Model Manajemen Risiko LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN DINAMIKA FULL OK

245 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial 2. Instrumen legal Instrumen ini berguna untuk menguji struktur dari kontrak dan produk bank syariah, sekaligus juga untuk memastikan kepatuhan terhadap syariah pada bagian klausul dari sebuah kontrak. 3. Instrumen fatwa Fungsi fatwa dalam pelaksanaan audit adalah sebagai alat validasi atas kehalalan sebuah produk menjadi sangat penting. Fatwa digunakan untuk mendeteksi penyimpangan dari sebuah transaksi. Auditor menggunakan fatwa pada saat memeriksa dokumen transaksi yang memiliki isu yang sama. 4. Instrumen review kepatuhan syariah Instrumen ini berisi hasil pengujian kepatuhan syariah yang dilakukan DPS terhadap kontrak, isi perjanjian kerjasama, produk perbankan, laporan keuangan dan laporan internal terkait dengan isu kepatuhan syariah. Instrumen ini digunakan sebagai petunjuk tentang isu-isu yang telah terjadi terkait dengan penyimpangan bank terhadap kepatuhan syariah serta mengevaluasi tindak lanjut dari review tersebut, apakah pihak manajemen sudah melakukan proses perbaikan atau tidak.

C. Mitigasi Risiko Kepatuhan Syariah

Manajemen risiko kepatuhan syariah dilakukan pada dua tahap, yaitu pertama, tahap sebelum bisnis berjalan. Pada tahap ini, manajemen risiko kepatuhan syariah dilakukan untuk me-review beberapa ide produk baru yang akan ditawarkan kepada masyarakat. DPS dalam tahap ini dapat meminta semua data terkait dengan rincian skema produk baru tersebut. Jika rancangan produk baru itu dianggap sesuai dengan ketentuan syariah, maka bank syariah dapat memperkenalkan produk baru tersebut kepada masyarakat. Kedua, tahap setelah bisnis berjalan. Pada tahap ini manajemen risiko kepatuhan syariah dilakukan untuk mengevaluasi setiap produk perbankan syariah yang ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap produk dan pelayanan bank 246 Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial syariah konsisten dalam melaksanakan prinsip-prinsip syariah. Bisa jadi dalam tahap awal, DPS tidak menemukan adanya pelanggaran terhadap prinsip syariah, tetapi pada tahap implementasi produk baru kepada masyarakat terdapat berbagai pelanggaran prinsi syariah. DPS atau pihak terkait dapat memberikan sanksi kepada bank syariah karena telah mengabaikan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya. Jenis sanksi yang diberikan sangat tergantung dari peraturan dan diskresi dari otoritas yang berwenang dalam kepatuhan terhadap prinsip syariah. Untuk memperkecil atau bahkan menghilangkan risiko kepatuhan syariah inilah diperlukan proses mitigasi risiko. Proses mitigasi risiko merupakan proses penyusunan berbagai pilihan dan aksi yang dapat digunakan bank untuk menetralisasi, mengurangi atau menghilangkan kerugian yang mungkin ditimbulkan dari suatu risiko. 68 Dengan demikian, mitigasi risiko berfungsi untuk menetralisasi, meminimalisasi atau bahkan menghilangkan dampak negatif yang muncul dari kejadian risiko kepatuhan syariah. Namun bagi bank syariah, praktik mitigasi risiko kepatuhan syariah tidak semata- mata hanya untuk menetralisasi atau mengurangi dampak negatif risiko, namun juga harus dipastikan tidak melanggar berbagai prinsip syariah yang menjadi landasan operasional bank syariah. 68 Ibid., h. 74.