2.5. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Kesimpulan
1. Nanik Suryani
2006 Pengaruh
Kondisi sosial dan Ekonomi
Orang Tua
Terhadap Motivasi Melanjutkan
Pendidikan ke
Perguruan Tinggi. Ada pengaruh yang signifikan
antara kondisi
sosial dan
kondisi ekonomi orang tu terhadap motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Kondisi
sosial berpengaruh
12,4 sedangkan
kondisi ekonomi berpengaruh 9,5.
2. Shawna L
Acker-Ball 2007
A case study of the influence on first
generation college st
udent’s educational
aspirationspost high school
Orang tua berpengaruh terhadap aspirasi anak untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi.
3. Safitri
Damayanti 2009
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Siswa SMA Negeri Kota Malang
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Bidang Ekonomi Terdapat
pengaruh yang
signifikan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap
minat masuk perguruan tinggi bidang ekonomi. Faktor internal
berpengaruh 53,95 sedangkan faktor eksternal berpengaruh
8,72.
4. Syafrina
Nasution dan
Lemta Tarigan 2010
Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua
Terhadap Minat Anak Melanjutkan
Pendidikan Ke Perguruan Tinggi.
Studi Kasus Kelas XI Semester Genap
Di SMA Sinar Husni Medan
Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun
Pelajaran 20102011
Ada pengaruh sosial ekonomi orangtua terhadap minat anak
melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi.
5. Nunuk
Indriyanti, Siswandari dan
Elvia Ivada Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Melanjutkan
Pendidikan
ke Ada
7 faktor
yang mempengaruhi
minat melanjutkan
pendidikan ke
perguruan tinggi yaitu: faktor
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Kesimpulan
2013 Perguruan
Tinggi pada Siswa Kelas
XII Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta
Tahun 2013 potensi diri, faktor motivasi,
faktor ekspektasi masa depan, faktor
peluang, faktor
lingkungan sosial, faktor situasi dan
kondisi dan
faktor institusional.
2.6. Kerangka Berpikir
Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tertinggi dalam jenjang pendidikan pada sistem pendidikan di Indonesia mempunyai peranan yang urgent
dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Kuantitas dan kualitas perguruan tinggi disuatu negara tidak jarang dijadikan sebagai bentuk perwujudan
tingkat kemajuan negara tersebut. Hal ini bisa dimaklumi karena sebagian besar inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni lahir dari perguruan
tinggi. Maka sangatlah penting jika peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, sebagai bentuk media untuk meningkatkan kualitas
kemampuan dirinya. Dengan kualitas kemampuan diri yang meningkat, maka juga membantu dalam kemajuan suatu negara.
Peserta didik SMA SMK dan sederajat sebagai input perguruan tinggi tampaknya belum banyak merespon tentang pentingnya menempuh pendidikan di
perguruan tinggi. Hal ini terlihat dengan rendahnya APK Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi Indonesia yang hanya mencapai 18,7. Ini berarti hanya
ada 18,7 lulusan SMA sederajat yang melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan lainnya memilih untuk bekerja maupun masih menganggur. Jika setiap
orang berfikir demikian, maka jumlah tenaga pendidik-tenaga pendidik dalam negeri akan semakin menyusut, karena semakin jauh perkembangan zaman, akan
dibutuhkan tenaga-tenaga terampil dari bidang ilmu pendidikan, sebagai tenaga pengajar.
Minat peserta didik SMA sederajat untuk memasuki dunia perguruan tinggi tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Slameto 2010:54
mengungkapkan bahwa minta melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan
faktor dari dalam diri sendiri. Faktor internal yang paling mencolok adalah motivasi melanjutkan ke perguruan tinggi karena mempunyai prestasi yang tinggi.
Seorang peserta didik yang mempunyai prestasi yang tinggi, dia akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengembangkan ilmunya dengan menempuh
pendidikan yang lebih tinggi. Faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri peserta didik atau dari
lingkungan yang berada disekitar peserta didik. Setidaknya ada tiga lingkungan yang ada disekitar peserta didik yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menjadi lebih dominan karena sebagian besar waktu peserta didik dihabiskan pada
kedua lingkungan tersebut. Minat dipandang sebagai suatu hal penentu bagi perilaku yang
sesungguhnya. Artinya semakin kuat minat seseorang melanjutkan pendidikan, semakin besar pula keberhasilan prediksi perilaku atau tujuan keperilakuan
tersebut untuk terjadi benar-benar melanjutkan pendidikan. Minat siswa untuk melanjutkan pendidikan saat ini semakin menurun terkait hubungannya dengan
keadaan ekonomi, sehingga mereka memutuskan untuk mencari pekerjaan, selain
itu siswa juga cenderung bosan menuntut ilmu dan berfikir bahwa masih banyak pengangguran setelah dari perguruan tinggi juga. Apalagi pemikiran anak SMK,
dengan sekolah di kejuruan, maka mereka siap untuk bekerja di dunia kerja. Padahal seharusnya siswa harus berfikiran bahwa kuliah dapat mencapai cita-cita
ke masa depan yang lebih baik. Karena tidak dapat dipungkiri, sekarang ini persaingan hidup semakin berat, maka dari itu pendidikan harus dikembangkan
dengan benar, dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maka akan menambah intelektualitas, begitu juga saat mencari pekerjaan akan menjadi
mudah karena pengalaman juga bertambah. Dukungan dari keluarga yang merupakan salah satu menifestasi dari
lingkungan keluarga menjadi tambahan motivasi bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dukungan keluarga ini bisa berupa
dukungan materiil maupun dukungan non-materiil seperti nasehat, informasi dan doa. Lingkungan sekolah sangatlah kompleks meliputi lingkungan sosial yang
berupa hubungan antara peserta didik dengan peserta didik yang lainnya, hubungan dengan guru dan dengan karyawan sekolah lainnya maupun lingkungan
non-sosial yang berupa sarana dan prasarana. Lingkungan sosial di sekolah lebih dominan karena pengaruh dari teman dan guru akan berpengaruh besar terhadap
pemikiran peserta didik tentang pentingnya pendidikan yang tinggi. Dari uraian di atas, akhirnya peneliti menyimpulkan untuk meneliti
pengaruh antara prestasi belajar, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Gambar 1. Kerangka Berfikir Program Penelitian 2.7.
Hipotesis Penelitian
Dari paparan diatas, hipotesis dalam penelitian ini adalah: H
1
: Ada pengaruh antara prestasi belajar, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran? H
2
: Ada pengaruh antara prestasi belajar terhadap minat melanjutkan pe86.ndidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius
Ungaran? Lingkungan SekolahX3
- Interaksi antara peserta didik dengan guru
- Interaksi antara peserta didik dengan kepala sekolah
- Interaksi antara peserta didik dengan karyawan
sekolah - Interaksi antara peserta
didik dengan teman sekolah Dukungan KeluargaX2
- Dukungan Informasional - Dukungan Pendampingan
- Dukungan Instrumental - Dukungan Emosional
Minat Melanjutkan ke PT Y - Kebutuhan
- Keinginan - Keingintahuan
- Motivasi - perhatian
Prestasi Belajar X1 - Nilai Raport Ekonomi
Semester V
H
3
: Ada pengaruh antara dukungan keluarga terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius
Ungaran? H
4
: Ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius
Ungaran?
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian