13
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
2 Pemberian bonus atau insentif biasanya digunakan istilah nisbah atau bagi hasil antara bank dengan nasabah.
3 Bonus biasanya diberikan kepada nasabah yang memiliki dana rata-rata minimal yang telah ditetapkan.
4 Dalam praktiknya, nisbah antara bank shahibul maal
dengan deposan mudharib berupa bonus untuk
giro wadi’ah 30, nisbah 40 : 60 untuk simpanan tabungan dan nisbah 45 : 55 untuk simpanan deposito.
2. PRODUK PENYALURAN DANA Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli
b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa.
c. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa dengan prinsip
bagi hasil.
a. Prinsip Jual Beli Ba’i
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda
transfer of property. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:
1 Ba’i al murabahah
Kata murabahah berasal dari kata ribhu keuntungan. Sehingga murabahah berarti saling menguntungkan. Jual beli murabahah secara
terminologis adalah pembiayaan saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al-mal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi
14
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
jual beli dengan penjelasan bahwa harga pengadaan barang dan harga jual terdapat nilai lebih yang merupakan laba atau keuntungan bagi
shahib al-mal dan pengembaliannya dilakukan secara tunai atau angsur
. Jual beli murabahah adalah pembelian oleh satu pihak untuk kemudian dijual kepada pihak lain yang telah mengajukan permohonan pembelian
terhadap suatu barang dengan keuntungan atau tambahan harga yang transparan. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty
contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa keuntungan yang ingin diperoleh.
Murabahah merupakan salah satu bentuk jual beli dimana penjual memberikan informasi kepada pembeli tentang biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan komoditas harga pokok pembelian, dan tambahan proit yang diinginkan yang tercermin dalam harga jual.
Murabahah bukanlah merupakan transaksi dalam bentuk memberikan pinjamankredit pada orang lain dengan adanya penambahan interest
bunga, akan tetapi ia merupakan jual beli komoditas. Jual beli ini menekankan adanya pembelian komoditas berdasarkan permintaan
nasabah, dan adanya proses penjualan kepada nasabah dengan harga jual yang merupakan akumulasi dari biaya beli dan tambahan proit
yang diinginkan.
Syarat dan Rukun Murabahah Akad jual beli murabahah akan sah apabila memenuhi beberapa
syarat berikut : a. Mengetahui harga pokok harga beli, disyaratkan bahwa
harga beli harus diketahui oleh pembeli kedua, karena hal itu merupakan syarat mutlak bagi keabsahan jual beli murabahah.
Jika harga beli tidak dijelaskan kepada pembeli kedua dan ia telah meninggalkan majlis, maka jual beli dinyatakan rusak dan
akadnya batal.
b. Adanya kejelasan margin keuntungan yang diinginkan penjual kedua, keuntungan harus dijelaskan nominalnya
kepada pembeli kedua atau dengan menyebutkan presentase dari harga beli.
c. Modal yang digunakan untuk membeli objek transaksi harus merupakan barang mitsli, yaitu terdapat padanannya di