EFEKTIVITAS STRATEGI WRITING WORKSHOP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI GODEAN.

(1)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI GODEAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Rizki Dwi Nur Fauzi NIM 12201244034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016


(2)

(3)

(4)

iv

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama :Rizki Dwi Nur Fauzi

NIM : 12201244034

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Yogyakarta

Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudulEfektivitas Strategi Writing Workshop dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Godean ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 14 November 2016 Penulis,


(5)

v

MOTTO

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.”


(6)

vi

Kedua orang tua yang sangat penulis sayangi, terima kasih atas doa, waktu, tenaga, pikiran, dan kepercayaan yang telah diberikan selama ini.

Kedua saudara penulis, Nur Ika Aristin, dan Fitrian Nur Prasetyo yang selalu mendukung demi mencapai keberhasilan.

Tidak lupa untuk almamater yang penulis banggakan Universitas Negeri Yogyakarta.


(7)

vii

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judulEfektivitas Strategi Writing Workshop dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Godean untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Rohmat Wahab, M.Pd., M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. Dr. Widyastuti Purbani, M.A. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Dr. Wiyatmi, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini.

Rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada pembimbing, Dr. Suroso, M.Pd. yang selalu memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran, kearifan, dan kebijaksanaan. Terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia MTs Negeri Godean, Dwi Untari Kusuma, S.Pd. yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis selama penelitian berlangsung. Terima kasih kepada segenap warga MTs Negeri Godean terutama siswa Kelas VII B dan VII D Tahun Ajaran 2016/2017 yang telah membantu selama proses penelitian.

Ucapan terima kasih yang teramat dalam penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan secara moral maupun materi guna menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih kepada dosen yang telah mendidik penulis sehingga dapat mengeja ilmu pengetahuan. Terima kasih kepada teman-teman PBSI Angkatan 2012, khusunya kelas C, dan semua sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu yang telah memberikan


(8)

viii

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 14 November 2016 Penulis,


(9)

ix

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN...iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ...xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori... 9

1. Keterampilan Menulis... 9

2. Hakikat Teks Deskripsi ... 12

3. Strategi Pembelajaran... 14

4. StrategiWriting Workshopdalam Pembelajaran Menulis Teks Deskripsi ... 14


(10)

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian... 23

B. Variabel Penelitian ... 24

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian... 25

F. Instrumen Penelitian... 27

G. Teknik Pengumpulan Data... 30

H. Teknik Analisis Data... 30

I. Hipotesis Statistik ... 32

J. Definisi Operasional Variabel... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 34

a. Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol... 34

b. Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen ... 37

c. Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol... 39

d. Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen ... 42

e. Rangkuman Hasil Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 44

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 46


(11)

xi

3. Analisis Data ... 48

a. Uji-t Sampel Bebas... 48

b. Uji-t Sampel Berhubungan ... 50

B. Pengujian Hipotesis... 52

1. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 52

2. Hasil Uji Hipotesis Kedua... 53

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

1. Perbedaan Pembelajaran Menulis Deskripsi antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen... 55

2. Keefektifan StrategiWriting Workshopterhadap Pembelajaran Menulis Deskripsi Siswa Kelas VII MTs Negeri Godean ... 74

D. Keterbatasan Penelitian ... 76

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 77

B. Implikasi... 78

C. Saran... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(12)

xii

Tabel 1 : Instrumen Penilaian Teks Deskripsi ... 18

Tabel 2 : Desain Penelitian ... 23

Tabel 3 : Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data... 25

Tabel 4 : Instrumen Penilaian Teks Deskripsi ... 28

Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol ... 35

Tabel 6 : Kategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol ... 36

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Kelompok Eksperimen ... 37

Tabel 8 : Kategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen... 38

Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol ... 40

Tabel 10 : Kategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol ... 41

Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen... 42

Tabel 12 : Kategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen ... 43

Tabel 13 : Perbandingan Data Statistik Nilai Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 45

Tabel 14 : Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Hasil Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ... 46

Tabel 15 : Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Data Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi ... 47


(13)

xiii

Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen ... ... 49 Tabel 17 : Rangkuman Hasil Uji-t Data Postes Keterampilan

Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan

Kelompok Eksperimen ... ... 49 Tabel 18 : Rangkuman Hasil Uji-t Data Pretes dan Postes

Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol... ... 50 Tabel 19 : Rangkuman Hasil Uji-t Data Pretes dan Postes


(14)

xiv

Gambar 1 : Kerangka Pikir... 21

Gambar 2 : Histogram Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol ... 35

Gambar 3 : DiagramPieKategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol... 36

Gambar 4 : Histogram Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen... 38

Gambar 5 : DiagramPieKategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen ... 39

Gambar 6 : Histogram Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol... 40

Gambar 7 : DiagramPieKategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol... 41

Gambar 8 : Histogram Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen ... 43

Gambar 9 : DiagramPieKategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen ... 44

Gambar 10 : Postes/Kelompok Kontrol/VII D/S26... 59

Gambar 11 : Postes/Kelompok Kontrol/VII D/S06... 61

Gambar 12 : Postes/Kelompok Kontrol/VII D/S13... 63

Gambar 13 : Postes/Kelompok Eksperimen/VII B/S07 ... 66

Gambar 14 : Postes/Kelompok Eksperimen/VII B/S25 ... 68


(15)

xv

Halaman

Lampiran 1 : Data Pretes Dan Postes Kelompok Kontrol ... 83

Lampiran 2 : Data Pretes Dan Postes Kelompok Eksperimen ... 84

Lampiran 3 : Data Skor Uji Coba Instrumen Penelitian... 85

Lampiran 4 : Distribusi Frekuensi... 87

Lampiran 5 : Uji Normalitas ... 95

Lampiran 6 : Uji Homogenitas ... 99

Lampiran 7 : Uji-t Bebas ... 101

Lampiran 8 : Uji-t Berhubungan ... 103

Lampiran 9 : Uji Reliabilitas Instrumen... 105

Lampiran 10 : Hasil Perhitungan Kecenderungan Nilai ... 106

Lampiran 11 : Silabus... 111

Lampiran 12 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 116

Lampiran 13 : Instrumen Tes ... 152

Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa ... 154

Lampiran 15 : Instrumen Penilaian Menulis Deskripsi... 155

Lampiran 16 : Hasil Kerja Kelompok Kontrol Siswa 29 ... 157

Lampiran 17 : Hasil Kerja Kelompok Eksperimen Siswa 02 ... 161

Lampiran 18 : Dokumentasi ... 165


(16)

xvi

Oleh Rizki Dwi Nur Fauzi NIM 12201244034

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki dua tujuan. Pertama, mengetahui perbedaan keterampilan menulis deskripsi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi writing workshop. Kedua, mengetahui keefektifan strategiwriting workshopdalam pembelajaran menulis deskripsi.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Godean. Berdasarkan teknik cluster random sampling, ditetapkan Kelas VII B sebagai kelompok eksperimen dan Kelas VII D sebagai kelompok kontrol. Data dikumpulkan menggunakan tes berupa pretes dan postes. Validitas instrumen berupa expert judgement. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0.

Berdasarkan hasil analisis, dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, terdapat perbedaan kemampuan menulis deskripsi yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi writing workshop. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan uji-t data postes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh nilai thitungsebesar 6,666 dan nilaip

sebesar 0,000. Nilaiplebih kecil dari 0,05 (p< 0,05 = signifikan).Kedua, strategi writing workshop efektif digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis uji-t data pretes dan postes kelompok eksperimen diperoleh nilai thitung sebesar -8,221 dan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05 =

signifikan). Nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 5,97, sedangkan nilai rata-rata kelompok kontrol hanya mengalami peningkatan sebesar 0,84.


(17)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memiliki peran pokok dalam proses perkembangan emosional, intelektual, dan sosial seorang siswa. Pada penerapannya, pembelajaran bahasa dapat dilaksanakan secara formal maupun nonformal. Pembelajaran bahasa yang dilakukan di dalam sekolah dan dibimbing oleh guru termasuk dalam pembelajaran formal, sedangkan pembelajaran bahasa yang dilakukan di luar sekolah seperti di lingkungan keluarga maupun masyarakat termasuk pembelajaran nonformal. Pembelajaran bahasa nonformal tersebut dapat berupa komunikasi yang terjadi antara komunikan dan komunikator dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan kaidah bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Dalam pembelajaran bahasa tentunya terdapat beberapa keterampilan berbahasa yang harus dipelajari siswa. Keterampilan bahasa memiliki empat komponen yaitu menyimak,berbicara,membaca,dan menulis (Tarigan, 2008: 1). Pendapat serupa juga disampaikan oleh Zainurrahman (2013: 2) bahwa menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mendasar (berbicara, mendengar, menulis dan membaca). Kemudian, dari keempat aspek tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kegiatan reseptif dan produktif. Kegiatan reseptif yaitu kegiatan pengiriman pesan berupa


(18)

kode-kode bahasa dari pembicara atau penulis untuk dipahami oleh penerima. Dengan demikian menyimak dan membaca termasuk dalam kegiatan reseptif. Kegiatan produktif yaitu kegiatan seseorang yang menghasilkan pesan-pesan yang bermakna melalui ide-ide dan gagasan yang muncul di dalam pikiran mereka. Menulis dan berbicara termasuk dalam kegiatan produktif.

Menulis merupakan salah satu kegiatan yang wajib dijalani setiap siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini dikarenakan menulis bukanlah sekedar menyusun kata-kata dan kalimat, melainkan juga mengembangkan sebuah tulisan menjadi terstruktur dan bermakna. Pada keterampilan menulis, siswa mencoba menyam-paikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan dalam sebuah karya tulis. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik melalui metode yang tepat dan efektif sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat tersalurkan.

Pembelajaran keterampilan menulis siswa kelas VII pada Kurikulum 2013 mencakup menulis teks laporan hasil observasi, teks deskripsi, teks eksposisi, teks eksplanasi, dan cerita pendek. Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan ciri karakteristik dari objek yang dideskripsikan (Unifah, 2014: 66). Teks deskripsi bertujuan untuk menggambarkan segala sesuatu baik itu manusia, hewan, tumbuhan atau benda mati dengan sifat yang melekat padanya seperti ukuran, jenis, warna, dan


(19)

sebagainya sehingga pembaca dapat mengetahui seperti apa sesuatu itu dari gambaran yang kita sampaikan meskipun belum pernah melihatnya.

Menulis sebuah teks deskripsi membutuhkan ketelitian yang baik dalam penggambaran unsur-unsur sesuatu yang akan dideskripsikan agar tercipta efek imajinatif bagi para pembacanya. Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa dapat menunjukkan kemampuan tersebut. Hal tersebut membuat siswa merasa kesulitan dalam mengembangkan tulisannnya. Pada akhirnya, teks deskripsi yang dihasilkan siswa belum memenuhi harapan guru.

Masalah lainnya yang dialami siswa adalah penguasaan kosakata yang buruk dan kesulitan merangkai kalimat dengan baik dan benar. Dalam kegiatan menulis, siswa merasakan kurangnya keyakinan, minat, dan latihan yang memadai sehingga hasil tulisan kurang maksimal. Bahasa yang digunakan terlalu sederhana dan pengembangan ide atau gagasan kurang bervariasi. Semua permasalahan tersebut dialami siswa saat melaksanakan pembelajaran menulis teks deskripsi khususnya pada siswa kelas VII. Berdasarkan kenyataan tersebut, banyak siswa yang menganggap bahwa keterampilan menulis adalah kegiatan pembelajaran yang paling sulit daripada keterampilan lainnya.

Strategi yang saat ini digunakan dalam kegiatan pembelajaran menulis teks deskripsi masih belum memberikan hasil yang optimal. Beberapa sekolah masih menerapkan metode konvensional dalam proses belajar mengajar. Hal itulah yang membuat siswa belum mampu menulis teks deskripsi dengan baik dan benar. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa interaksi antara guru, siswa, dan materi menulis deskripsi tidak dapat berlangsung secara positif. Kurangnya


(20)

interaksi yang baik antara guru dan siswa akan berdampak negatif terhadap kemampuan menulis deskripsi. Maka dari itu, langkah awal yang harus segera dilakukan yaitu mencari strategi yang tepat agar pembelajaran menulis deskripsi menjadi lebih maksimal.

Sebenarnya terdapat berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Akan tetapi, tidak semua strategi dapat digunakan untuk menyampaikan materi tertentu seperti menulis teks deskripsi. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan menulis teks deskripsi adalah strategiwriting workshop.

Ruddell (2005: 285) mengemukakan bahwa istilah lain yang digunakan oleh guru-guru keterampilan berbahasa untuk menggambarkan writing workshop yakni menulis terbimbing. Strategi ini merupakan strategi menulis yang memberikan kesempatan bagi siswa berpikir kreatif dan imajinatif di dalam pembelajaran menulis. Pada strategi writing workshop terdapat fase atau tahap yang mengharuskan siswa saling berdiskusi dan bertanya untuk mengumpulkan informasi mengenai sebuah topik, maka strategi ini tepat digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi. Melalui strategi writing workshop, diharapkan siswa dapat menulis teks deskripsi dari berbagai pengalaman mereka baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

Penelitian ini membuktikan strategi writing workshop efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks deskripsi siswa kelas VII MTs Negeri Godean. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Godean. MTs Negeri Godean merupakan salah satu Madrasah Tsanawiyah di wilayah Kabupaten


(21)

Sleman. Penelitian dilakukan di sekolah ini karena guru Bidang Studi Bahasa Indonesia di MTs Negeri Godean belum pernah menggunakan strategi writing workshop dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis teks deskripsi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut.

1. Siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide, pikiran, dan gagasannya ke dalam sebuah teks deskripsi

2. Kurangnya pengembangan strategi yang bervariasi dalam proses pembelajaran. 3. Perlu diujicobakan strategi pembelajaran yang tepat dan efektif untuk

pembelajaran menulis teks deskripsi.

4. Strategi writing workshop belum pernah diujicobakan dalam pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean, Sleman.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut.

1. Perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategiwriting workshop.


(22)

2. Keefektifan penggunaan strategi writing workshop dalam pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategiwriting workshop?

2. Apakah strategi writing workshop efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut.

1. Mengetahui perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi writing workshop.

2. Mengetahui keefektifan penggunaan strategi writing workshop dalam pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.


(23)

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian ilmiah haruslah memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini bermanfaat dalam mengembangkan pembelajaran bahasa, terutama tentang penggunaan strategi writing workshop dalam pembelajaran menulis teks deskripsi.

2. Manfaat Praktis

a) Siswa mempunyai sikap positif dan termotivasi dalam pembelajaran menulis teks deskripsi.

b) Guru memperoleh inovasi baru dalam meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya menulis teks deskripsi.

c) Meningkatkan kualitas pembelajaran menulis teks deskripsi baik proses maupun hasil.

G. Batasan Istilah

Supaya diperoleh pemahaman yang sama dalam penguasaan dan pemilihan istilah pada judul skripsi ini, perlu adanya pembatasan istilah sebagai berikut. 1. Teks deskripsi bertujuan untuk menggambarkan segala sesuatu baik itu manusia,

hewan, tumbuhan atau benda mati dengan sifat yang melekat padanya seperti ukuran, jenis, warna, dan sebagainya sehingga pembaca dapat mengetahui seperti apa sesuatu itu dari gambaran yang kita sampaikan meskipun belum pernah melihatnya.


(24)

2. Strategi pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

3. Strategi writing workshop merupakan pembelajaran menulis yang dilakukan secara terbimbing, siswa bebas mengembangkan topik bahasan, dan kegiatan menulis difokuskan dalam membangkitkan daya imajinatif siswa.


(25)

9

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Dalam bab ini akan dipaparkan tentang aspek-aspek yang akan diteliti sesuai dengan pendapat para ahli.Pertama, yaitu pengertian keterampilan menulis yang meliputi hakikat menulis dan tujuan menulis. Kedua, hakikat teks deskripsi. Ketiga, pengertian strategi pembelajaran. Keempat, strategi writing workshop dalam pembelajaran menulis deskripsi.

1. Keterampilan Menulis a. Hakikat Menulis

Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa ketiga setelah menyimak, berbicara, dan membaca. Keterampilan menulis ialah keterampilan proses karena hampir semua orang yang membuat tulisan, baik karya ilmiah, nonilmiah, maupun hanya catatan pribadi jarang yang melakukan secara spontan dan langsung jadi (Jauhari, 213: 16).

Nurgiyantoro (2013: 499) menjelaskan bahwa kompetensi menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis untuk mengekspresikan gagasan atau menyampaikan informasi sesuai konteks dan kebutuhan. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Suparno dan Yunus (2008: 3) bahwa sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Widyamartaya (2002: 5) menyatakan bahwa menulis adalah kegiatan yang kompleks. Menulis dapat kita pahami sebagai suatu rangkaian kegiatan seseorang


(26)

mengungkakan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami tepat seperti yang dimasudkan pengarang. Berdasarkan berbagai teori tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya menulis merupakan suatu proses mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, pengalaman serta perasaan hingga menjadi sebuah produk tulisan yang disusun secara sistematis sehingga orang lain atau pembaca dapat memahaminya dengan baik.

b. Tujuan Menulis

Tujuan menulis menurut Hugo Hartig (dalam Tarigan 2008: 25-26) adalah sebagai berikut.

1) Assigment purpose(tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku).

2) Altruistik purpose(tujuan altruistik)

Menulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, menolong pembaca, memahami, menghargai perasaan dan penalaranya.

3) Persuasive purpose(tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

4) Informational purpose(tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca.


(27)

5) Self expresive purpose(tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

6) Creative purpose(tujuan kreatif)

Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik kesenian. 7) Problem solving purpose(tujuan pemecahan masalah)

Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikira-pikiran dan gagasan-gagasan sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca.

Kemudian, Rosidi (2009: 11) menyatakan bahwa tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan pengarangnya. Menulis dari segi tersebut memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut.

1) Tujuan estetis

Tujuan ini biasanya dianut oleh para sastrawan. Mereka menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan melalui tulisan yang dapat berbentuk puisi, cerpen, ataupun novel.

2) Tujuan penerangan

Tujuan ini terkait dengan motivasi utama si penulis yang membuat tulisan untuk memberi informasi kepada pembaca.

3) Tujuan pernyataan diri


(28)

4) Tujuan konsumtif

Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para pembaca.

Berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari menulis adalah untuk menunjukan suatu ide, gagasan, perasaan, dan jati diri kepada para pembaca dengan bahasa dan sudut pandang penulis itu sendiri. Selain itu, menulis juga bertujuan agar pembaca mampu memahami dan mengerti apa yang diinginkan seorang penulis. Itulah cara seorang penulis untuk mengekspresikan ide atau gagasannya kepada para pembaca. Dengan kata lain, menulis menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi dengan orang lain.

2. Hakikat Teks Deskripsi

Terdapat berbagai definisi mengenai teks deskripsi. Suparno dan Yunus (2008: 1.11) menyatakan bahwa deskripsi adalah wacana yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan, pengalaman dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi (daya khayal) pembaca sehingga dia seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya. Semakin kreatif gaya penulisannya maka daya khayal yang akan tercipta menjadi semakin nyata bagi para pembaca. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Jauhari (2013: 44) bahwa karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan atau melukiskan


(29)

benda atau peristiwa dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat, mencium, dan mendengarnya.

Dalman (2015: 94) di dalam bukunya menyatakan bahwa kerangka deskripsi merupakan kerangka yang menggambarkan suatu objek atau peristiwa yang ditulis secara terperinci sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat atau mengalamai apa yang dideskripsikan penulis. Kemudian Rohmadi (2011: 81) mengungkapkan bahwa deskripsi merupakan sebuah karangan yang dibuat untuk menyampaikan gambaran secara objektif sehingga informasi yang disampaikan sama dengan pemahaman si pembaca. Maksudnya pembaca mengerti secara jelas apa yang sedang digambarkan oleh penulis. Deskripsi pada teks lain biasanya terdapat dalam paragraf pembukaan.

Knapp dan Watkins (2005: 98) berpendapat bahwa banyak teks baik faktual dan non-faktual seperti laporan informasi, sebagian besar adalah tentang deskripsi. Teks-teks tersebut secara formal menggambarkan fenomena atau sesuatu dari sudut pandang penulis. Pardiyono (2007: 34) mengungkapkan bahwa struktur teks deskripsi yaitu, identifikasi dan deskripsi. Identifikasi berupa kalimat yang berisi satu topik objek yang akan dideskripsikan. Sementara deskripsi berupa detail penggambaran tentang objek yang dimaksud dalam identifikasi.

Berbeda dengan pendapat Pardiyono, Fairul, dkk (2014: 45) menyatakan bahwa teks deskripsi memiliki dua struktur yaitu deskripsi umum dan deskripsi bagian. Deskripsi umum adalah struktur teks deskripsi yang memuat definisi secara umum tentang obyek yang di deskripsikan. Sementara Deskripsi bagian adalah struktur teks deskripsi yang memuat deskripsi secara terperinci dan


(30)

menggambarkan secara jelas obyek yang dideskripsikan. Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teks deskripsi merupakan suatu jenis teks yang berusaha untuk menggambarkan sebuah objek tertentu sedetail mungkin sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakan objek tersebut. Jadi, pengembangan teks deskripsi harus sesuai dengan objek agar dapat mencapai tujuan tersebut.

3. Strategi Pembelajaran

Suprihatinigrum (2014: 153) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah rancangan tindakan yang harus dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan. Dengan kata lain, dalam melakukan pembelajaran di kelas guru harus memiliki rencana atau tindakan pembelajaran yang tepat dan sesuai agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Jihad dan Haris (2008: 24) bahwa strategi pembelajaran merupakan usaha dalam mengelola kegiatan dengan cara mengintegrasikan urutan kegiatan, mengorganisasikan materi pelajaran, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah rancangan tindakan yang bersistem dalam sebuah proses pembelajaran yang harus dilakukan seorang guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.


(31)

Writing workshop merupakan sebuah strategi yang dibuat untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis. Calkins (dalam Ruddel 2005: 285) menyatakan bahwa writing workshop merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan waktu disediakan setiap hari bagi siswa dalam pembelajaran menulis di kelas. Kegiatan menulis disusun dan dikelola secara konsisten, jadi siswa dapat mengambil topik dari peristiwa sehari-hari yang pernah dialaminya. Tujuan dari workshopatau lokakarya itu sendiri adalah untuk melatih siswa supaya teratur dalam pembelajaran di kelas dan membangun hubungan yang baik antarsiswa. Ketika siswa tahu bahwa mereka akan menulis mengenai topik tertentu, pikiran mereka mulai mengumpulkan ide-ide atau informasi, dan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan topik selama menulis.

Writing workshop dibuat oleh National Writing Project yang berasal dari Amerika Serikat. Sampai saat ini prosedur tersebut masih menjadi kegiatan utama dalam pembelajaran bahasa di sekolah menengah pertama. Istilah lain yang digunakan oleh guru-guru keterampilan berbahasa untuk menggambarkan writing workshop yakni menulis terbimbing (Ruddell, 2005: 285). Jadi, secara garis besar strategi writing workshop adalah pembelajaran menulis yang dilakukan secara terbimbing, siswa bebas mengembangkan topik bahasan, dan kegiatan menulis difokuskan dalam membangkitkan daya imajinatif siswa.

Ruddel (2005: 286) menjelaskan bahwa prosedur pembelajaran writing workshop dalam pembelajaran menulis adalah sebagai berikut.

1.) Fase pertama, guru melakukan persiapan dengan menentukan topik pembelajaran yang akan disampaikan. Hal ini dilakukan agar siswa dapat


(32)

menghubungkan lebih lanjut topik tersebut di kehidupan sehari-hari mereka baik di rumah maupun di sekolah.

2.) Fase kedua, guru mendorong siswa untuk mulai mengajukan pertanyaan terkait dengan topik yang telah disampaikan. Siswa mencatat setiap pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan. Kegiatan ini berguna untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang sebuah topik. 3.) Fase ketiga,siswa mengembangkan tulisan dari hasil pengumpulan data yang

telah mereka lakukan di fase kedua. Siswa juga bisa mengembangkan topik berdasarkan pengalaman sehari-hari mereka.

Pada penerapannya di pembelajaran, guru dapat mengadaptasi atau mengembangkan langkah-langkah tersebut ke dalam bentuk yang lebih spesifik. Maka dari itu, peneliti mengembangkan langkah-langkah strategi writing workshop agar sesuai dengan pembelajaran menulis deskripsi. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

a) Siswa membentuk kelompok kecil yang masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa.

b) Setiap kelompok memilih satu dari beberapa topik yang berhubungan dengan pengalaman sehari-hari mereka.

c) Siswa dalam satu kelompok mengamati topik yang telah dipilih.

d) Siswa mengajukan beberapa pertanyaan kepada teman satu kelompok mengenai topik bahasan. Jika dirasa ada beberapa pertanyaan yang sulit dijawab, siswa bisa meminta bimbingan guru.


(33)

e) Siswa mengembangkan jawaban dari setiap pertanyakan yang diajukan menjadi ide-ide pokok.

f) Setelah terkumpul beberapa ide pokok, siswa memilah ide pokok yang dianggap paling sesuai dengan topik.

g) Siswa berdiskusi untuk menyusun teks deskripsi dalam bentuk paragraf berdasarkan ide-ide pokok

h) Masing-masing kelompok mempresentasikan teks deskripsi yang telah disusun.

5. Penilaian Menulis Deskripsi

Secara umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua gagasan. Kedua unsur tersebut dalam tugas-tugas menulis yang dilakukan di sekolah hendaknya diberi penekanan yang sama. Artinya, walaupun tugas itu diberikan dalam rangka mengukur kompetensi berbahasa, penilaian yang dilakukan hendaklah mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya dengan konteks dan isi (Nurgiyantoro, 2013: 425).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model penilaian pembobotan. Model penilaian ini dipilih karena lebih rinci dalam melakukan penyekoran, yaitu dengan menggunakan model skala interval untuk tiap tingkat tertentu pada tiap aspek yang dinilai. Model penilaian ini lebih rinci dan teliti dalam memberikan skor dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini merupakan instrumen penilaian untuk pembelajaran menulis teks deskripsi yang telah dimodifikasi.


(34)

Tabel 1:Instrumen Penilaian Menulis Teks Deskripsi

Aspek Skor Kriteria

K

eakurat

an i

si

27-30 Sangat Baik: paragraf dikembangkan dengan sangat kreatif sesuai tema yang dipilih

22-26 Baik:paragraf dikembangkan dengan kreatif, tidak keluar dari tema 17-21 Cukup: pengembangan paragraf kurang luas, informasi dalam

peristiwa terbatas

13-16 Kurang: hasil paragraf kurang kreatif, tidak menarik, keluar dari tema yang sudah ditentukan

O rgani sas i pen ul is an

18-20 Sangat Baik:deskripsi umum dan deskripsi bagian dipaparkan dengan rinci dan jelas, urutan logis, paragraf kohesif

14-17 Baik:deskripsi umum dan deskripsi bagian jelas, gagasan terorganisir, urutan logis tetapi kurang lengkap, paragraf kohesif

10-13 Cukup: deskripsi umum dan deskripsi bagian kurang jelas, gagasan ada namun kurang terorganisir, urutan dan pengembangan logis namun kurang lengkap, paragraf kurang kohesif

7-9 Kurang: deskripsi umum dan deskripsi bagian tidak jelas, tidak terorganisir, tidak logis dan tidak kohesif.

K

os

akat

a

14-15 Sangat Baik: pilihan kata tepat, dan sangat menguasai pembentukan kata

12-13 Baik: pilihan kata dan ungkapan terkadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu, menguasai pembentukan kata

9-11 Cukup: sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna

7-8 Kurang:pengetahuan tentang kosakata rendah dan tidak layak nilai

P eng guna an B ah as a

22-25 Sangat Baik: konstruksi kompleks dan efektif, hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan

18-21 Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif (kesalahan kecil pada konstruksi kompleks), terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur

11-17 Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat (makna membingungkan atau kabur)

5-10 Kurang:terdapat banyak kesalahan dan tidak layak nilai

Mekani

k

5 Sangat Baik: menguasai aturan penulisan (hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan)

4 Baik:kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna

3 Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan (makna membingungkan atau kabur)

2 Kurang: tidak menguasai aturan penulisan (terdapat banyak kesalahaan ejaan, tulisan tidak terbaca) dan tidak layak nilai


(35)

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Endah Nurhayati (2013) yang berjudul Keefektifan Strategi Lingkaran Pertanyaan Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa yang menggunakan strategi lingkaran pertanyaan mampu membuat teks deskripsi yang lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan strategi lingkaran pertanyaan. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama-sama menggunakan keterampilan menulis deskripsi sebagai objek penelitian. Sementara perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada variabel yang digunakan. Penelitian tersebut menggunakan strategi lingkaran pertanyaan, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan strategiwriting workshop.

Selain penelitian di atas, terdapat penelitian lain yang relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian Lina Apriani (2013) yang berjudul Keefektifan Strategi Questions Into Paragraphs (QUIP) Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas XI SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis teks deskripsi pada siswa yang menggunakan strategiquestions into paragraphs (QUIP) lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis deskripsi pada siswa yang dilakukan secara konvensional. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama-sama menggunakan keterampilan menulis deskripsi


(36)

sebagai objek penelitian. Sementara perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada variabel yang digunakan. Penelitian tersebut menggunakan strategi questions into paragraphs (QUIP), sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan strategiwriting workshop.

C. Kerangka Pikir

Keterampilan menulis adalah kegiatan yang paling rumit dibandingkan dengan pembelajaran bahasa lainnya. Seseorang dalam mengungkapkan suatu pokok pikiran dalam bentuk tertulis tidak semata-mata langsung mendapatkan hasil yang baik, namun dengan latihan yang intensif kemungkinan tersebut pasti bisa dicapai. Sebelum mencapai harapan tersebut ada beberapa kendala yang dialami oleh siswa MTs Negeri Godean. Salah satunya adalah kesulitan untuk menuangkan ide dalam menulis, khususnya menulis teks deskripsi. Selain itu, guru juga masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran sehingga daya kreatif dan imajinatif siswa kurang bisa dikembangkan.

Keterampilan menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh kurang mampu dan kreatifnya siswa dalam menciptakan suatu imajinasi yang kuat pada objek yang ditulisnya. Demi mencapai proses belajar mengajar efektif, maka guru perlu mengatasi berbagai masalah dengan memperhatikan komponen-komponen pembelajaran. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan adalah pemilihan strategi pembelajaran.


(37)

Seperti pembelajaran yang lainnya, pembelajaran menulis perlu suatu strategi yang dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif dan imajinatif. Salah satu strategi yang dapat dijadikan alternatif penyelesaian adalah strategi writing workshop. Strategi ini akan melatih siswa dalam menulis teks deskripsi melalui beberapa tahap yang saling berkaitan satu sama lain. Dengan demikian pemahaman siswa tentang teks deskripsi diharapkan akan semakin baik.

Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut.

Gambar 1:Kerangka Pikir

StrategiWriting Workshop

Pembelajaran

Menulis Deskripsi Dampak

Belum teruji keefektifannya

Guru mengajar dengan Strategi Writing Workshop

Siswa

Melakukan fase pertama

StrategiWriting Workshopefektif digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi Melakukan

fase pertama

Melakukan fase pertama


(38)

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka pikir di atas hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut.

1. Hipotesis Pertama

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi yang

signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategiwriting workshop.

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi yang signifikan

antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategiwriting workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategiwriting workshop.

2. Hipotesis Kedua

H0 : Strategi writing workshop tidak efektif digunakan dalam pembelajaran

menulis teks deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.

Ha : Strategi writing workshop efektif digunakan dalam pembelajaran


(39)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berwujud angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjumlahan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalahpretest-posttest control group design. Gambaran desain dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2:Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen (E) O1 X O2

Kontrol (K) O3 - O4

Keterangan:

E : kelompok eksperimen K : kelompok kontrol

O1 :pretestkelompok eksperimen O2 :pretestkelompok eksperimen O3 :pretestkelompok kontrol O4 :posttestkelompok kontrol

X : perlakuan menulis deskripsi dengan strategiwriting workshop

Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapat perlakuan strategi writing workshop pada pembelajaran menulis deskripsi, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak mendapat perlakuan strategi writing workshop pada pembelajaran menulis deskripsi. Proses pembelajaran pada kelompok kontrol hanya menggunakan cara konvensional yang biasa dilakukan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.


(40)

B. Varibel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Variabel bebas : strategiwriting workshop.

2) Varibel terikat : kemampuan menulis teks deskripsi

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri Godean Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah empat kelas meliputi kelas VII A, VII B, VII C, dan VII D dengan jumlah keseluruhan 128 siswa.

2. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknikrandom sampling yaitu dengan mengambil secara acak satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Hal ini dilakukan karena populasi dalam penelitian ini bersifat homogen, siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama, siswa yang dijadikan objek penelitian duduk pada kelas yang sama, dan pengambilan kelas bukan merupakan kelas yang unggulan. Dengan demikian, seluruh populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian.

Setelah dilakukan pengundian pertama, dari empat kelas VII di MTs Negeri Godean yang terpilih menjadi sampel penelitian adalah Kelas VII B dan VII D. Kemudian dilakukan pengundian kedua untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengundian, terpilih Kelas VII D sebagai


(41)

kelompok kontrol dan Kelas VII B sebagai kelompok eksperimen. Kelas yang terpilih sebagai sampel ini masing-masing terdiri dari 32 siswa.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Godean yang beralamat di Klaci, Sidoagung, Godean, Sleman. Waktu untuk penelitian ini dilakukan pada saat jam pelajaran Bahasa Indonesia. Proses penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2016. Berikut disajikan rincian jadwal pelaksaan penelitian tersebut.

Tabel 3: Jadwal Pelaksanaan Pengambilan Data

No Kelas Kegiatan Hari/Tanggal Jam

Ke- Tema

1. VII A Uji Validitas

Instrumen Senin, 29 Agustus 2016 6-7 Temanku

2.

Kelompok Kontrol (VII D)

Pretes Senin, 29 Agustus 2016 4-5 Temanku Pembelajaran 1 Kamis, 1 September 2016 1-2 Rumah Pembelajaran 2 Sabtu, 3 September 2016 8-9 Pantai

Postes Senin, 5 September 2016 1-2 Sekolahku

3.

Kelompok Eksperimen

(VII B)

Pretes Rabu, 31 Agustus 2016 6-7 Temanku Perlakuan 1 Kamis, 1 September 2016 4-5 Rumah Perlakuan 2 Jumat, 2 September 2016 3-4 Pantai

Postes Rabu, 7 September 2016 4-5 Sekolahku

E. Prosedur Penelitian 1. Tahap Praeksperimen

Pada tahap ini, peneliti melakukan tes awal atau pretes berupa tes kemampuan menulis teks deskripsi terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam


(42)

menulis teks deskripsi sebelum diberi perlakuan. Dengan kata lain, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berangkat dari titik tolak yang sama. Penghitungan tahap ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 22.0. 2. Tahap Eksperimen

Setelah dilakukan tes awal dan terbukti memiliki kemampuan yang sama, langkah selanjutnya adalah pemberian dengan perlakuan dengan strategi writing workshop pada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru tanpa menggunakan strategi khusus. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan jadwal pelajaran Bahasa Indonesia kelas yang bersangkutan. Tahap-tahap pelaksanaan eksperimen adalah sebagai berikut.

a. Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII B MTs Negeri Godean. Pelaksanaan eksperimen pada kelompok ini yaitu dengan memberikan perlakuan strategi writing workshop dalam pembelajaran menulis teks deskripsi.

b. Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII D MTs Negeri Godean. Pelaksanaan pembelajaran menulis teks deskripsi dalam kelompok ini dilakukan tanpa menggunakan strategi writing workshop. Siswa mengikuti pembelajaran dengan metode yang biasa dilakukan oleh guru di sekolah.


(43)

3. Tahap Pascaeksperimen

Setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, langkah selanjutnya adalah pemberian tes akhir atau postes.Tes akhir ini diberikan kepada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Pemberian tes akhir bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan menulis teks deskripsi yang signifikan setelah adanya perlakuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain itu, postes juga bertujuan untuk membandingkan nilai yang dicapai saat pretes apakah hasilnya meningkat, sama, atau menurun.

F. Instrumen Penelitian

1. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap karangan teks deskripsi, mulai dari tahap praeksperimen, tahap eksperimen, sampai pada tahap pascaeksperimen. Instrumen tes berisi penugasan yang diberikan kepada siswa untuk membuat sebuah teks deskripsi. Hasil pekerjaan siswa setelah tes tersebut dilaksanakan selanjutnya akan diukur dengan dengan instrumen penilaian teks deskripsi yang telah dibuat. Berikut ini merupakan instrumen penilaian teks deskripsi yang digunakan oleh peneliti.


(44)

Tabel 4:Instrumen Penilaian Teks Deskripsi

Aspek Skor Kriteria

K

eakurat

an i

si

27-30 Sangat Baik: paragraf dikembangkan dengan sangat kreatif sesuai tema yang dipilih

22-26 Baik:paragraf dikembangkan dengan kreatif, tidak keluar dari tema 17-21 Cukup: pengembangan paragraf kurang luas, informasi dalam

peristiwa terbatas

13-16 Kurang: hasil paragraf kurang kreatif, tidak menarik, keluar dari tema yang sudah ditentukan

O rgani sas i pen ul is an

18-20 Sangat Baik:deskripsi umum dan deskripsi bagian dipaparkan dengan rinci dan jelas, urutan logis, paragraf kohesif

14-17 Baik:deskripsi umum dan deskripsi bagian jelas, gagasan terorganisir, urutan logis tetapi kurang lengkap, paragraf kohesif

10-13 Cukup: deskripsi umum dan deskripsi bagian kurang jelas, gagasan ada namun kurang terorganisir, urutan dan pengembangan logis namun kurang lengkap, paragraf kurang kohesif

7-9 Kurang: deskripsi umum dan deskripsi bagian tidak jelas, tidak terorganisir, tidak logis dan tidak kohesif.

K

os

akat

a

14-15 Sangat Baik: pilihan kata tepat, dan sangat menguasai pembentukan kata

12-13 Baik: pilihan kata dan ungkapan terkadang kurang tepat tetapi tidak mengganggu, menguasai pembentukan kata

9-11 Cukup: sering terjadi kesalahan penggunaan kosakata dan dapat merusak makna

7-8 Kurang:pengetahuan tentang kosakata rendah dan tidak layak nilai

P eng guna an B ah as

a 22-25 Sangat Baik: konstruksi kompleks dan efektif, hanya terjadi sedikit

kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan

18-21 Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif (kesalahan kecil pada konstruksi kompleks), terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabur

11-17 Cukup: terjadi kesalahan cukup serius dalam konstruksi kalimat (makna membingungkan atau kabur)

5-10 Kurang:terdapat banyak kesalahan dan tidak layak nilai

Mekani

k

5 Sangat Baik: menguasai aturan penulisan (hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan)

4 Baik:kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna

3 Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan (makna membingungkan atau kabur)

2 Kurang: tidak menguasai aturan penulisan (terdapat banyak kesalahaan ejaan, tulisan tidak terbaca) dan tidak layak nilai


(45)

2. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

a. Validitas Penelitian

Suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes menulis teks deskripsi sehingga validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Validitas isi dalam penelitian ini berupa expert judgementyaitu meminta pertimbangan atau pendapat kepada yang ahli dalam bidangnya. Pendapat ahli yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dwi Untari Kusuma, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di MTs Negeri Godean dan dosen pembimbing. Setelah dilakukan perbaikan pada beberapa aspek instrumen melalui konsultasi, maka instrumen dinyatakan valid dan sudah dapat digunakan.

b. Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang dapat dipercaya artinya berapa kalipun data diambil akan menunjukkan hasil yang sama. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu instrumen di dalam mengukur suatu gejala yang sama. Penelitian ini akan menggunakan teknik Alpha Cronbach karena data yang diperoleh berupa nilai berskala. Pengujian ini dilakukan pada siswa diluar sampel penelitian yaitu Kelas VII A dengan jumlah 32 siswa. Pelaksanaan pengujian ini pada Senin, 29 Agustus 2016. Selanjutnya, penghitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 22.0. Hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh nilai alpha


(46)

sebesar 0,825. Nilai r tersebut lebih dari 0,6 sehingga dinyatakan reliabel. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 113.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes menulis. Tes ini mengukur kemampuan menulis deskripsi siswa yang berkaitan dalam pembelajaran menulis deskripsi. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mendapat perlakuan yang berbeda dalam pembelajaran menulis teks deskripsi. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penggunaan strategiwritting workshop.

H. Teknik Analisis Data 1. Persyaratan Analisis Data

Analisis data penelitian eksperimen selalu dilakukan dengan uji beda. Jika hanya terdapat dua kelompok, teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t ataut-test. Uji-t dalam penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung, apakah ada perbedaan hasil yang signifikan atau tidak antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, dilakukan uji persyaratan analisis terlebih dahulu yaitu uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian.

a. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk menguji normal tidaknya sebaran data penelitian. Uji normalitas penelitian ini dilakukan pada sebaran data pretes dan postes kemampuan menulis deskripsi pada setiap kelompok. Pengujian normalitas


(47)

sebaran data menggunakan rumus Kalmogorov Smirnov dengan melihat kaidah Asymp. Sig.(2 tailed) atau nilai p. Penghitungan uji normalitas tersebut dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 22.0. Uji normalitas tersebut dilihat nilai p, jika nilai p lebih besar dari taraf signifikasi 5% maka data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai p lebih kecil dari taraf signifikasi 5% maka data tidak berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi penelitian memiliki varian yang sama. Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0. Taraf signifikansi dinyatakan homogen jika nilai signifikasi lebih dari 5%.

2. Penerapan Teknik Analisis Data

Analisis data ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis deskripsi yang signifikan antara kelompok yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writting workshop dengan kelompok yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi writting workshop. Selain itu, untuk mengetahui keefektifan strategi writting workshop dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.

a. Uji-t Sampel Bebas

Uji-t sampel bebas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan kemampuan menulis deskripsi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengujian dilakukan pada hasil perolehan skor menulis deskripsi saat


(48)

pretes maupun postes. Penghitungan uji-t sampel bebas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 22.0.

b. Uji-t Sampel Berhubungan

Uji-t sampel berhubungan dalam penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan kemampuan menulis deskripsi antara sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran menulis deskripsi baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Penghitungan uji-t sampel berhubungan dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 22.0.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik disebut juga hipotesis nihil (H0). Hipotesis ini

menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini adalah rumusan hipotesis dalam penelitian ini.

1. Hipotesis Pertama

H0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis deskripsi yang

signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategiwriting workshopdengan siswa mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategiwriting workshop.

Ha = Terdapat perbedaan kemampuan menulis deskripsi yang signifikan

antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategiwriting workshop.


(49)

2. Hipotesis Kedua

H0 = Strategi writing workshop tidak efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.

Ha = Strategi writing workshop efektif digunakan dalam pembelajaran

menulis deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.

J. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel terikat

Kemampuan menulis deskripsi adalah suatu kemampuan atau keterampilan siswa dalam menyusun teks deskripsi. teks deskripsi merupakan suatu jenis teks yang berusaha untuk menggambarkan sebuah objek tertentu sedetail mungkin sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat dan merasakan objek tersebut.

2. Variabel bebas

Strategi writing workshop merupakan pembelajaran menulis yang dilakukan secara terbimbing, siswa bebas mengembangkan topik bahasan, dan kegiatan menulis difokuskan dalam membangkitkan daya imajinatif siswa.


(50)

34

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan keterampilan menulis deskripsi yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dan siswa yang mengikuti pembelajaran menulis deskripsi tanpa menggunakan strategi writing workshop. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi writing workshop dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa kelas VII MTs Negeri Godean.

Data dalam penelitian ini meliputi data nilai pretes dan nilai postes. Data pretes diperoleh melalui kegiatan tes awal menulis deskripsi sedangkan data postes diperoleh melalui kegiatan tes akhir menulis deskripsi. Kelas kontrol merupakan kelas yang diberikan pembelajaran menulis teks deskripsi tanpa menggunakan strategi writing workshop, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang diberikan pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menggunakan strategi writing workshop. Hasil penelitian pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan sebagai berikut.

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

a. Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol merupakan kelas yang mengikuti pembelajaran menulis deskripsi tanpa menggunakan strategi writing workshop. Sebelum kelompok kontrol melakukan pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan pretes berupa tes


(51)

0 2 4 6 8 10 12

62 - 65 66 - 69 70 - 73 74 - 77 78 - 81

F re k u e n si Interval

menulis deskripsi. Subjek pada pretes kelompok kontrol sebanyak 32 siswa. Dari hasil pretes menulis deskripsi, diperoleh data nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 79 dan nilai terendah adalah 63.

Penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0 untuk mengetahui nilai mean, mode, median, dan simpangan baku. Kelompok kontrol diketahui meraih nilai mean sebesar 70,75; mode sebesar 72; median sebesar 71; dan simpangan baku sebesar 4,565. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 92. Distribusi frekuensi nilai pretes menulis deskripsi kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5: Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

No. Interval Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif (%)

1 62 - 65 5 15,62 5 15,62

2 66 - 69 6 18,75 11 34,37

3 70 - 73 11 34,37 22 68,75

4 74 - 77 7 21,87 29 90,62

5 78 - 81 3 9,37 32 100

Total 32

Tabel 5 dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.

Gambar 2: Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol


(52)

25%

53% 22%

Rendah Sedang Tinggi

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, kategori kecenderungan perolehan nilai pretes menulis deskripsi kelompok kontrol dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori kecenderungan perolehan pretes menulis deskripsi kelompok kontrol disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 6: Kategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis

Deskripsi Kelompok Kontrol

No. Kategori Nilai Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif

(%)

1. Rendah < 68 8 25 8 25

2. Sedang 68–74 17 53,12 25 78,12

3. Tinggi > 74 7 21,87 32 100

Tabel 6 dapat disajikan dalam bentuk diagrampiesebagai berikut.

Gambar 3: Kategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Berdasarkan data kecenderungan perolehan nilai pretes menulis deskripsi kelompok kontrol di atas di atas, diperoleh informasi bahwa terdapat 8 siswa yang nilainya masuk kategori rendah, 17 siswa masuk ke dalam kategori sedang, dan 7 siswa masuk ke dalam kategori tinggi. Pada tahap awal pengambilan tes


(53)

keterampilan menulis deskripsi kelompok kontrol, sebagian siswa masih belum memahami tentang pembelajaran menulis deskripsi dengan baik.

b. Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen merupakan kelas yang mengikuti pembelajaran menulis deskripsi menggunakan strategi writing workshop. Sebelum kelompok eksperimen mendapat perlakuan, terlebih dahulu dilakukan pretes berupa tes menulis deskripsi. Subjek pada pretes kelompok eksperimen sebanyak 32 siswa. Dari hasil pretes menulis deskripsi, diperoleh data nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 78 dan nilai terendah adalah 61.

Penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0 untuk mengetahui nilai mean, mode, median, dan simpangan baku. Kelompok eksperimen diketahui meraih nilai mean sebesar 71,31; mode sebesar 72; median sebesar 72; dan simpangan baku sebesar 4,768. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 94. Distribusi frekuensi nilai pretes menulis deskripsi kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7: Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

No. Interval Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif (%)

1 61 - 64 3 9,37 3 9,37

2 65 - 68 6 18,75 9 28,12

3 69 - 72 12 37,5 21 65,62

4 73 - 76 6 18,75 27 84,37

5 77 - 81 5 15,62 32 100


(54)

0 2 4 6 8 10 12 14

61 - 64 65 - 68 69 - 72 73 - 76 77 - 81

F re k u e n si Interval

Tabel 7 dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.

Gambar 4: Distribusi Frekuensi Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, kategori kecenderungan perolehan nilai pretes menulis deskripsi kelompok eksperimen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori kecenderungan perolehan pretes menulis deskripsi kelompok eksperimen disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 8: Kategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

No. Kategori Nilai Frekuensi Frekuensi (%) Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif (%)

1. Rendah < 68 6 18,75 6 18,75

2. Sedang 68–73 16 50 22 68,75


(55)

19%

50% 31%

Rendah Sedang Tinggi Tabel 8 dapat disajikan dalam bentuk diagrampiesebagai berikut.

Gambar 5: Kategori Kecenderungan Nilai Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data kecenderungan perolehan nilai pretes menulis deskripsi kelompok kontrol di atas di atas, diperoleh informasi bahwa terdapat 10 siswa yang nilainya masuk kategori rendah, 19 siswa masuk ke dalam kategori sedang, dan 3 siswa masuk ke dalam kategori tinggi. Pada tahap awal penulisan deskripsi kelas eksperimen siswa belum menguasai spenuhnya aturan penulisan deskripsi c. Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Pemberian postes menulis deskripsi pada kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran menulis deskripsi tanpa menggunakan strategi writing workshop. Berdasarkan hasil postes menulis deskripsi, diperoleh data nilai tertinggi yang dicapai siswa sebesar 78 dan nilai terendah sebesar 65. Penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0 untuk mengetahui nilai mean, mode, median, dan simpangan baku.

Pada postes menulis deskripsi kelompok kontrol diketahui meraih nilai mean sebesar 71,59; mode sebesar 70; median sebesar 71,5; dan simpangan baku


(56)

0 2 4 6 8 10 12

64 - 66 67 - 69 70 - 72 73 - 75 76 - 78

F re k u e n si Interval

sebesar 3,481. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 96. Distribusi frekuensi nilai postes menulis deskripsi kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9: Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

No. Interval Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif (%)

1 64 - 66 3 9,37 3 9,37

2 67 - 69 4 12,5 7 21,87

3 70 - 72 11 34,37 18 56,25

4 73 - 75 10 31,25 28 87,5

5 76 - 78 4 12,5 32 100

Total 32

Tabel 9 dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.

Gambar 6: Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, kategori kecenderungan perolehan nilai postes menulis deskripsi kelompok kontrol dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori kecenderungan perolehan postes menulis deskripsi kelompok kontrol disajikan dalam tabel sebagai berikut.


(57)

19%

58% 23%

Rendah Sedang Tinggi

Tabel 10: Kategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

No. Kategori Nilai Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif

(%)

1. Rendah < 70 6 18,75 6 18,75

2. Sedang 70–74 18 56,25 24 75

3. Tinggi > 74 7 21,87 32 100

Tabel 10 dapat disajikan dalam bentuk diagrampiesebagai berikut.

Gambar 7: Kategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Kegiatan menulis deskripsi menggunakan cara konvensional atau tanpa strategi menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Masih terdapat banyak kesalahan pada penulisan dan penggunaan tata bahasa. Berdasarkan hasil data postes menulis deskripsi kelompok kontrol di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat peningkatan nilai yang signifikan dari nilai pretes menulis deskripsi kelompok kontrol.


(58)

d. Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Pemberian postes menulis deskripsi pada kelompok eksperimen bertujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran menulis deskripsi setelah menggunakan strategi writing workshop. Berdasarkan hasil postes menulis deskripsi, diperoleh data nilai tertinggi tang dicapai siswa kelompok eksperimen sebesar 83 dan nilai terendah sebesar 70. Penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0 untuk mengetahui nilai mean, mode, median, dan simpangan baku.

Pada postes menulis deskripsi kelompok eksperimen diketahui meraih nilai mean sebesar 77,28; mode sebesar 76; median sebesar 78; dan simpangan baku sebesar 3,343. Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 98. Distribusi frekuensi nilai postes menulis deskripsi kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11: Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

No. Interval Frekuensi Frekuensi (%)

Frekuensi Kumulatif

Frekuensi Kumulatif (%)

1 70 - 72 3 9,39 4 12,50

2 73 - 75 4 12,5 7 21,87

3 76 - 78 12 37,5 19 59,37

4 79 - 81 9 28,12 28 87,50

5 82 - 84 4 12,5 32 100


(59)

0 2 4 6 8 10 12 14

70 - 72 73 - 75 76 - 78 79 - 81 82 - 84

F re k u e n si Interval

Tabel 9 dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.

Gambar 8:Distribusi Frekuensi Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data statistik yang dihasilkan, kategori kecenderungan perolehan nilai postes menulis deskripsi kelompok eksperimen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategori kecenderungan perolehan postes menulis deskripsi kelompok eksperimen disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 12: Kategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

No. Kategori Nilai Frekuensi Frekuensi (%) Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif (%)

1. Rendah < 75 7 21,87 7 21,87

2. Sedang 75–79 17 53,12 25 78,12


(60)

22%

53% 25%

Rendah Sedang Tinggi

Tabel 12 dapat disajikan dalam bentuk diagrampiesebagai berikut.

Gambar 9:Kategori Kecenderungan Nilai Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Kegiatan menulis deskripsi menggunakan strategi writing workshop terbukti membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Masih terdapat beberapa kesalahan pada penulisan dan penggunaan tata bahasa. Namun, hasil pekerjaan siswa cenderung lebih baik dari pretes menulis deskripsi. Pada tahap akhir penulisan deskripsi kelompok eksperimen, dengan membandingkan hasil pretes dan postes terbukti siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menulis deskripsi.

e. Rangkuman Hasil Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Hasil analisis deskriptif nilai pretes dan postes keterampilan menulis deskripsi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen meliputi jumlah subjek (N), rata-rata (mean), mode, dan median. Hasil analisis tersebut disajikan sebagai berikut.


(61)

Tabel 13: Perbandingan Data Statistik Nilai Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

No. Data N Nilai

Tertinggi

Nilai

Terendah Mean Mode Median

1 Pretes Kelompok

Kontrol 32 79 63 70,75 72 71

2 Pretes Kelompok

Eksperimen 32 78 61 71,31 72 72

3 Postes Kelompok

Kontrol 32 78 65 71,59 70 71,50

4 Postes Kelompok

Eksperimen 32 83 70 77,28 76 78

Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui perbandingan nilai pretes dan postes keterampilan menulis deskripsi yang diperoleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Nilai tertinggi pada pretes menulis deskripsi kelompok kontrol adalah 79 dan nilai terendah adalah 63. Pada postes kelompok kontrol, nilai tertinggi menurun menjadi 78 dan nilai terendah meningkat menjadi 65. Nilai tertinggi pada pretes menulis deskripsi kelompok eksperimen adalah 78 dan nilai terendah adalah 61. Pada postes kelompok eksperimen, nilai tertinggi meningkat menjadi 83 dan nilai terendah meningkat menjadi 70.

Nilai rata-rata (mean) antara nilai pretes dan postes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelompok kontrol pada saat pretes adalah 70,75, sedangkan nilai rata-rata pada saat postes adalah 71,59. Nilai rata-rata kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 0,84. Nilai rata-rata kelompok eksperimen pada saat pretes adalah 71,31, sedangkan nilai rata-rata pada saat postes adalah 77,28. Nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 5,32. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada peningkatan nilai rata-rata kelompok kontrol.


(62)

2. Uji Persyaratan Analisis Data

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yang terdiri dari uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians. Hasil uji normalitas sebaran data dan uji homogenitas varians disajikan sebagai berikut.

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas sebaran data dilakukan pada data yang diperoleh dari kegiatan pretes dan postes menulis deskripsi, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Syarat data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai P yang diperoleh dari hasil penghitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Uji normalitas sebaran data pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22.0. Rangkuman hasil uji normalitas sebaran data hasil menulis deskripsi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen disajikan sebagai berikut. Tabel 14: Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sebaran Data Hasil Menulis

Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

No. Data Asymp. Sig. (2 tailed)

Kolmogorov-Smirnov Keterangan 1 Pretes Kelompok

Kontrol 0,200

Asymp. Sig. (2 tailed) 0,200 > 0,05: Normal 2 Pretes Kelompok

Eksperimen 0,200

Asymp. Sig. (2 tailed) 0,200 > 0,05: Normal 3 Postes Kelompok

Kontrol 0,200

Asymp. Sig. (2 tailed) 0,200 > 0,05: Normal 4 Postes Kelompok

Eksperimen 0,168

Asymp. Sig. (2 tailed) 0,168 > 0,05: Normal Hasil perhitungan uji normalitas sebaran data diketahui nilai p dengan kaidah Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari taraf signifikasi 5%. Dapat


(63)

disimpulkan bahwa sebaran data pretes dan postes keterampilan menulis deskripsi pada kelompok kelompok kontrol dan eksperimen berdistribusi normal. Dengan demikian, data tersebut telah memenuhi persyaratan untuk dianalisis. Hasil perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 5 halaman 100.

b. Uji Homogenitas Varians

Setelah dilakukan uji normalitas sebaran data, selanjutnya dilakukan uji homogenitas varians dengan bantuan program komputer SPSS versi 22.0. Syarat varians data dikatakan bersifat homogen apabila nilai signifikansi hasil penghitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Rangkuman hasil penghitungan uji homogenitas varians data pretes dan postes menulis deskripsi disajikan sebagai berikut.

Tabel 15: Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varian Data Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi

No. Data Levene

Statistic df Sig. Keterangan

1 Pretes 0,014 62 0,906 Sig. 0,906 > 0,05

:Homogen

2 Postes 0,173 62 0,679 Sig. 0,679 > 0,05

:Homogen

Hasil penghitungan uji homogenitas varian tersebut diketahui nilai signifikansi pretes dan postes keterampilan menulis deskripsi lebih besar dari taraf signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen bersifat homogen. Hasil penghitingan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 104.


(64)

3. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu untuk mengetahui perbedaan keterampilan menulis deskripsi antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi writing workshop. Selain itu, analisis data ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi writing workshop dalam pembelajaran keterampilan menulis deskripsi pada siswa Kelas VII MTs Negeri Godean. Berikut ini adalah analisis data dengan menggunakan uji-t.

a. Uji-t Sampel Bebas

Uji-t untuk sampel bebas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan keterampilan menulis deskripsi yang signifikan antara kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran menggunakan strategi writing workshop dengan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi writing workshop. Penghitungan uji-t untuk sampel bebas dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 22.0. Syarat data bersifat signifikan apabila nilai p lebih kecil dari taraf signifikasi 5%.

1) Uji-t Data Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Uji-t pada data pretes kelompok kontrol dan pretes kelompok eksperimen dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal dalam menulis deskripsi. Hasil uji-t selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 106. Rangkuman hasil uji-t data pretes menulis deskripsi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.


(65)

Tabel 16: Rangkuman Hasil Uji-t Data Pretes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Data thitung df p Keterangan

Pretes Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

0,482 62 0,631 P > 0,05≠ Signifikan

Berdasarkan data pada tabel 16, dapat diketahui besarnya thitung adalah

0,482 dengan db 62 dan nilai p adalah 0,631. Nilai p lebih besar dari taraf signifikasi 5%. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukan tidak terdapat perbedaan pada kemampuan awal menulis deskripsi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

2) Uji-t Data Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Uji-t yang dilakukan pada data postes menulis deskripsi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan menulis deskripsi setelah diberikan perlakuan antara kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Hasil uji-t selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 107. Rangkuman hasil uji-t data postes menulis deskripsi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.

Tabel 17: Rangkuman Hasil Uji-t Data Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Data thitung df p Keterangan

Postes Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

6,666 62 0,000 P < 0,05 = Signifikan

Berdasarkan data pada tabel 17, dapat diketahui besarnya thitung adalah


(66)

signifikasi 5% (0.05). Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan menulis deskripsi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.

b. Uji-t Sampel Berhubungan

Uji-t untuk sampel berhubungan dalam penelitian ini digunakan untuk menguji keefektifan keterampilan menulis deskripsi antara sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran menulis deskripsi, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Penghitungan uji-t untuk sampel berhubungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 22.0. Syarat data bersifat signifikan apabila nilai p lebih kecil dari taraf signifikasi 5%.

1) Uji-t Data Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Uji-t data pretes dan postes keterampilan menulis deskripsi kelompok kontrol dilakukan untuk mengetahui perbedaan keterampilan menulis deskripsi kelompok kontrol sebelum dan sesudah pembelajaran tanpa menggunakan strategi writing workshop. Hasil uji-t selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 108. Rangkuman hasil uji-t data pretes dan postes menulis deskripsi kelompok kontrol adalah sebagai berikut.

Tabel 18: Rangkuman Hasil Uji-t Data Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Kontrol

Data thitung df p Keterangan

Pretes dan Postes Kelompok Kontrol

-1,851 31 0,074 P > 0,05≠ Signifikan

Berdasarkan data pada tabel 18, dapat diketahui besarnya thitung adalah


(67)

signifikasi 5%. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan menulis deskripsi siswa kelompok kontrol antara sebelum dan sesudah pembelajaran.

2) Uji-t Data Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Uji-t data pretes dan postes keterampilan menulis deskripsi kelompok kontrol dilakukan untuk mengetahui perbedaan keterampilan menulis deskripsi kelompok eksperimen sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan strategi writing workshop. Hasil uji-t selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 109. Rangkuman hasil uji-t data pretes dan postes menulis deskripsi kelompok eksperimen adalah sebagai berikut.

Tabel 19: Rangkuman Hasil Uji-t Data Pretes dan Postes Keterampilan Menulis Deskripsi Kelompok Eksperimen

Data thitung df p Keterangan

Pretes dan Postes Kelompok Eksperimen

-8,221 31 0,000 P < 0,05 = Signifikan

Berdasarkan data pada tabel 18, dapat diketahui besarnya thitung adalah

8,221 dengan df 31 dan nilai p adalah 0,000. Nilai p lebih kecil dari taraf signifikasi 5%. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan menulis deskripsi siswa kelompok eksperimen antara sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan strategi writing workshop. Berdasarkan penjelasan di atas, maka pembelajaran menulis deskripsi menggunakan strategi writing workshop lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis deskripsi tanpa menggunakan strategiwriting workshop.


(1)

167

Pembelajaran 2 Kelompok Kontrol (Siswa menulis teks deskripsi)

Perlakuan 2 Kelompok Eksperimen (Siswa melakukan pembagian kelompok belajar)


(2)

Postes Kelompok Kontrol (VII D)

(Siswa mengerjakan soal postes menulis deskripsi)

Postes Kelompok Eksperimen (VII B) (Siswa mengerjakan soal postes menulis deskripsi)


(3)

169


(4)

(5)

(6)