Konsep Pemahaman Pengetahuan Tentang Bank Syariah

79 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial tidak punya kesempatan untuk membaca, dengan alasan responden adalah para pegawai harian yang bekerja dari pagi sampai sore dengan urusan kantor yang begitu banyak sehingga waktu istirahat mereka isi dengan kumpul bersama keluarga. Namun ketika penulis menawarkan jika mereka ingin mengetahui dan paham tentang produk bank syariah mereka harus banyak membaca buku-buku yang beredar di pasaran jika dinilai promosi dari pihak perbankan kurang. Karena hal ini dapat menambah pengetahuan nasabah tentang produk perbankan syariah sekaligus juga membangkitkan minat nasabah untuk selalu menginvestasikan dananya ke bank-bank syariah. 80 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial 81 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk-produk bank syariah masih rendah. Hal ini dapat diketahui dengan tidak pahamnya mereka akan produk yang mereka ikuti diperbankan. Pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah masih sama terhadap perbankan konvensional, bank hanya sebagai tempat menabung dan meminjam uang. Padahal khusus perbankan syariah banyak produk-produk investasi masyarakat yg bersifat produktif yang dimana nasabah bisa menyertakan dana mereka kepada bank. Bagi nasabah penabung bank syariah mereka hanya mengharapkan keberkahan harta mereka dikarenakan bank syariah terbebas dari praktik ribawi. 2. Kendala nasabah dalam memahami produk perbankan syariah, dikarenakan kurangnya promosi dari pihak perbankan syariah, baik dari media sosial seperti surat kabar maupun media elektronik seperti radio maupun televisi. Keinginan nasabah jika pun dana bank kurang terutama dalam melakukan promosi kepada masyarakat maka setidaknya nasabah menginginkan adanya kajian-kajian yang sering diikuti oleh para nasabah diisi oleh para praktisi perbankan syariah. Baik itu dari kalangan akademisi ekonomi syariah maupun praktisi perbankan syariah. Kendala selanjutnya kurangnya 82 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial perbankan syariah melakukan pendekatan personel maupun kelompok kepada masyarakat. Jarangnya memberikan pengarahan kepada masyarakat terhadap produk-produk bank syariah baik melalui pengajian-pengajian yang menghadirkan orang-orang bank maupun dalam bentuk silaturrahmi langsung kepada masyarakat direct Selling. Kendala selanjutnya kemalasan nasabah untuk membaca buku tentang produk-produk perbankan syariah melalui buku-buku yang banyak beredar di pasaran, terkadang mereka tidak punya kesempatan untuk membaca, dengan alasan responden adalah para pegawai harian yang bekerja dari pagi sampai sore dengan urusan kantor yang begitu banyak sehingga waktu istirahat mereka isi dengan kumpul bersama keluarga. Namun ketika penulis menawarkan jika mereka ingin mengetahui dan paham tentang produk bank syariah mereka harus banyak membaca buku-buku yang beredar di pasaran jika dinilai promosi dari iah diharapkan pihak perbankan kurang. Karena hal ini dapat menambah pengetahuan nasabah tentang produk perbankan syariah sekaligus juga membangkitkan minat nasabah untuk selalu menginvestasikan dananya ke bank-bank syariah.

B. Saran

1. Kepada Instansi yakni Perbankan syariah harus lebih banyak melakukan promosi baik dari media sosial seperti surat kabar maupun media elektronik seperti radio maupun televisi. Pengenalan ini juga bisa dilakukan dengan melakukan pendekatan personel maupun kelompok kepada masyarakat, memberikan pengarahan kepada masyarakat terhadap produk-produk bank syariah baik melalui pengajian-pengajian yang menghadirkan orang-orang bank maupun dalam bentuk silaturrahmi langsung kepada masyarakat direct Selling. 2. Kepada nasabah maupun masyarakat seharusnya juga tidak menggantungkan pemahaman mereka terhadap produk-produk bank syariah dengan promosi yang dilakukan oleh pihak perbankan tapi juga harus pro aktif mencari pemahaman dengan banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan perbankan syariah. Khususnya produk-produk yang ada di perbankan syariah. 3. Bagi akademisi perlu diadakan penelitian selanjutnya, yakni menggunakan rentang waktu yang lebih lama agar diperoleh hasil 83 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial yang lebih akurat,selain itu hendaknya menambah variabel-variabel baru dan pengembangan teori sehingga penelitian selanjutnya lebih baik dan komprehensif. 84 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial 85 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial DAFTAR PUSTAKA Abdul Ghofur Anshori, Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Rajawali Pers.200 Ahmad asy-Syarbasyi, al-Mu’jam al-Iqtisad al-Islami Beirut; Dar Alamil Kutub, 1987 Ahmad Syakir, Perbankan Syariah, Medan, Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muammalah Jakarta: Amzah, 2010 al-Qurthubi, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid,II, P. 211 Dahlan siamat, Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan, Edisi kelima, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta, 2005 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010 Dr. H. Mundzier Suparta, MA, Pendidikan Agama Islam Fikih Cet 1, PT. Karya Toha Putra : Semarang, 2009 Habib Nazir dan Muhammad Hasanuddin, “Ensiklopedi Ekonomi Perbankan Syari’ah”, cet ke-2, Bandung: Kafa Publishing, 2008 Hall Hill, “Manufacturing Industry”, Dalam Ann Booth ed, The Oil Boom and After, Indonesian Economic Policy and Performance in the Soeharto Era Oxford; Oxford University Press. Haroen Nasrun, Fiqh Muamalah, Gaya Media Pratama: Jakarta, 2007 Ibnu Abidin, Rad al-Mukhtar ‘alal Ardh al- Mukhtar, VI. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta: PT. Raja Graindo Persada, 2004