Definisi Perguruan Tinggi Manfaat Penelitian

2.1.2. Definisi Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi atau pendidikan tinggi, di dalam Undang-Undang UU RI No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS pasal 19 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tinggi berbeda dengan pendidikan menengah dan pendidikan dasar dalam hal pelaksanaan karena pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Sistem terbuka inilah yang memungkinkan perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi melakukan inovasi-inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi maupun seni. Peneliti menyimpulkan bahwa perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan yang peserta didiknya disebut sebagai mahasiswa, berasal dari berbagai latar belakang suku, budaya, agama, etnik, dan lain-lain untuk mengikuti kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sehingga mampu menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Pendapat lain dari Hinkelman dan Luzzo dalam Gladding, 2012:498 menyatakan bahwa perguruan tinggi menandai dimulainya peningkatan kebebasan, pengambilan keputusan, serta pengaturan pergeseran peran. Seiring dengan hal ini, memang di dalam perguruan tinggi selain cara belajarnya yang sudah mulai mandiri, pada perguruan tinggi juga sudah mulai ada tuntutan sebagai peran individu yang dewasa yang mampu untuk mengambil keputusan yang mampu dipertanggung jawabkan. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan pilar yang melandasi aktivitas perguruan tinggi menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi seperti tercantum dalam RI No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS pasal 20 ayat 2 tahun 2003. Hal inilah yang membedakan perguruan tinggi dengan pendidikan dasar dan menengah yang hanya menitik beratkan pada pendidikan. Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi pemantik munculnya inovasi dan kreativitas mahasiswa maupun dosen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perguruan tinggi atau pendidikan tinggi, di dalam Undang-Undang UU RI No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS pasal 20 tahun 2003 menyatakan bahwa perguruan tinggi dapat berbentuk universitas, akademi, politeknik, sekolah tinggi, atau institut, Pendidikan tinggi baik akademik maupun vokasi mempunyai berbagai macam, yaitu: 1. Universitas Universitas adalah lembaga pendidikan yang paling dikenal di Indonesia. Lembaga ini didirikan dengan tujuan untuk mengarahkan lulusannya menjadi tenaga profesional siap kerja atau tenaga pendidikan serta peneliti. Universitas terdiri atas berbagai fakultas. Fakultas adalah bagian dari universitas yang mendidik mahasiswa dalam bidang tertentu. 2. Akademi Akademi hanya menyelenggarakan satu program studi dan lebih menekankan pada keterampilan praktik kerja dan kemampuan untuk mandiri. Umumnya, lama pendidikan di perguruan tinggi ini hanya 3 tahun. Di perguruan tinggi ini porsi praktik lebih besar daripada teori. Banyak akademi di Indonesia berstatus kedinasan. Artinya akademi itu diselenggarakan oleh dinas pemerintah. 3. Politeknik Politeknik merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai tujuannya, politeknik memberikan pengalaman belajar berupa praktik dan latihan yang memadai. Di politeknik porsi praktik lebih besar daripada teori. 4. Institut Institut berbeda dengan universitas yang mempunyai program studi beragam, institut berkonsentrasi pada satu bidang saja. Sebagai contoh, institut pertanian hanya mengkhususkan bidang pertanian saja, institut teknik hanya berkonsentrasi di bidang teknologi saja, atau institut seni berkutat di bidang seni saja. Meskipun demikian, institut juga mempunyai beberapa fakultas. Sebagai contoh institut pertanian mempunyai Fakultas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan. 5. Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Pendidikan tinggi mempunyai tujuan yang majemuk dan dalam rangka menampung calon mahasiswa yang mempunyai minat dan kemampuan yang beragam maka pendidikan tinggi disusun dalam struktur multi strata. Jenjang pendidikan pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik adalah S1, S2 dan S3. Program S1 ditempuh antara 8 – 12 semester, S2 ditempuh selama 4-10 semester dan program S3 ditempuh selama 8-14 semester. Sedangkan pada pendidikan vokasi ada empat jenjang pendidikan yaitu D1, D2, D3 dan D4 www.dikti.go.id.

2.1.3. Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA JURUSAN EKONOMI KELAS XII DI

3 28 146

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 4 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA

0 0 18

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 18

PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

0 0 40

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 0 148

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 1 137

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 153

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 87