Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Deskripsi Responden

c. Melakukan uji coba instrumen pada peserta didik kelas XI SMK Kanisius Ungaran untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. d. Pengumpulan data melalui dokumentasi nilai raport ekonomi pada semester V kelas XII SMK Kanisius Ungaran dan angket Instrumen Penelitian. e. Analisis data dengan menggunakan regresi linear berganda. f. Penginterpretasian hasil analisis data untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006:130. Populasi pada penelitian ini didapat dari seluruh siswa kelas XII SMK Kanisius Ungaran yang berjumlah sebanyak 33 siswa responden. Dimana rincian populasi tersebut terbagi dalam dua kelas yaitu sejumlah 17 siswa kelas akuntansi dan 16 siswa kelas administrasi perkantoran. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010:118. Sampel pada penelitian ini didapat dari seluruh siswa kelas XI SMK Kanisius Ungaran kabupaten semarang yang berjumlah sebanyak 22 siswa responden. Dimana rincian sampel penelitian tersebut terbagi dalam dua kelas yaitu sejumlah 10 siswa kelas akuntansi dan 12 siswa kelas administrasi perkantoran.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua macam variabel yaitu variabel bebas X dan variabel terikat Y.

3.3.1. Variabel Terikat Y

Sugiyono 2010:61 mendefinisikan variabel terikat sebagai variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jurusan akuntansi dan administrasi perkantoran pada peserta didik SMK Kanisius Ungaran kelas XII. Indikator yang peneliti gunakan untuk mengukur tingkat minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jurusan akuntansi dan administrasi perkantoran pada peserta didik meliputi a kebutuhan akan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, b keinginan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi jurusan ekonomi, c keingintahuan akan informasi tentang perguruan tinggi jurusan ekonomi dan cara masuk ke perguruan tinggi, d motivasi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi jurusan ekonomi, dan e perhatian yang dimiliki oleh peserta didik terhadap perguruan tinggi.

3.3.2. Variabel Bebas X

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi X 1 , Dukungan keluarga X 2 , dan Lingkungan sekolah X 3 . A. Prestasi Belajar Ekonomi X 1 Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar yang telah dicapai oleh peserta didik pada penelitian ini diambil dari rata-rata nilai raport mata pelajaran ekonomi pada semester gasal kelas XII. B. Dukungan Keluarga X 2 Dukungan keluarga diartikan sebagai sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Pada penelitian ini dukungan keluarga merepresentasikan segenap sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi seorang anak peserta didik. Dukungan keluarga secara umum bisa berupa materi maupun non-materi. Indikator yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat dukungan keluarga terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meliputi, 1 Dukungan informasi Dukungan ini meliputi saran, nasehat dan informasi yang diberikan keluarga terkait minat anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 2 Dukungan pendampingan penilaian Dukungan pendampingan atau penilaian merupakan dukungan yang berupa umpan balik penghargaan, pembimbingan dan pemecahan masalah atas minat anak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 3 Dukungan instrumental Dukungan instrumental merupakan dukungan praktis yang bisa berupa materi uang ataupun fasilitas untuk mendukung minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 4 Dukungan emosional Dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dengan afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan, dan didengarkan. C. Lingkungan Sekolah X 3 Lingkungan sekolah secara umum terbagi menjadi dua macam yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik berupa benda fisik bangunan dan fasilitas yang ada di sekolah. Lingkungan sosial merupakan semua orang yang ada di sekolah yang mempengaruhi peserta didik. Pihak-pihak yang berada di sekolah yang bisa mempengaruhi peserta didik adalah guru, karyawan, kepala sekolah dan teman kelas. Pada penelitian ini, variabel lingkungan sekolah difokuskan pada lingkungan sosial dengan keyakinan peneliti bahwa lingkungan fisik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap psikologi peserta didik. Indikator yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur lingkungan sekolah adalah, 1. Interaksi antara peserta didik dengan guru Interaksi ini meliputi pemberian informasi, dukungan, perhatian dan motivasi dari guru terhadap peserta didik. 2. Interaksi antara peserta didik dengan kepala sekolah Interaksi ini meliputi pemberian informasi dan fasilitas untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dari kepala sekolah terhadap peserta didik. 3. Interaksi antara peserta didik dengan karyawan sekolah Interaksi ini meliputi pemberian informasi dan dukungan administrasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dari karyawan sekolah terhadap peserta didik. 4. Interaksi antara peserta didik dengan teman kelas Interaksi ini meliputi pemberian informasi, dukungan, perhatian dan motivasi dari teman kelas terhadap peserta didik.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2010:193, terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen sedangkan kualitas pengumpulan data berkenaaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Ada dua teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu teknik angket kuesioner dan teknik dokumentasi. Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data dari minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah. Sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar terutama di bidang ekonomi. Penjelasan tentang kedua teknik tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

3.4.1. Teknik Angket Kuesioner

Sugiyono 2010:199 menjelaskan bahwa teknik angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Teknik kuesioner angket akan efisien bila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Pada teknik angket ada dua jenis pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Jenis angket yang akan digunakan pada penelitian ini adalah jenis angket dengan pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup akan memudahkan bagi responden karena responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan oleh peneliti dalam angket. Alternatif jawaban yang telah tersedia dalam angket dijadikan dasar untuk mengukur variabel tersebut. Alternatif jawaban yang dijadikan sebagai pengukur variabel menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial Sugiyono, 2010:134. Indikator yang akan diukur dalam skala likert dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan. Skor yang diberikan atas jawaban responden pada angket penelitian ini dijabarkan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1. Penilaian Scoring Jawaban Responden Variabel Jenis Jawaban Skor Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Y 1. Kebutuhan 2. Keinginan 3. Keingintahuan 4. Perhatian 5. Motivasi Sangat Setuju Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 Dukungan Keluarga X2 Sangat Sering Sering 5 4 1. Dukungan informasi 2. Dukungan penilaian bimbingan 3. Dukungan instrumental 4. Dukungan Emosional Jarang Hampir Tidak Pernah Tidak Pernah 3 2 1 Lingkungan Sekolah X3 1. Hubungan dengan Guru 2. Hubungan dengan kepala Sekolah 3. Hubungan dengan Karyawan Sekolah 4. Hubungan dengan teman sekolah Sangat Sering Sering Jarang Hampir Tidak Pernah Tidak Pernah 5 4 3 2 1

3.4.2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mencari data mengenai variabel dari catatan, transkrip, buku dan sebagainya Arikunto, 2006:231. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar peserta didik. Data tentang prestasi belajar peserta didik dikumpulkan dari nilai rata-rata raport mata pelajaran ekonomi pada semester V di kelas XII.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri atas penyusunan instrumen penelitian, validitas instrumen penelitian, dan reliabilitas instrumen penelitian.

3.5.1. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian Sugiyono, 2010:148.Titik tolak dari penyusunan instrumen penelitian adalah variabel yang ditetapkan untuk diteliti. Variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya kemudian ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator-indikator ini kemudian dijabarkan menjadi pertanyaan atau pernyataan yang dicantumkan dalam instrumen penelitian.

3.5.2. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen Arikunto, 2006:168. Suatu instrumen yang valid mempunyai tingkat validitas yang tinggi begitu juga sebaliknya. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan membuat korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk variabel dengan menggunakan aplikasi SPSS v.22. Instrumen dikatakan valid apabila korelasi antara masing-masing indikator terhadap total konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil yang signifikan diketahui dari nilai sig 2 tailed kurang dari 0,05 dengan taraf signifikansi 5. Uji coba instrumen untuk mengetahui validitas instrumen dilakukan di SMK Kanisius Ungaran Kelas XI. Berdasarkan hasil uji validitas angket tentang pengaruh prestasi belajar ekonomi, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran Kabupaten Semarang dengan menggunakan program SPSS v.22 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Correlation Butir Soal Sig. 2-tailed Sig 5 Hasil 1 0,002 0,05 Valid 2 0,000 0,05 Valid 3 0,000 0,05 Valid 4 0,008 0,05 Valid 5 0,947 0,05 Tidak Valid 6 0,000 0,05 Valid 7 0,002 0,05 Valid 8 0,000 0,05 Valid 9 0,000 0,05 Valid 10 0,000 0,05 Valid 11 0,000 0,05 Valid 12 0,000 0,05 Valid 13 0,000 0,05 Valid 14 0,000 0,05 Valid 15 0,000 0,05 Valid 16 0,000 0,05 Valid 17 0,056 0,05 Tidak Valid 18 0,001 0,05 Valid 19 0,007 0,05 Valid 20 0,002 0,05 Valid 21 0,001 0,05 Valid 22 0,000 0,05 Valid 23 0,000 0,05 Valid Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berdasarkan tampilan output SPSS pada tabel 3.2. di atas, terlihat bahwa ada dua pertanyaan yang tidak valid, yaitu pertanyaan nomor 5 dan 17 karena nilai signifikansinya 0,05 α. Sehingga pertanyaan yang tidak valid dibuang karena tidak bisa mengukur variabel minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan sudah ada indikator yang mewakili. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Dukungan Keluarga Correlation Butir Soal Sig. 2-tailed Sig 5 Hasil 1 0,05 Valid 2 0,05 Valid 3 0,01 0,05 Valid 4 0,001 0,05 Valid 5 0,05 Valid 6 0,05 Valid 7 0,05 Valid 8 0,05 Valid 9 0,05 Valid 10 0,05 Valid 11 0,05 Valid 12 0,05 Valid 13 0,05 Valid 14 0,05 Valid Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berdasarkan tampilan output SPSS pada tabel 3.3. di atas, terlihat bahwa seluruh pertanyaan pada variabel dukungan keluarga dinyatakan valid, karena nilai signifikansinya 0,05 α. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan dapat digunakan untuk mengukur variabel dukungan keluarga. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Lingkungan Sekolah Correlation Butir Soal Sig. 2-tailed Sig 5 Hasil 1 0,001 0,05 Valid 2 0,000 0,05 Valid 3 0,000 0,05 Valid 4 0,000 0,05 Valid 5 0,000 0,05 Valid 6 0,000 0,05 Valid 7 0,009 0,05 Valid 8 0,008 0,05 Valid 9 0,013 0,05 Valid 10 0,008 0,05 Valid 11 0,001 0,05 Valid 12 0,000 0,05 Valid 13 0,008 0,05 Valid 14 0,003 0,05 Valid 15 0,001 0,05 Valid 16 0,001 0,05 Valid 17 0,002 0,05 Valid Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berdasarkan tampilan output SPSS pada tabel 3.4. di atas, terlihat bahwa seluruh pertanyaan pada variabel lingkungan sekolah dinyatakan valid, karena nilai signifikansinya 0,05 α. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan dapat digunakan untuk mengukur variabel lingkungan sekolah.

3.5.3. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui kehandalan suatu instrumen. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu Ghozali, 2011:47. Uji validitas dapat diketahui melalui uji statistik Cronbach Alpha α dengan menggunakan aplikasi SPSS v.22. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70 Nunnally dalam Ghozali, 2011:48. Berikut ini hasil uji reliabilitas pertanyaan yang telah digunakan. Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Cronbachs Alpha Based on Standardized Items Kriteria Nunnally 0,70 Hasil Minat Melanjutkan ke PT Bidang Ekonomi 0,947 0,70 Reliabel Dukungan Keluarga 0,955 0,70 Reliabel Lingkungan Sekolah 0,916 0,70 Reliabel Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berdasarkan tabel 3.5. di atas, menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha pada masing-masing variabel berada di atas 0,70. Hal ini dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.6. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan statistik inferensial.

3.6.1. Analisis Deskriptif

Sugiyono 2010:207 mendefinisikan statistik deskriptif sebagai statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel yang ada dalam penelitian ini agar dapat dipahami dengan lebih mudah oleh pembaca. Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif mencakup: 1. Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti : a. Grafik distibusi histogram, poligon frekuensi, dan ogif; b. Ukuran nilai pusat rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya; c. Ukuran dispersi jangkauan, simpangan rata- rata, variasi, simpangan baku, dan sebagainya; d. Kemencengan dan keruncingan kurva.2. Angka indeks.3.Times series deret waktu atau berkala.4. Korelasi dan regresi sederhana. Suryoatmono 2004:18 menyatakan Statistika Deskriptif adalah statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja. Ukuran Lokasi: mode, mean, median, dan lain-lain. Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dan lain-lain. Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks. Subagyo 2003:1 menyatakan: Yang dimaksud sebagai statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai sesuatu hal, disini data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau dibaca. Sudjana 1996:7 menjelaskan: Fase statistika dimana hanya berusaha melukiskan atau menganalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif. Statistik Deskriptif dapat dinyatakan dengan frekuensi, mode, dan keragaman variability. a. Frekuensi F Biasanya dinyatakan dengan persentase, bentuk yang tepat dalam menampilkan data frekuensi adalah diagram dan grafik.

b. Mode dan Median

Mode adalah nilai yang paling sering muncul, ia menyatakan jumlah kategori yang paling sering muncul pada suatu kasus. Median adalah nilai tengah, ia merupakan titik tengah pembagi data. c. Mean M Mean merupakan rataan dari skor yang diukur, menghitung mean untuk variable X dapat menggunakan rumus: d. Variabilitas Dispersi Salah satu teknik untuk mengelompokkan data pada teknik statistik deskriptif adalah menghitung dispersi atau variabilitas. Tiga cara menghitung variabilitas antara lain, 1.Range R: pemisahan antara skor terendah dan tertinggi skor tertinggi – skor terendah. 2.Keragaman S 2 : semakin besar perbedaan skor pada data, maka keragaman akan semakin besar pula. Sementara range hanya mengklasifikasi skor terendah dan tertinggi, keragaman variance mengitung semua data yang digunakan. Cara menghitung, 3.Standar Deviasi Stdev: pengukuran dispersi dari pengamatan individu yang ditarik dari nilai mean, untuk menghitung Stdev kita dapat membagi populasi mean dengan jumlah sampel n-1. Cara menghitung, Tabel kategori digunakan dalam analisis deskriptif untuk mengetahui tingkatan kategori dari suatu variabel. Tabel kategori menunjukkan tingkatan- tingkatan kategori yang telah ditentukan oleh peneliti. Hadi 2004:9 menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan tabel kategori sebagai berikut. 1. Menentukan jumlah bilangan dalam jangkauan dengan cara mengurangi data terbesar dengan data terkecil R. 2. Menentukan jumlah interval yang diperlukan. 3. Menentukan lebar interval yang digunakan i dengan rumus: 4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus Sisa kekurangan bilangan sebaiknya ditambahkan pada kedua sisi yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Berikut ini tabel kategori untuk variabel Y: Tabel 3.6. Kategori Skor Variabel Y Skor Frekuensi Kategori 85,4-90 12 Sangat Tinggi 80,8-85,3 13 Tinggi 76,2-80,7 5 Sedang 71,6-76,1 2 Rendah 67-71,5 1 Sangat Rendah Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berikut ini tabel kategori untuk variabel X1: Tabel 3.7. Kategori Skor Variabel X1 Skor Frekuensi Kategori 89,6-94 2 Sangat Tinggi 85,2-89,5 3 Tinggi 80,8-85,1 13 Sedang 76,4-80,7 12 Rendah 72-76,3 3 Sangat Rendah Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berikut ini tabel kategori untuk variabel X2: Tabel 3.8. Kategori Skor Variabel X2 Skor Frekuensi Kategori 63,2-69 3 Sangat Tinggi 57,4-63,1 3 Tinggi 51,6-57,3 9 Sedang 45,8-51,5 13 Rendah 40-45,7 5 Sangat Rendah Sumber : Data penelitian, diolah 2015 Berikut ini tabel kategori untuk variabel X3: Tabel 3.9. Kategori Skor Variabel X3 Skor Frekuensi Kategori 68,4-74 5 Sangat Tinggi 62,8-68,3 9 Tinggi 57,2-62,7 6 Sedang 51,6-57,1 10 Rendah 46-51,5 3 Sangat Rendah Sumber : Data penelitian, diolah 2015

3.6.2. Statistik Inferensial

Gujarati 2007:89 mengungkapkan bahwa statistik inferensial diartikan sebagai studi tentang hubungan antara populasi dan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Pada statistik inferensial hasil dari sampel digeneralisasikan sebagai suatu hasil bagi keseluruhan populasi. Statistik inferensial pada penelitian ini digunakan untuk pengujian hipotesis. Proses analisis data menggunakan bantuan aplikasi SPSS v.22 untuk memudahkan proses analisis dan mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat. Pengujian hipotesis akan dilakukan setelah data terbebas dari gejala asumsi klasik. 1. Uji Prasyarat Regresi Linear Berganda a Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal apa tidak Ghozali, 2010:160. Model uji normalitas dapat menggunakan histogram, normal problability plot dan uji Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis statistik Kolmogorov-Smirnov K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut: H : Data terdistribusi dengan normal H 1 : Data tidak terdistribusi dengan normal Apabila hasil nilai Kolmogorof-Smirnov yang diolah dengan bantuan aplikasi SPSS v.22 mempunyai Sig α 0,05 maka H ditolak, ini berarti data tidak terdistribusi dengan normal. Sebaliknya jika Sig α 0,05 maka H diterima yang berarti data terdistribusi dengan normal. b Uji Asumsi Klasik 1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas variabel X. model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dengan menggunakan aplikasi SPSS v.22 dapat diketahui melalui nilai tolerance dan lawannya yaitu nilai variance inflation factor VIF. Apabila nilai tolerance 0,10 maka bisa dikatakan tidak terjadi multikolinearitas serius. Nilai VIF 10 menunjukkan tidak ada multikolinearitas serius antar variabel independen. 2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau yang tidak terjadi Heteroskedastisitas. Ada berbagai cara untuk menguji heteroskedastisitas, diantaranya adalah dengan analisis grafik plots dan Uji Park. Analisis grafik plots memiliki kelemahan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit mempresentasikan hasil grafik plot Ghozali, 2010:141. Kelemahan inilah yang mendasari peneliti untuk menggunakan Uji Park dalam uji Heteroskedastisitas. Pada uji Park suatu variabel dinyatakan bersifat Heteroskedastisitas apabila nilai Sig 0,05. Apabila nilai Sig 0,05 maka tidak terdapat Heteroskedastisitas yang artinya variabel tersebut bersifat Homoskedastisitas. 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ketergantungan variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi nilai rata-rata variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang diketahui Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2010:95. Hasil dari analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel bebas. Pada penelitian ini analisis regresi digunakan untuk membuat model matematis untuk mengetahui pengaruh antara prestasi belajar, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada peserta didik. Bentuk umum dari model regresi berganda dengan 3 variabel bebas adalah sebagai berikut: Keterangan: Y = Variabel Terikat X 1 , X 2 , X 3 = Variabel Bebas a = Nilai Konstanta b 1 , b 2 , b 3 = Koefisien regresi 3. Uji Hipotesis Secara umum uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, secara spesifik ada beberapa analisis dalam regresi untuk menguji hipotesis secara lebih mendalam. Pada uji hipotesis ini peneliti menggunakan aplikasi SPSS v.22 untuk memudahkan analisis data. a Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Ghozali, 2010:98. Pada konteks penelitian ini berarti Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah prestasi belajar, dukungan keluarga dan lingkungan sekolah secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Apabila nilai Sig 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti semua variabel bebas secara simultan dapat menjelaskan variabel terikat secara signifikan. Sebaliknya, apabila nilai Sig 0,05 maka H diterima, ini berarti semua variabel bebas secara simultan tidak mampu menjelaskan variabel terikat secara signifikan. b Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil menunjukkan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat juga kecil sangat terbatas Ghozali, 2010:97. Nilai koefisien yang besar mendekati 1 dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 mempunyai kelemahan yaitu bias terhadap jumlah regresi dapat menaikkan ataupun menurunkan nilai Adjusted R 2 bergantung kepada variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Nilai Adjusted R 2 sebesar 0, 37,5 pada output SPSS v.22 menunjukkan bahwa variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sebesar 37,5, sedangkan sisanya 100 - 37,5 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. c Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apabila hasil dari SPSS menunjukkan suatu variabel bebas mempunyai nilai Sig 0,05 maka variabel bebas tersebut secara individu mampu menjelaskan dengan signifikan variabel terikat. Sebaliknya, ketika nilai Sig dari suatu variabel bebas 0,05 maka variabel bebas tersebut tidak mampu menjelaskan secara signifikan variabel terikat. d Uji Determinasi Parsial r 2 Uji determinasi parsial digunakan untuk mengetahui kontribusi masing- masing variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat. Besarnya r2 dihitung dari mengkuadratkan nilai Correlation Partial yang muncul dari output SPSS v.22. Nilai r 2 sebesar 0,37,5 menunjukkan bahwa variabel bebas tersebut secara individu mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 37,5, sedangkan sisanya 100-37,5 dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII SMK Kanisius Ungaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 20142015. Pemilihan responden menggunakan teknik penelitian populasi dengan alasan jumlah seluruh populasi dijadikan sampel. Jumlah keseluruhan responden adalah 33 peserta didik dengan rincian 6 laki-laki dan 27 perempuan. SMK Kanisius Ungaran merupakan sekolah swasta yang berbasis Agama Kristiani. Peserta didik SMK Kanisius Ungaran tidak hanya terbatas untuk orang- orang kristiani, akan tetapi peserta didik dapat berasal dari agama non kristiani. SMK Kanisius Ungaran berada di bawah naungan yayasan Kanisius. SMK ini berdiri pada tanggal 7 Juni 1995 di Desa Dliwang Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Secara umum SMK Kanisius Ungaran menggunakan kurikulum yang dikeluarkan oleh kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMK Kanisius Ungaran memiliki 2 dua jurusan, yaitu Administrasi Perkantoran dan Akuntansi. Penjurusan dilakukan sejak awal peserta didik masuk kelas X sepuluh, dengan tujuan agar semakin mengukuhkan ilmu pengetahuannya. Peserta didik sebagian besar berasal dari Daerah Kecamatan Ungaran Barat dan sekitarnya. Sedangkan Guru yang mengampu di SMK Kanisius Ungaran Kabupaten Semarang memiliki latar belakang pendidikan hingga jenjang S1 dan S2.

4.2. Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA JURUSAN EKONOMI KELAS XII DI

3 28 146

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 4 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA

0 0 18

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA PADA SISWA KELAS XII SMA N 2 SUKOHAR

0 1 18

PENGARUH MINAT PESERTA DIDIK UNTUK MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF.

0 0 40

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 0 148

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 1 137

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 153

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 87