membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal untuk meningkatkan
kesehatan dan
adaptasi keluarga
dalam kehidupan
Friedman,1998.
2.3.2. Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Minat Melanjutkan
Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Menurut Dalyono 2007:59 cukup atau kurangnya perhatian orang tua dan bimbingan dari orang tua akan mempengaruhi pencapian anak dalam belajar.
Keakraban antara anak dan orang tua dalam berhubungan juga berpengaruh dalam proses belajar anak. Dukungan dari keluarga terutama dari orang tua baik yang
berupa materi maupun non-materi seperti perhatian dan bimbingan mampu meningkatkan motivasi dalam diri anak untuk melanjutkan pendidikannya di
perguruan tinggi. Seorang anak yang mendapatkan dukungan dari keluarga meskipun hanya berupa nasehat dan perhatian yang baik akan meningkatkan
semangatnya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Slameto 2010:61, menurutnya
orang tua yang tidak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak dalam belajar
akan menyebabkan anak kesulitan untuk mencapai kemajuan dalam belajar. Dari pendapat Slameto tersebut semakin menguatkan perlunya dukungan dari keluarga
untuk kesuksesan pembelajaran anak. Dukungan dari orang tua tidak harus berupa nasehat ataupun bimbingan,
kemauan untuk mendengarkan pendapat dari anak dapat menjadi dukungan yang nyata dari orang tua kepada anak. Usia peserta didik SMA SMK merupakan usia
remaja dimana pola pikirnya masih labil dan menginginkan kebebasan dan pengakuan. Desmita 2009:217 berpendapat bahwa secara psikologis usia remaja
menginginkan pengakuan atas pendapatnya. Adanya kemauan orang tua untuk mendengarkan keluh kesah anaknya dalam hal pembelajaran membuat anak
tersebut merasa dihargai sehingga rasa percaya dirinya akan meningkat. Rasa percaya diri inilah yang meyakinkan diri seorang anak untuk mempersiapkan
masa depan yang lebih baik melalui melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut Caplan 1976 dalam Friedman 1998 menyebutkan bahwa ada
empat jenis dukungan keluarga, yaitu: 1 Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator penyebar informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti,
informasi yang dapat digunakan dalam mengungkapkan suatu masalah. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, saran, petunjuk, usulan dan
pemberian infomasi. 2 Dukungan pendampingan penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator identitas
anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan dan perhatian.
3 Dukungan instrumental Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya
kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari kelelahan.
4 Dukungan emosional Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan
serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dengan afeksi, adanya
kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Dukungan keluarga diartikan sebagai sikap, tindakan, dan penerimaan
keluarga terhadap anggotanya. Pada penelitian ini dukungan keluarga merepresentasikan segenap sikap, tindakan, dan penerimaan keluarga terhadap
minat melanjutkan ke perguruan tinggi seorang anak peserta didik. Dukungan keluarga secara umum dapat berupa materi maupun non materi. Sehingga
dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan oleh anak untuk mencapai kesuksesan dalam belajar. Ini artinya dukungan keluarga berpengaruh positif pada minat
seorang anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Adapun indikator yang bisa digunakan untuk mengetahui tingkat dukungan orang tua bisa
dilihat dari empat aspek yaitu dukungan informasi, dukungan pendampingan, dukungan instrumental dan dukungan emosional.
2.4. Konsep Lingkungan Sekolah