66
Tabel 4.6 Distribusi Hasil Kondisi Higiene Penjamah Makan berdasarkan
Kepmenkes RI No.1098MenkesPerVII2003 di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016
No Hasil kondisi Higiene Penjamah
Makanan Jumlah n
Persentase
1. 2.
Tidak Memenuhi syarat kesehatan Memenuhi syarat kesehatan
35 3
92.1 7.9
Total 38
100 Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa hasil kondisi higiene
seluruh penjamah makanan berdasarkan Kepmenkes RI No.1098 MenkesPer VII2003 yang meliputi penilaian sertifikat higiene sanitasi makanan, pakaian
kerja, pemeriksaan kesehatan dan personal higiene pekerja instalasi gizi di Rumah Sakit Umum Haji Medan, pada umumnya pekerja instalasi gizi tidak
memenuhi syarat kesehatan sebagai penjamah makanan sebanyak 35 orang 92.1 dengan total skor penilaian masing-masing pekerja instalasi gizi dibawah
70 dari skor yang dinilai.
4.4 Sanitasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016
4.4.1 Lokasi Bangunan dan Fasilitas Instalasi Gizi di Rumah Sakit Umum Haji
Medan Tahun
2016 Berdasarkan
Permenkes RI
No.1096MenkesPerVI2011.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016 dari lokasi bangunan dan fasilitas instalasi gizi dapat
dilihat dalam tabel 4.7 berikut :
Tabel 4. 7 Distribusi Hasil Observasi Lokasi Bangunan dan Fasilitas Berdasarkan Permenkes RI No.1096 Menkes Per VI2011 di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016
67
Uraian Bobot
Nilai skor
Ket. Hasil Observasi
Lokasi bangunan dan fasilitas
a. Halaman bersih, rapi, tidak becek,
dan berjarak
sedikitnya 500 meter dari sarang
lalat tempat
pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk
atau tidak
sedap yang berasal
dari sumber
pencemaran. b. Konstruksi bangunan kuat ,
aman, terpelihara, bersih dan bebas dari barang-
barang yang tidak berguna atau barang sisa
c. Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, terpelihara
dan mudah di bersihkan d. Pertemuan sudut lantai dan
dinding lengkung konus e. Dinding dan langit-langit
dibuat dengan
baik, terpelihara dan bebas dari
debu sarang laba-laba. f.
Bagian dinding yang kena percikan air di lapisi bahan
kedap air setinggi 2 meter dari lantai.
g. Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat.pintu
dibuat menutup
sendiri, membuka kedua arah dan
dipasang alat penahan lalat dan
bau.pintu dapur
membuka ke arah luar 1
1
1
1
1
1
1 1
1 MS
TMS
TMS
TMS
TMS
MS
TMS Lokasi bangunan yang
jauh dari keramaian dan tempat
pembuangan sampah
Gambar Lampiran 1
Samping instalasi gizi terdapat
tumpukan barang
yang tidak
berguna. Gambar Lampiran 1
Lantai licin dan tidak rata Gambar Lampiran 2
Lantai dan dinding tidak konus
Gambar Lampiran 3
Langit-langi terdapat
sarang laba-laba
Gambar Lampiran 4 Dinding dilapisi bahan
kedap air
Gambar Lampiran 2
Jendela yang kotor dan pintu yang selalu terbuka
terus menerus Gambar lampiran 1
MS = Memenuhi Syarat TMS = Tidak Memenuh
68
Berdasarkan tabel 4.7 diatas menunjukan bahwa terdapat 5 dari 7 kategori yang tidak memenuhi syarat penilaian tentang lokasi bangunan dan fasilitas
berdasarkan Permenkes RI No.1096MenkesPerVI2011 yaitu pertama, lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, terpelihara dan mudah di bersihkan. Kedua,
pertemuan sudut lantai dan dinding lengkung konus. Ketiga, dinding dan langit- langit dibuat dengan baik terpelihara dan bebas dari debu sarang laba-laba.
Keempat, pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat, pintu dibuat menutup sendiri, membuka kedua arah dan dipasang alat penahan lalat dan bau, pintu dapur
membuka ke arah luar. Kelima, konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak berguna atau barang sisa.
4.4.2 Fasilitas Sanitasi
Instalasi Gizi
Permenkes RI
No.1096MenkesPerVI2011 di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016 dari fasilitas sanitasi instalasi gizi dapat dilihat dalam
tabel 4.8. berikut :
69
Tabel.4.8 Distribusi Hasil Observasi Fasilitas Sanitasi Berdasarkan Permenkes RI No.1096MenkesPerVI2011 di Instalasi Gizi
Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016 Uraian
Bobot Nilai
skor Ket
Hasil observasi Fasilitas Sanitasi Instalasi Gizi
Air bersih
Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan bertekanan
5 5
MS Air lancar dan jumlah
cukup ketika keran air dibuka dan berdasarkan
pernyataan pekerja
instalasi gizi Gambar Lampiran 5
Air kotor
Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi, WC dan
saluran air limbah lancar, baik dan tidak tergenang
Saluran pembuangan limbah dapur
dilengkapi dengan
penangkap lemak grease trap 1
1 1
1 MS
MS Tidak ada air kotor yang
tergenang
Terdapat penangkap
lemak pada saluran IPAL Gambar Lampiran 6
Fasilitas cuci tangan dan toilet
Jumlah cukup tersedia sabun, nyaman dipakai dan mudah
dibersihkan 3
2 TMS
Lantai tempat
cuci tangan tidak nyaman dan
sabun masih
menggunakan sabun
batang Gambaran Lampiran 7
dan 9
Pembuangan sampah
Tersedia tempat sampah yang cukup, bertutup, anti lalat,
kecoa, tikus dan dilapisi kantong plastik yang selalu diangkat
setiap kali penuh 2
1 TMS
Tempat sampah tidak tertutup dan tidak dilapisi
plastik Gambar Lampiran 10
MS = Memenuhi Syarat TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas menunjukan bahwa terdapat 3 dari 5 kategori yang memenuhi syarat penilaian tentang fasilitas sanitasi berdasarkan Permenkes
70
RI No.1096MenkesPerVI2011 yaitu air kotor berupa pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi, WC dan saluran air limbah lancar, baik dan tidak
tergenang dan saluran pembuangan limbah dapur dilengkapi dengan penangkap lemak grease trap, serta air bersih bersumber dari air bersih yang aman,
jumlahnya cukup dan bertekanan.
4.4.3 Perlindungan Makanan dan Peralatan Instalasi Gizi Permenkes RI No.1096MenkesPerVI2011 di Rumah Sakit Umum Haji Medan
Tahun 2016
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016 dari perlindungan makanan dan peralatan instalasi gizi
dapat dilihat dalam tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Distribusi Hasil Observasi Perlindungan Makanan dan Peralatan Berdasarkan Permenkes RI No.1096MenkesPerVI2011
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016
Uraian Bobot
Nilai skor
Ket Hasil observasi
Perlindungan Makanan Dan Peralatan
a. Penanganan makanan
yang potensi berbahaya pada suhu, cara dan waktu
yang memadai
selama penyimpanan
peracikan, persiapan pe-nyajian dan
pengangkutan sebelum
dimasak thawing. b. Penanganan
makanan yang potensial berbahaya
karena tidak ditutup atau disajikan ulang.
5
4 3
4 TMS
MS Pekerja instalasi gizi yang
tidak menggunakan alat pelindung diri
Gambar Lampiran 11
Makanan yang
ditutup menggunakan plastik wrap
Gambar Lampiran 12