melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan mengalami peningkatan sebesar 0,188 satuan, dengan asumsi variabel lainnya bernilai tetap.
3. Koefisien regresi variabel dukungan keluarga X
2
sebesar 0,020 artinya jika dukungan keluarga mengalami peningkatan satu satuan, maka variabel
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan mengalami peningkatan sebesar 0,020 satuan, dengan asumsi variabel lainnya bernilai
tetap. 4. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah X
3
sebesar 0,410 artinya jika variabel lingkungan sekolah mengalami peningkatan satu satuan,
maka variabel minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan mengalami peningkatan sebesar 0,410 satuan, dengan asumsi variabel
lainnya bernilai tetap.
4.3. Pembahasan
4.3.1. Pengaruh Prestasi Belajar Ekonomi, Dukungan Keluarga dan
Lingkungan Sekolah secara Simultan terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Hasil penelitian pada uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh prestasi belajar, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran. Secara simultan bersama-sama, prestasi belajar, dukungan keluarga
dan lingkungan sekolah berpengaruh sebesar 31,1 terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius
Ungaran Kabupaten Semarang dengan nilai signifikansi sebesar 0,003. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar ekonomi, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah secara bersama-sama memberikan dampak pada peningkatan
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bagi peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran Kabupaten Semarang.
Hasil penelitian ini selaras dengan teori yang telah dikemukakan oleh Muhibbin Syah 2011: 132 bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor internal yakni
fisiologis dan psikologis: dan faktor eksternal yang meliputi lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial. Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
mengandung makna minat untuk belajar sehingga faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sama dengan faktor yang
mempengaruhi dalam belajar. Hasil ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriyanti dkk 2013 bahwa minat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi dipengaruhi oleh faktor internal potensi diri, ekspektasi masa depan dan motivasi dan faktor eksternal peluang, lingkungan sosial, situasi dan
kondisi. Minat adalah keadaan psikologis yang menjadikan seorang individu
menginginkan untuk melakukan sesuatu. Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang dialami oleh peserta didik menunjukkan bahwa peserta
didik tersebut mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Minat mempunyai hubungan yang erat dengan motivasi
sehingga minat yang tinggi selalu diiringi dengan motivasi yang tinggi. Minat seorang individu dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada
penelitian ini faktor internal berupa prestasi belajar dan faktor eksternal berupa dukungan keluarga dan lingkungan sosial di sekolah.
Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran rata-rata pada kategori yang tinggi. Hal ini
menunjukkan secara umum peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran mempunyai minat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Minat yang tinggi ini juga diimbangi dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari nilai raport semester V pada mata pelajaran
ekonomi yang mencapai KKM. Dukungan keluarga dilihat dari persepsi peserta didik juga cukup tinggi. Hal ini menunjukkan keluarga peserta didik mendukung
penuh minatnya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Lingkungan sosial sekolah juga sangat interaktif dimana interaksi yang terjalin antara peserta
didik dengan teman sekolahnya, gurunya, karyawan sekolahnya berjalan dengan intensitas yang cukup tinggi. Kombinasi pada ketiga variabel independen ini
mempunyai nilai yang tinggi selaras dengan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang tinggi juga.
Prestasi belajar peserta didik yang dijadikan acuan pada penelitian ini adalah nilai raport ekonomi pada semester V. Nilai raport ekonomi menunjukkan
seberapa paham siswa dalam memahami ilmu ekonomi selama satu semester, karena nilai raport merupakan representasi dari nilai harian, nilai UTS dan nilai
UAS. Peserta didik yang mempunyai prestasi baik dalam mata pelajaran ekonomi secara umum mempunyai ketertarikan yang tinggi pada mata pelajaran ekonomi.
Hal ini terjadi karena peserta didik yang tertarik dengan mata pelajaran ekonomi
akan mendorongnya untuk belajar lebih giat sehingga menjadikannya mendapatkan prestasi yang baik. Dorongan ini juga berasal dari pujian yang
diterima peserta didik ketika mendapatkan prestasi. Sardiman 2006:79 mengungkapkan bahwa pujian reinforcement akan menjadi pendorong bagi
seseorang untuk bekerja dan belajar lebih giat lagi. Peserta didik yang telah mendapatkan prestasi yang baik dalam mata
pelajaran ekonomi maka dia akan tertarik untuk mempelajari ilmu ekonomi secara lebih mendalam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Prestasi belajar dalam
mata pelajaran ekonomi merupakan faktor pendorong dari diri seorang peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Peserta didik kelas XII
SMK Kanisius Ungaran yang mempunyai prestasi tinggi dalam mata pelajaran ekonomi cenderung akan mempunyai minat yang tinggi untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Dukungan yang diberikan oleh keluarga kepada peserta didik mempunyai
peranan yang sangat besar pada tinggi rendahnya minat seseorang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sifat labil yang dimiliki oleh peserta
didik SMK yang berada pada rentang usia remaja membutuhkan peranan keluarga sebagai pengarah. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Dalyono
2007:59 bahwa “Cukup atau kurangnya perhatian orang tua dan bimbingan dari orang tua akan mempengaruhi pencapaian anak dalam belajar”.
Peserta didik yang didukung penuh oleh keluarganya baik berupa dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan
emosional akan mempunyai modal yang lebih tinggi untuk mendorong minatnya
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dukungan dari keluarga ini memberikan semangat kepada peserta didik untuk lebih percaya diri melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Besarnya dukungan keluarga akan selaras dengan tingginya minat seorang
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Peserta didik yang mempunyai persepsi kurang mendapatkan dukungan dari keluarganya
cenderung mempunyai minat yang lemah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, meskipun memiliki semangat yang tinggi untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena dorongan semangat dari orang-orang terdekatnya sangat dibutuhkan oleh peserta didik.
Interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan lingkungan sosial sekolahnya memberikan pengaruh kepada peserta didik. Guru-guru di SMK
Kanisius Ungaran tidak hanya memberikan pengajaran, tapi juga memberikan motivasi dan informasi kepada peserta didik untuk mengenyam pendidikan yang
setinggi-tingginya. Secara tidak langsung keadaan ini akan memotivasi peserta didik sehingga meningkatkan minatnya untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Interaksi yang intensif dengan teman sekolah yang berupa obrolan maupun
ajakan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi juga akan berpengaruh pada minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Teman
sekolah berpengaruh besar terhadap perkembangan peserta didik. Sama halnya yang diungkapkan oleh Desmita 2009:219 bahwa “perkembangan kehidupan
sosial remaja ditandai dengan gejala meningkatnya pengaruh teman sebaya dalam kehidupannya”.
Interaksi yang diterapkan oleh sekolah terjalin dengan komunikatif. Sehingga antara kepala sekolah dan peserta didik terjadi berupa interaksi langsung
maupun kebijakan kepala sekolah untuk peserta didik. Interaksi langsung yang terjadi berupa pemberian motivasi arahan oleh kepala sekolah kepada peserta
didik untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pemberian motivasi ini sering dilakukan oleh kepala sekolah baik pada saat upacara bendera maupun pada
saat kegiatan-kegiatan tertentu. Kombinasi dari ketiga varabel independen yaitu prestasi belajar, dukungan
keluarga dan lingkungan sekolah yang merupakan faktor internal dan faktor eksternal yang mempunyai pengaruh terhadap minat peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pengaruh yang muncul adalah pengaruh positif dimana jika ketiga variabel independen secara simultan
mengalami kenaikan satu poin, maka variabel dependen juga mengalami kenaikan juga, itu berlaku jika variabel lain dianggap konstan.
4.3.2. Pengaruh Prestasi Belajar Ekonomi terhadap Minat Melanjutkan