menghubungkan lebih lanjut topik tersebut di kehidupan sehari-hari mereka baik di rumah maupun di sekolah.
2. Fase kedua, guru mendorong siswa untuk mulai mengajukan pertanyaan terkait dengan topik yang telah disampaikan. Siswa mencatat setiap
pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan. Kegiatan ini berguna untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang sebuah topik.
3. Fase ketiga, siswa mengembangkan tulisan dari hasil pengumpulan data yang
telah mereka lakukan di fase kedua. Siswa juga bisa mengembangkan topik berdasarkan pengalaman sehari-hari mereka.
Pada penerapannya di pembelajaran, guru dapat mengadaptasi atau mengembangkan langkah-langkah tersebut ke dalam bentuk yang lebih spesifik.
Maka dari itu, peneliti mengembangkan langkah-langkah strategi writing workshop agar sesuai dengan pembelajaran menulis deskripsi. Langkah-langkah
tersebut diantaranya adalah: a
Siswa membentuk kelompok kecil yang masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa.
b Setiap kelompok memilih satu dari beberapa topik yang berhubungan dengan
pengalaman sehari-hari mereka. c
Siswa dalam satu kelompok mengamati topik yang telah dipilih. d
Siswa mengajukan beberapa pertanyaan kepada teman satu kelompok mengenai topik bahasan. Jika dirasa ada beberapa pertanyaan yang sulit
dijawab, siswa bisa meminta bimbingan guru.
e Siswa mengembangkan jawaban dari setiap pertanyakan yang diajukan
menjadi ide-ide pokok. f
Setelah terkumpul beberapa ide pokok, siswa memilah ide pokok yang dianggap paling sesuai dengan topik.
g Siswa berdiskusi untuk menyusun teks deskripsi dalam bentuk paragraf
berdasarkan ide-ide pokok h
Masing-masing kelompok mempresentasikan teks deskripsi yang telah disusun.
5. Penilaian Menulis Deskripsi
Secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua
gagasan. Kedua unsur tersebut dalam tugas-tugas menulis yang dilakukan di sekolah hendaknya diberi penekanan yang sama. Artinya, walaupun tugas itu
diberikan dalam rangka mengukur kompetensi berbahasa, penilaian yang dilakukan hendaklah mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya
dengan konteks dan isi Nurgiyantoro, 2013: 425. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model penilaian pembobotan.
Model penilaian ini dipilih karena lebih rinci dalam melakukan penyekoran, yaitu dengan menggunakan model skala interval untuk tiap tingkat tertentu pada tiap
aspek yang dinilai. Model penilaian ini lebih rinci dan teliti dalam memberikan skor dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini merupakan instrumen
penilaian untuk pembelajaran menulis teks deskripsi yang telah dimodifikasi.
Tabel 1: Instrumen Penilaian Menulis Teks Deskripsi
Aspek Skor
Kriteria
K eakurat
an i si
27-30 Sangat Baik:
paragraf dikembangkan dengan sangat kreatif sesuai tema yang dipilih
22-26 Baik:
paragraf dikembangkan dengan kreatif, tidak keluar dari tema 17-21
Cukup: pengembangan paragraf kurang luas, informasi dalam
peristiwa terbatas 13-16
Kurang: hasil paragraf kurang kreatif, tidak menarik, keluar dari tema
yang sudah ditentukan
O rgani
sas i pen
ul is
an
18-20 Sangat Baik:
deskripsi umum dan deskripsi bagian dipaparkan dengan rinci dan jelas, urutan logis, paragraf kohesif
14-17 Baik:
deskripsi umum dan deskripsi bagian jelas, gagasan terorganisir, urutan logis tetapi kurang lengkap, paragraf kohesif
10-13 Cukup:
deskripsi umum dan deskripsi bagian kurang jelas, gagasan ada namun kurang terorganisir, urutan dan pengembangan logis namun
kurang lengkap, paragraf kurang kohesif 7-9
Kurang: deskripsi umum dan deskripsi bagian tidak jelas, tidak
terorganisir, tidak logis dan tidak kohesif.
K os
akat a
14-15 Sangat Baik:
pilihan kata tepat, dan sangat menguasai pembentukan kata
12-13 Baik:
pilihan kata dan ungkapan terkadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu, menguasai pembentukan kata
9-11 Cukup:
sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna
7-8 Kurang:
pengetahuan tentang kosakata rendah dan tidak layak nilai
P eng
guna an
B ah
as a
22-25
Sangat Baik:
konstruksi kompleks dan efektif, hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan
18-21 Baik:
konstruksi sederhana tetapi efektif kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak
kabur 11-17
Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat makna
membingungkan atau kabur 5-10
Kurang: terdapat banyak kesalahan dan tidak layak nilai
Mekani k
5 Sangat Baik:
menguasai aturan penulisan hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan
4 Baik:
kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna
3 Cukup:
sering terjadi kesalahan ejaan makna membingungkan atau kabur
2 Kurang:
tidak menguasai aturan penulisan terdapat banyak kesalahaan ejaan, tulisan tidak terbaca dan tidak layak nilai
B. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Endah Nurhayati
2013 yang berjudul Keefektifan Strategi Lingkaran Pertanyaan Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Depok
Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa yang menggunakan strategi lingkaran pertanyaan mampu membuat teks deskripsi yang
lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan strategi lingkaran pertanyaan. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama-
sama menggunakan keterampilan menulis deskripsi sebagai objek penelitian. Sementara perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan
terletak pada variabel yang digunakan. Penelitian tersebut menggunakan strategi lingkaran pertanyaan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan
strategi writing workshop. Selain penelitian di atas, terdapat penelitian lain yang relevan dengan
penelitian ini, yaitu penelitian Lina Apriani 2013 yang berjudul Keefektifan Strategi Questions Into Paragraphs QUIP Dalam Pembelajaran Menulis
Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas XI SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks deskripsi pada
siswa yang menggunakan strategi questions into paragraphs QUIP lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis deskripsi pada siswa yang dilakukan
secara konvensional. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama-sama menggunakan keterampilan menulis deskripsi