Karakteristik Siswa SD Kajian tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

33 umur 9,0 atau 10,0 sampai umur 12,0 atau 13,0 tahun. Beberapa karakteristik anak-anak pada masa ini ialah: 1 Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-sehari yang kongkrit, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. 2 Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar. 3 Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor, seperti bakat- bakat khusus. 4 Sampai kira-kira umur 11,0 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. 5 Pada masa ini, anak memandang nilai raport sebagai ukuran yang tepat atau sebaik-baiknya mengenai prestasi sekolah. 6 Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan tradisional yang sudah ada, mereka membuat peraturan sendiri. 34 Berdasarkan karakteristiknya, siswa kelas 6 SD cenderung realistik dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Guru dan orang tua harus berupaya untuk mengurangi konsep abstrak terutama pada hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak.

4. Kajian tentang Teknologi Pendidikan

a. Definisi Teknologi Pendidikan

Teknologi Pendidikan menurut AECT 1994 dalam Barbara Seels Rita Richey 1994: 1 adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar. Definisi ini menegaskan adanya lima domain kawasan teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar. Dalam definisi ini tidak hanya menekankan pada teori saja, melainkan beserta prakteknya. Seorang teknolog pedidikan bisa saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut. Sementara menurut S.Nasution 2005: 1 teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. AECT 2004: 3: “Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources.” 35 Ini adalah definisi terbaru yang menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran agar efektif, efisien dan menarikjoyfull dan meningkatkan kinerja. Gambar 1. Definisi Teknologi Pendidikan, AECT 2008 Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa: - Teknologi pembelajaranteknologi pendidikan adalah suatu disiplinbidang. 36 - Tujuan utama teknologi pendidikan adalah 1 untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran; dan 2 untuk meningkatkan kinerja dalam pembelajaran. - Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi kegiatan yang berkaitan dengan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian baik proses maupun sumber-sumber belajar.

b. Kawasan Teknologi Pendidikan

Tekonologi pendidikan memiliki lima kawasan dalam bidangnya, yaitu kawasan desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Diantara kelima kawasan tersebut saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain. Menurut Seels dan Richey 1994: 28, hubungan antara domain atau kawasan teknologi pendidikan dapat ditunjukkan dalam bagan berikut: