2
Keterangan: K= banyak butir
Si
2
= jumlah varian butir St
2
=varian total Data dikatakan reliable jika indeks reabilitasnya ≥  0,70.
73
f. Uji T
Untuk  menguji  hipotesis,  menggunakan  analisis  uji  t.  Analisis  ini digunakan  karena  peneliti  ingin  mengetahui  ada  tidaknya  pengaruh
multimedia game terhadap kecerdasan emosional anak. Untuk menganalisis digunakan rumus uji t sebagai berikut:
t = X
1
— X
2
JS
1 2
S
2 2
n
1
+ n
2
Keterangan: X
1
= rerata kelompok elsperimen X
2
= rerata kelompok control S
1 2
= varians kelomlompok eksperimen S
2 2
= varians kelompok kontrol n
1
= jumlah kelompok eksperimen n
2
= jumlah kelompok  kontrol Apabila  diperoleh  harga  t  lebih  besar  atau  sama  dengan  tabel,  maka
hipotesisi  yang  diajukan  atau  hipotesis  alfa    Ha  diterima  dan  hipotesis nihil Ho ditolak dan sebaliknya.
74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri Percobaan 2 yang mejadi lokasi penelitian ini terletak di  Sekip,  Catur  Tunggal,  Depok,  Sleman,  propinsi  Daerah  Istimewa
Yogyakarta.  SD  Negeri  Percobaan  2  berada  di  dalam  wilayah  kampus universitas  gajah  mada,  SD  Negeri  Percobaan  2  merupakan  sekolah
regrouping  dari  tiga  sekolah  yaitu  SD  Negeri  Percobaan  1,  SD  Negeri Percobaan 2 dan SD Negeri Percobaan 3, dan SD Negeri Percobaan 4.
Di bawah ini merupakan deskripsi mengenai SD Negeri Percobaan 2 : Nama Sekolah
: SD Negeri Percobaan 2 Depok, Sleman, Yogyakarta Alamat
:  Ds  Sekip,  Catur  tunggal,  Depok,  Sleman, Yogyakarta
Telepon : +62274566682
SDN  Percobaan  2  Depok  Yogyakarta  didirikan  pada  tangal  10 Oktober  1963  atas  prakarsa  Rektor  UGM  yang  pada  waktu  itu  dijabat
oleh  drg.  Natsir  Alwi  dengan  Rektor  IKIP  Negeri  Yogyakarta,  yang dijabat  oleh  Drs.  Sutrisno  Hadi,  MA.  Alasan  utama  didirikannya
sekolah  dasar  di  lingkungan  kampus  UGM  karena  pada  waktu  itu  para orang tua  yang kebanyakan adalah para dosen  UGM dan  IKIP, merasa
kesulitan  untuk  menyekolahkan  putra-putrinya  di  mana  pada  waktu  itu sekolah yang ada baru SDN Ungaran dan SDN Serayu.
75
Melalui  Proyek  Perintis  Sekolah  Pembangunan  PPSP  maka didirikan  sekolah  di  lingkungan  kampus  UGM  dengan  nama  SDN
Percobaan  2.  Disebut  SDN  Percobaan  2  karena  di  Propinsi  DIY  sudah ada tiga SDN Percobaan, yaitu SDN Percobaan 1 di Kodya Yogyakarta,
SDN Percobaan 4 di  Kabupaten Kulonprogo, dan SDN Percobaan 3 di Kabupaten  Sleman  Pakem.  Pada  perkembangannya,  urutan  SDN
Percobaan  menjadi  SDN  Percobaan  1  di  Kodya  Yogyakarta,  SDN Percoabaan  2  di  Depok,  Kabupaten  Sleman,  SDN  Percobaan  3  di
Pakem, Sleman dan SDN Percobaan 4 di Wates, Kulonprogo.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subyek  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas  VI  SD  Negeri Percobaan 2 tahun ajaran 20152016 yang berjumlah 40 siswa. Kelas VI
SD Negeri Percobaan 2 terdiri dari dua kelas yaitu kelas VI-A dan VI-B. Kelas VI-A sebagai kelompok eksperimen berjumlah 20 siswa yaitu 12
siswa  putri  dan  8  siswa  putra.  Kelas  VI-B  sebagai  kelompok  kontrol berjumlah 20 siswa yaitu 11 siswa putri dan 9 siswa putra.
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Kelas ekperimen
a. Pelaksanaan Tes Sebelum Perlakuan Pretest
Sebelum perlakuan pertama, terlebih dahulu dilaksanakan pretest  atau  tes  sebelum
perlakuan,  pada  hari  jum’at  tanggal  9 Oktober   2015.   Tes   sebelum   perlakuan   dilaksanakan   untuk
76
mengetahui  kemampuan  awal  siswa  terkait  dengan  kecerdasan emosional.  Tes  sebelum  perlakuan  dilakukan  dengan  penilaian
yaitu  siswa  mengisi  skala  kecerdasan  emosional  yang  berisi  20 butir  pertanyaan.  Tes  sebelum  perlakuan  pada  kelas  eksperimen
dilaksanakan pukul 08.30 –09.15.
b. Perlakuan Pertama
Perlakuan  pertama  dilaksanakan  pada  hari  Sabtu  10 Oktober 2015 pukul 08.15
– 09.00. Pada perlakuan pertama siswa bermain  dengan  multimedia  game  yang  pertama  yaitu
memainkan  multimedia  game  yang  berjudul    “Cabut    Gigi”. Dalam  multimedia  game  “Cabut  Gigi”  sangat  mengutamakan
kerja sama, daya ingat  dan rasa ingin  tau siswa.  Selain itu siswa diberi  kesempatan  untuk  membagi  menjadi  enam  kelompok  dan
masing-masing  kelompok  terdiri  dari  tiga  dan  dua  anak. Pembagian  kelompok  ini  disesuaikan  dengan  kondisi  siswa
sehingga  dalam  satu  kelompok  terdapat  siswa  yang  aktif  dan siswa yang cenderung pasif. Karena jumlah siswa ganjil sehingga
dalam satu kelompok terdiri dari , serta ada yang terdiri dari dua orang.  Saat  dibagi  kelompok  siswa  laki-laki  terlihat  antusias
untuk  berkelompok,  sedangkan  siswa  perempuan  terlihat  malas untuk berkelompok dengan siswa laki-laki.
Siswa kemudian duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompok  masing-masing.  Siswa  diberi  kesempatan  untuk
mendengarkan  dan  memahami  cara  mengoperasikan  multimedia game.
Kemudian masing-masing
kelompok memainkan
multimedia game secara bergantian.
77
Kemudian  masing-masing  kelompok  tampil  ke  depan kelas.  Pada  saat  siswa  sedang  memainkan  multimedia  game,
kelompok yang tidak maju adalah menjadi pengamat siswa  yang ada  di  depan  sehingga  setelah  selesai  permainan  oleh  kelompok
lain  langsung  dapat  diberi  masukan  atau  tanggapan.  Siswa  juga menunjukan  ekspresi  semangat  dan  terlihat  tidak  sabar  untuk
mendapat  giliran  mencoba  multimedia  game.  Selanjutnya,  siswa cukup aktif pada saat menanggapi siswa lain.
Di  akhir  perlakuan  pertama,  guru  bersama  siswa mengambil  kesimpulan  bersama-sama.  walaupun  masih  terdapat
beberapa  siswa  yang  tidak  memiliki  andil  dan  hanya  diam  pada saat mengambil kesimpulan.
c. Perlakuan Kedua
Perlakuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober  2015  pukul  09.30
– 11.30. Pada perlakuan kedua siswa diberi perlakuan berupa multimedia game yang berjudul “Mobil
Membantu Sesama”. Pada  perlakuan  kedua  siswa  dibagi  menjadi  beberapa
kelompok  seperti  perlakuan  pertama  tetapi  dengan  anggota kelompok yang berbeda agar terjalin komunikasi yang baik antar
siswa,  selanjutnya  setiap  kelompok  maju  satu-persatu  untuk mencoba  permainan.  Pada  perlakuan  kedua  siswa  menunjukan
peningkatan  dalam  berdiskusi  terbukti  pada  saat  berdiskusi  ada beberapa  kelompok  yang  langsung  mencoba  bermain.  selain  itu
mereka aktif bertanya apabila mengalami kesulitan.
78
Secara  keseluruhan  pada  perlakuan  kedua  siswa  sudah menunjukan  peningkatan  seperti  siswa    lebih    menghargai
pendapat  temanya  dan  mereka  terlihat  lebih  kompak.  Dari  aspek keaktifan  dan  percaya  diri  masih  terdapat  beberapa  siswa  yang
malu untuk bertanya dan memilih berbisik-bisik dengan temanya.
d. Pelaksanaan Tes Setelah Perlakuan Posttest
Pelaksanaan  tes  setelah  perlakuan  dilaksanakan  untuk mengetahui
kecerdasan emosional
setelah mendapatkan
perlakuan.  Untuk  menghindari  terjadinya  kesalahan  dalam mengambil  data,  maka  posttest  dilakukan  setiap  selesai
perlakuan.  Tes  setelah  perlakuan  dilakukan  dengan  penilaian menggunakan  skala  kecerdasan  emosional,  sama  seperti  tes
sebelum perlakuan.
2. Kelas Kontrol
a. Pelaksanaan Tes Sebelum Perlakuan Pretest
Sebelum perlakuan pertama, terlebih dahulu dilaksanakan pretest  atau  tes  sebelum  perlakuan,  pada  hari  Kamis  tanggal  8
Oktober  2015.  Tes  sebelum  perlakuan  ini  dilakukan  untuk mengetahui  kecerdasan  emosional  yang  meliputi  :  mengenali
emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Tes sebelum perlakuan pada kelas
kontrol dilaksanakan pukul 08.10 – 08.45.
b. Pelaksanaan Tes Setelah Perlakuan Posttest
Kelas control tidak diberi perlakuan, sehingga kelas control mengikuti  pelajaran  seperti biasa.  Kemudian dilanjutkan