187
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tingkat inlasi berpengaruh terhadap minat
menabung masyarakat di lembaga keuangan mikro syariah secara langsung, karena inlasi yang terus-menerus terjadi serta meningkat
mempengaruhi kesejahteraan dan pekonomian masyarakat.
B. SARAN
Diharapakan kepada masyarakat meskipun mengalami inlasi secara terus menerus setiap bulan dan tahu
188
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
189
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
DAFTAR PUSTAKA
A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat Sebuah Pengenalan,
Jakarta: Rajagraindo Persada, 2002. Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2009. Ahmad Iham Solihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.2005.
Dumairy, Perekonomian Indonesia, Jakarta: Erlangga, 1996.
Eko Suprianto, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan Konvensional,
Yogyakarta: Graha Ilmu,2005.
Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara.2008.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. RajaGraindo Persada.2004
Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis, Jakarta : Prenada media Group, 2009.
Nopirin, Ekonomi Moneter, Yogyakarta: BPFE, 1998. Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas
Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014. Sadono Sukirno, MakroEkonomi Teori Pengantar, Jakarta: Rajawali
Pers, 2013. Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, Jakarta:
RajaGrafondo Persada, 2013
Tulus T.H Tambunan, Perekonomian Indonesia, Teori dan Temuan Empiris.
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2011.
190
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
Iskandar Putong, Ekonomi Mikro Makro, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003.
Samuelson, Paul A dan William D Nordhaus. Ilmu Makroekonomi . Jakarta: PT. Media Global Edukasi, 2004.
David Romer, Advanced Macroeconomics, Singapore, 2001. Stephen McCaferty, Makroeconomic Theory, New York: Harper
Row Publisher, 1990. Disertasi Trasiladi Suprianto : Konsep Rate Of Proit Perspektif
Ekonomi Islam Aplikasi Di Bank Syariah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014
www. Wordbank.org www.syariahmandiri.co.id
www. Pikiran_rakyat.com htp:www.bps.co.idbpsweb
BAGIAN KETIGA
Kepatuhan Syariah dan Model Manajemen Resiko Pada Perbankan Syariah
Sugianto
191
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai
landasan operasional perbankan syariah di Indonesia. Sebelum tahun 1992, telah didirikan beberapa badan usaha pembiayaan non-bank yang
telah menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya.
1
Pada tahun 1992 tepatnya tanggal 1 Mei Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah pertama resmi beroperasi sebelum lahirnya
undang-undang atau peraturan tentang bank syariah.
2
Hal tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi
keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Karena diyakini bahwa selain ada persamaan secara teknis
perbankan terdapat perbedaan-perbedaan prinsipil antara bank syariah dan bank konvensional. Perbedaan tersebut dapat diringkas sebagaimana
dalam tabel 1.
1
Di antaranya adalah Baitut Tamwil – Salman, Bandung yang sempat tumbuh mengesankan dan Koperasi Ridho Gusti, Jakarta. Lihat Muhammad Syai’i
Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik Jakarta: Gema Insani, 2001, h. 25.
2
Ibid. Lihat juga, Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan
Jakarta: RajaGraindo Persada, 2004, h. 24.