Higiene dan Sanitasi Makanan .1 Pengertian Higiene dan Sanitasi Makanan

11 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit adalah upaya pengendalian terhadap empat faktor yaitu tempatbangunan, peralatan, orang dan bahan makanan. Terdapat 6 enam prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman yaitu: 1. Pemilihan Bahan Makanan 2. Penyimpanan Bahan Makanan 3. Pengolahan Makanan 4. Penyimpanan Makanan Masak 5. Pengangkutan Makanan 6. Penyajian Makanan

2.3.1 Pemilihan Bahan Makanan

Pembelian bahan sebaiknya di tempat yang resmi dan berkualitas baik seperti : a. Bahan makanan dan makanan jadi yang berasal dari Instalasi Gizi atau dari luar rumah sakitjasa boga harus diperiksa secara fisik dan laboratorium minimal 1 bulan sekali sesuai Permenkes RI No. 1096MenkesPerVI2011 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Jasaboga. b. Makanan jadi yang dibawa oleh keluarga pasien dan berasal dari sumber lain harus selalu diperiksa kondisi fisiknya sebelum dihidangkan. c. Bahan makanan kemasan olahan harus mempunyai label dan merek serta dalam keadaan baik. 12

2.3.2 Penyimpanan Bahan Makanan

Tempat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan bersih, terlindung dari debu, terlindung dari bahan kimia berbahaya, serta terlindung dari serangga dan hewan lain. 1 Bahan makanan kering a. Semua gudang bahan makanan hendaknya berada di bagian yang tinggi b. Bahan makanan tidak diletakkan di bawah saluranpipa air air bersih maupun air limbah untuk menghindari terkena bocoran. c. Tidak ada drainase di sekitar gudang makanan. d. Semua bahan makanan hendaknya disimpan pada rak-rak dengan ketinggian rak terbawah 15-25 cm. e. Suhu gudang bahan makanan kering dan kaleng dijaga kurang dari 22 C f. Gudang harus dibuat antikus dan serangga. g. Penempatan bahan makanan harus rapid an ditat tidak terlalu rapat untuk menjaga sirkulasi udara. 2 Bahan makanan Basahmudah Membusuk dan Minuman a. Bahan makanan seperti buah, sayuran, dan minuman disimpan pada suhu penyimpanan sejuk cooling 10-15 C b. Bahan makanan berprotein yang akan segera diolah kembali disimpan pada suhu penyimpanan dingin chilling 4-10 C 13 c. Bahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam disimpan pada penyimpanan dingin sekali freezing dengan suhu 0-4 C d. Bahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk jangka kurang dari 24 jam disimpan pada penyimpanan beku frozen dengan suhu C e. Pintu tidak boleh sering dibuka karena dapat meningkatkan suhu f. Makanan yang berbau tajam udang, ikan, dan lain-lain harus dalam kondisi tertutup g. Pengambilan dengan cara first in first out FIFO, yaitu yang disimpan lebih dahulu juga digunakan lebih dahulu, agar tidak ada makanan yang busuk.

2.3.3 Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti prinsip-prinsip hygiene sanitasi. Dalam hal ini persyaratan untuk tenaga pengolah makanan dan peralatan pada proses pengolahannya harus diperhatikan Depkes RI, 2004. Menurut Azwar 1990, Tujuan pengolaan makanan agar tercipa makanan yang memenuhi syarat kesehatan, mempunyai cita rasa yang sesuai serta mempunyai bentuk yang merangsang selera. Kemudian Kusmayadi 2008 menyatakan bahwa dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan masak yang 14 digunakan, tempat pengolahan atau disebut dapur serta kebersihan penjamah makanan.

2.3.3.1 Penjamah Makanan

Penjamah makanan adalah seorang tenaga kerja yang menjamah makanan mulai dari persiapan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun dalam penyajian makanan. Pengetahuan, sikap dan tindakan seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang disajikan penjamah yang sedang sakit flu, demam atau diare sebaiknya tidak dilibatkan dahulu dalam proses pengolahan makanan. Jika terjadi luka penjamah harus menutup luka dengan pelindung kedap air misalnya : plester atau sarung tangan plastik Kusmayadi, 2008. Berdasarkan Kepmenkes RI No.1098MenkesPerVII2003 tentang syarat penjamah makanan yaitu : 1. Bahwa setiap tenaga pengolah makanan pada saat bekerja harus memakai : a. Celemekapron b. Tutup rambut c. Sepatu dapur d. Berperilaku : 1. Tidak merokok 2. Tidak makan atau mengunyah 3. Tidak memakai perhiasan kecuali cincin kawin yang tidak berhias 4. Tidak menggunakan peralatan dan fasilitas yang bukan untuk keperluannya 5. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari

Dokumen yang terkait

Analisis Higiene dan Sanitasi Staf Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa Tahun 2013

13 128 110

Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Mayjen H.A.Thalib Kabupaten Kerinci Tahun 2011

36 161 102

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 2 17

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 0 6

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

0 0 36

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

1 3 5

Analisis Kondisi Higiene dan Sanitasi Instalasi Gizi serta Pemeriksaan Escherichia coli pada Peralatan Makan di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016

2 1 29

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 8