56
3.9 Teknik Analisis Data
Analisa data yang dipergunakan untuk melihat kondisi higiene dan sanitasi instalasi gizi serta pemeriksaan Escherichia coli pada peralatan makan di Rumah
Sakit Umum Haji Medan adalah
Analisis univariat
Univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing- masing variabel yaitu kondisi higiene penjamah makanan sertifikat higiene
sanitasi makanan, pakaian pekerja, pemeriksaan kesehatan dan personal higiene dan sanitasi instalasi gizi lokasi bangunan dan fasilitas, fasilitas sanitasi,
perlindungan makanan dan peralatan, bahan makanan dan makanan jadi, tempat bahan makanan dan makanan jadi, penyajian makanan, tempat pengolahan
makanan dan peralatan serta hasil pemeriksaan kandungan Escherichia coli pada peralatan makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Haji Medan
Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia. Kebetulan,
gagasan dan pelaksanaan pembangunan Rumah Sakit Haji sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun Rumah Sakit Haji di Embarkasih calon
jema’ah Haji Indonesia. Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam
dicetuskan pula oleh Gubernur Provinsi Sumatera Utara yaitu Bapak Raja Inal Siregar pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada
tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak H.M. Soeharto menandatangani prasasti untuk keempat Rumah Sakit Haji yakni
di Jakarta, bahkan Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur Tingkat Propinsi Sumatera Utara No.445.05712.K.
Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa
pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera
Utara. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Menteri Agama Republik
Indonesia yaitu Bapak H. Munawir Sjadzali berkenaan untuk meresmikan Rumah
58
Sakit Haji Medan. Pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan
dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Direktur RS Haji Medan yang pertama adalah dr. H. Gading Hakim, SpKJ mulai Tahun 1992
sampai dengan tahun 1998. Pada tanggal 29 Desember Rumah Sakit Haji Medan dialihkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan peraturan
Gubernur Sumatera Utara NO.78 Tahun 2011. Tanggal 13 Desember Yayasan Rumah Sakit Haji Medan diganti menjadi Rumah Sakit Umum Haji Medan
Provinsi Sumatera Utara.
4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Haji Medan 4.1.2.1 Visi Rumah Sakit Umum Haji Medan
Mewujudkan Rumah Sakit Umum Haji Medan sebagai rumah sakit yang bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara.
4.1.2.2 Misi Rumah Sakit Umum Haji Medan
a. Pelayanan kesehatan yang Islam, profesional dan bermutu dengan tetap peduli terhadap kaum du’afa.
b. Melaksanakan dakwah islamiah dalam setiap kegiatannya c. Sebagai sarana menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.
4.1.2.3 Falsafah Rumah Sakit Umum Haji Medan
Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah perwujudan dari Iman, Amal Shaleh, dan Ibadah kepada Allah SWT.
59
4.1.2.4 Tujuan Rumah Sakit Umum Haji Medan
1. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal shaleh dan ikhlas, sekaligus sebagai dukungan konkrit untuk
mensukseskan Sistem Kesehatan Nasional melalui penyediaan sarana Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas dan
mengukuti perkembangan IPTEK yang didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan penyembuhan.
2. Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang pelayanan kesehatan dalam arti seluas-luasnya.
3. Melaksanakan kaidah – kaidah kode etik profesional, sumpah jabatan serta kedisiplinan tugas.
4.1.3 Lokasi Rumah Sakit Umum Haji Medan
Rumah Sakit Umum Haji Medan di Jalan Wiliem Iskandar masuk ke Jalan Rumah Sakit Haji Medan Kecamatan Medan Estate bersebelahan dengan BAZIS
dan gedung Departemen Pariwisata dan Telekomunikasi.
4.1.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan
Sesuai dengan surat yayasan Rumah Sakit Umum Haji Medan tentang struktur Rumah Sakit Umum Haji Medan termasuk klasifikasi B. Rumah Sakit
pendidikan sebagai berikut : Rumah Sakit Umum Haji Medan dipimpin oleh seorang Direktur dengan
dibantu oleh tiga orang wakil Direktur yaitu :
60
1. Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan Wakil Direktur bidan Pelayanan medis dan Kesehatan mengkoordinasikan
bidang pelayanan medis dan keperawatan serta enam instalasi yaitu : a. Instalasi Rawat Jalan
b. Instalasi Rawat Inap c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Perawatan Intensif e. Instalasi Bedah Sentral
f. Instalasi Hemodialis
2. Wakil Direktur Bidang Penunjang Medis dan Pendidikan Wakil Direktur bidang Penunjang Medis dan Pendidikan mengkoordinasi
bidang medis serta bidang pendidikan dan penelitian dan delapan instalasi yaitu :
a. Instalasi Radiologi b. Instalasi Patologi Klinik
c. Instalasi Patologi Anatomi d. Instalasi Formasi
e. Instalasi Gizi f.
Instalasi Binatu g. Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit
h. Instalasi Rehabilitasi Medis