Dampak Inlasi LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN DINAMIKA FULL OK
121
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
6. Devaluasi Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap
mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata uang dalam negeri tetap stabil.
Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang asing. Devaluasi juga
merujuk kepada kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Beberapa cara untuk mengatasi masalah inlasi tersebut. Diantaranya adalah :
1. Kebijakan Moneter a. Politik diskoto Politik uang ketat
Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Kebijakan diskonto dilakukan dengan
menaikkan tingkat bunga sehingga mengurangi keinginan badan-badan pemberi kredit untuk mengeluarkan pinjaman
guna memenuhi permintaan pinjaman dari masyarakat. Akibatnya, jumlah kredit yang dikeluarkan oleh badan-badan
kredit akan berkurang, yang pada akhirnya mengurangi tekanan inlasi.
b. Politik pasar terbuka Bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal
untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan
jumlah uang beredar sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inlasi dapat lebih rendah. Operasi pasar
terbuka open market operation, biasa disebut dengan kebijakan uang ketat tight money policy, dilakukan dengan menjual surat-
surat berharga, seperti obligasi negara, kepada masyarakat dan bank-bank. Akibatnya, jumlah uang beredar di masyarakat dan
pemberian kredit oleh badan-badan kredit bank berkurang, yang pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inlasi.
122
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
c. Peningkatan cash ratio
Kebijakan persediaan kas artinya cadangan yang diwajibkan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum yang besarnya
tergantung kepada keputusan dari bank sentralpemerintah. Dengan jalan menaikan perbandingan antara uang yang beredar
dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang
sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang
bank yang dapat dipinjamkan kepada debiturmasyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah
uang yang beredar.
2. Kebijakan Fiskal Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga
pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak
deisit. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan
mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang
masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang
bersifat konsumtif tentunya berkurang. 3. Kebijakan Non Moneter
a. Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya. Cara ini cukup efektif mengingat inlasi disebabkan oleh
kenaikan jumlah barang konsumsi tidak seimbang dengan jumlah uang yang beredar. Oleh karena itu pemerintah
membuat prioritas produksi atau memberi bantuan subsidi kepada sektor produksi bahan bakar, produksi beras.
b. Menekan tingkat upah. Tidak lain merupakan upaya menstabilkan upahgaji, dalam
pengertian bahwa upah tidak sering dinaikan karena kenaikan
123
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
yang relatif sering dilakukan akan dapat meningkatkan daya beli dan pada akhirnya akan meningkatkan permintaan
terhadap barang-barang secara keseluruhan dan pada akhirnya akan menimbulkan inlasi.
c. Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
d. Pemerintah melakukan distribusi secara langsung. Dimaksudkan agar harga tidak terjadi kenaikan, hal ini seperti
yang dilakukan pemerintah dalam menetapkan harga tertinggi harga eceran tertinggiHET. Pengendalian harga yang baik tidak akan
berhasil tanpa ada pengawasan. Pengawasan yang tidak baik biasanya akan menimbulkan pasar gelap. Untuk menghindari pasar gelap maka
distribusi barang harus dapat dilakukan dengan lancar, seperti yang dilakukan pemerintah melalui Bulog atau KUD.
· Penanggulangan inlasi yang sangat parah hyper inlation
ditempuh dengan cara melakukan sneering pemotongan nilai mata uang.Sanering berasal dari bahasa Belanda yang berarti penyehatan,
pembersihan, reorganisasi. Kebijakan sanering antara lain: 1 Penurunan nilai uang
2 Pembekuan sebagian simpanan pada bank-bank dengan ketentuan bahwa simpanan yang dibekukan akan diganti
menjadi simpanan jangka panjang oleh pemerintah. Kebijakan yang berkaitan dengan output, k enaikan
output dapat memperkecil laju inlasi, kenaikan jumlah output ini
dapat dicapai misalnya dengan kebijakan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya
jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga. Kebijakan penentuan harga dan indexing, Ini dilakukan dengan
penentuan ceiling price. Devaluasi adalah penurunan nilai mata uang dalam
negeri terhadap mata uang luar negeri. Jika hal tersebut terjadi biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai mata
uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap
nilai mata uang asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan
124
Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial
pemerintah menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang asing.
Cara Mengatasi Inlasi Inlasi dapat dicegah dengan tiga kebijakan yang dilakukan
pemerintah. Cara mengatasi inlasi adalah sebagai berikut... a Kebijakan Moneter : Dalam teori moneter klasik, inlasi
dapat terjadi karena penambahan jumlah uang yang beredar. Jadi, secara teoretis relatif mudah dalam
mengatasi inlasi, yaitu dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar. Kebijakan moneter adalah
tindakan yang dijalankan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral guna mengatur
penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman.
20
b Kbijakan Fiskal
21
: kebijakan iskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Kebijakan iskal dapat dilakukan pemerintah dalam mengurangi inlasi adalah dengan
cara mengurangi pengeluaran pemerintah dengan menaikkan tarif pajak dan mengadakan pinjaman
pemerintah. c Kebijakan Non-Moneter dan Non-Fiskal : pemerintah
dapat melakukan kebijakan nonmoneter atau noniskal dengan melakukan tiga cara, yaitu menstabilkan
upah gaji, distribusi barang, dan menaikkan hasil produksi, serta pengamanan harga.
20
Iskandar Putong, Ekonomi…, h. 231.
21
Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam….., h. 183.