9
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
c. Hawalah Transfer Service Akad pemindahan piutang nasabah kepada bank untuk
membantu nasabah mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya dan bank mendapat imbalan atas jasa
pemindahan piutang tersebut.
d. Ar-Rahn Mortgage Menahan salah satu harta milik nasabah yang memiliki nilai
ekonomis sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. e. Al-Qardh Soft and Benevolent Loan
Pemberian harta kepada nasabah yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk kategori penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan ield research.
Penelitian evaluasi ini bersikap deskriptif, Semua data yang dikumpulkan melalui angket maupun dokumentasi dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif persentase, Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dideskripsikan selanjutnya diambil kesimpulan tentang
masing-masing komponen atas dasar kriteria yang telah ditentukan. Besarnya persentase pada kategori mana, menunjukkan informasi yang
diungkapkan langsung dapat diketahui posisi masing-masing aspek dalam keseluruhan maupun bagian-bagian permasalahan yang diteliti.
2. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kota Medan sebagai
ibukota Provinsi Sumatera Utara. Subyek penelitian adalah masyarakat penabung bank syariah.
3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua
teknik yang lazim digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi
10
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
dan wawancara mendalam indept interview. Observasi dilakukan secara
non partisipan, di mana peneliti berperan hanya sebagai pengamat fenomena yang sedang diteliti. Sedangkan wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah indept interview dengan pola semi structured
interview. 4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Tahapan yang akan dilalui pertama,
membuat proceeding lengkap dan catatan dari semua informasi yang
diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara secara mendalam, dan studi dokumentasi. Kedua, melaksanakan seleksi atau validitasi
informasi dengan menggunakan teknik trianggulasi. Ketiga, klariikasi data ke dalam beberapa kategori data sesuai dengan topik-topik bahasan
penelitian. Selanjutnya, dalam proses analisis data dilakukan pendekatan analisis kualitatif.
F. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini akan dibahas dalam lima bab, dengan rincian sebagai berikut:
1. Bab I, membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Metode Penelitian.
2. Bab II, menjabarkan Kajian Pustaka. 3. Bab III, menjabarkan Konsep Bank Syariah
4. Bab IV membahas hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
5. Bab V adalah penutup yang menyatakan kesimpulan dan saran.
11
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRODUK-PRODUK PERBANKAN SYARI’AH
Perbankan syariah atau perbankan Islam Arab: ةيماسإا ةيفرصما al-
Mashraiyah al-Islamiyah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam syariah. Pembentukan
sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga
pinjaman riba, serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang haram. Sistem perbankan konvensional tidak
dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman
haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.
Sama seperti halnya dengan Bank Konvensional, Bank Syariah juga menawarkan nasabah dengan beragam produk perbankan. Hanya saja
bedanya dengan bank konvensional adalah dalam hal penentuan harga, baik terhadap harga jual maupun harga belinya. Produk-produk yang
ditawarkan sudah tentu sangat islami, termasuk dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya. Berikut ini jenis-jenis produk Bank
Syariah yang ditawarkan adalah sebagai berikut.
1. Produk Penghimpunan Dana a. Al-Wadi’ah Simpanan
Al-Wadi’ah adalah akad antara pemilik dengan penyimpan, untuk menjaga hartamodal dari kerusakan atau kerugian dan untuk
12
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
keamanan harta. Prinsip Al-Wadi’ah merupakan titipan murni
dari satu pihak ke pihak lain, baik perorangan maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si
penitip menghendaki.
Jenis-jenis Wadi’ah
a. Wadi’ah yad amanah kepercayaan dimana penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan tersebut sampai
diambil kembali oleh penitip. b. Wadi’ah yad dhamanah simpanan yang dijamin dimana titipan
yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan, tentu dengan izin pemberi
titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan.
Biasanya bank syariah menggunakan prinsip
Wadi’ah yad dhamanah untuk produk tabungan dan giro.
Perubahan status dari Wadi’ah yad amanah menjadi Wadi’ah yad
dhamanahi, perubahan tersebut terjadi apabila: a.
Harta dalam titipan telah dicampur b. Penerima titipan menggunakan harta titipan
c. Penerima titipan membebankan biaya layanan kepada penitip Konsep Bonus
a. Wadi’ah yad amanah 1 Penerima titipan bank tidak boleh menyatakan atau
menjanjikan imbalan atau keuntungan apapun kepada pemegang rekening
wadi’ah. 2 Pemilik harta titipan tidak boleh mengharapkan atau
meminta imbalan atau keuntungan atas rekening wadi’ah.
3 Penerima titipan bank atas kehendaknya sendiri dapat memberikan imbalan kepada pemilik harta titipan
pemegang rekening wadi’ah.
b. Wadi’ah yad dhamanah 1 Bonus diberikan tanpa .perjanjian terlebih dahulu baik
nominal maupun persentase murni kebijakan bank sebagai pengguna uang.
13
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
2 Pemberian bonus atau insentif biasanya digunakan istilah nisbah atau bagi hasil antara bank dengan nasabah.
3 Bonus biasanya diberikan kepada nasabah yang memiliki dana rata-rata minimal yang telah ditetapkan.
4 Dalam praktiknya, nisbah antara bank shahibul maal
dengan deposan mudharib berupa bonus untuk
giro wadi’ah 30, nisbah 40 : 60 untuk simpanan tabungan dan nisbah 45 : 55 untuk simpanan deposito.
2. PRODUK PENYALURAN DANA Dalam menyalurkan dana pada nasabah, secara garis besar
produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli
b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa.
c. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa dengan prinsip
bagi hasil.
a. Prinsip Jual Beli Ba’i
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda
transfer of property. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barang seperti:
1 Ba’i al murabahah
Kata murabahah berasal dari kata ribhu keuntungan. Sehingga murabahah berarti saling menguntungkan. Jual beli murabahah secara
terminologis adalah pembiayaan saling menguntungkan yang dilakukan oleh shahib al-mal dengan pihak yang membutuhkan melalui transaksi