5. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni.
Jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Pendidikan tinggi mempunyai tujuan yang majemuk dan dalam rangka menampung calon mahasiswa yang mempunyai minat dan kemampuan yang
beragam maka pendidikan tinggi disusun dalam struktur multi strata. Jenjang pendidikan pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik
adalah S1, S2 dan S3. Program S1 ditempuh antara 8 – 12 semester, S2 ditempuh
selama 4-10 semester dan program S3 ditempuh selama 8-14 semester. Sedangkan pada pendidikan vokasi ada empat jenjang pendidikan yaitu D1, D2,
D3 dan D4 www.dikti.go.id.
2.1.3. Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Sardiman 2008:95 mengungkapkan bahwa minat dan motivasi mempunyai hubungan yang sangat erat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga minat sehingga tepat kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Minat yang tinggi terhadap suatu hal akan meningkatkan motivasi
terhadap hal tersebut. Sehingga mempelajari minat bisa juga dilihat dari sisi motivasi. Dari aspek kajian psikologi, minat mempunyai ketergantungan terhadap
faktor internal yang ada dalam diri manusia seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.
Minat merupakan ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu hal. Maka dalam hal ini minat melanjutkan ke perguruan tinggi merupakan ketertarikan atau
keinginan lulusan SMA sederajat untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi baik universitas, institut, sekolah tinggi maupun yang lainnya.
Ketika minat yang dimiliki tinggi maka kemungkinan untuk merealisasikan minat tersebut sangat besar pula.
Hal-hal yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam memperoleh pendidikan menurut Slameto 2010:180 adalah dengan menggunakan minat-
minat siswa yang telah ada melalui pembelajaran yang sesungguhnya. Tanner 1975 mengemukakan bahwa agar minat peserta didik terbentuk untuk semangat
dalam memperoleh ilmu dan melanjutkan pendidikan, maka dilakukan dengan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan
pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi dan teman-teman
kelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang peserta didik. Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi penyemangat bagi siswa untuk belajar
lebih baik lagi di sekolah. Dengan meningkatnya belajar peserta didik sehingga minat untuk memasuki dunia perguruan tinggi akan meningkat pula. Hal ini
terjadi karena minat melanjutkan ke perguruan tinggi merupakan manifestasi peningkatan proses belajar. Selain menjadi penyemangat, menurut Dalyono
2007:131 sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir peserta didik. Tinggi rendahnya pendidikan dan jenis sekolah turut menentukan pola pikir serta
kepribadian seorang peserta didik.
Kurikulum yang digunakan di SMK memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minatnya. Ada dua jurusan di SMK yaitu jurusan Akuntansi dan
Administrasi Perkantoran. Peserta didik di SMK Kanisius Ungaran akan mempunyai minat yang lebih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi jurusan
ekonomi karena jurusan ekonomi sesuai dengan bidang yang diminatinya. Sardiman 2010:57 menjelaskan bahwa seorang peserta didik akan lebih giat
belajar pada mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya karena ada daya tarik baginya.
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan ke perguruan tinggi yang identik dengan minat untuk belajar
dipengaruhi oleh dua hal utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri sendiri berupa jasmani dan rohani.
Motivasi untuk menjadi lebih berprestasi menjadi faktor utama yang mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan tinggi pada peserta didik. Oleh
karena itu, peserta didik yang mempunyai prestasi tinggi akan mempunyai minat yang tinggi pula untuk menempuh pendidikan ke perguruan tinggi. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor dari luar diri peserta didik berupa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sebagian besar waktu
peserta didik dihabiskan di rumah dan di sekolah sehingga lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah menjadi faktor pokok dari luar yang berpengaruh
terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut Syah 2009:175 sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa minat
melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan yang mengarahkan
siswa untuk memilih perguruan tinggi sebagai kelanjutan setelah lulus sekolah menengah yang ditandai dengan adanya perasaan senang, adanya keinginan,
perhatian, dorongan dan kemauan, kebutuhan dan harapan. Sehingga indikator yang dijadikan oleh peneliti untuk mengukur tingkat minat siswa dalam
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meliputi a kebutuhan akan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, b keinginan untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi pada jurusan ekonomi, c keingintahuan akan informasi tentang perguruan tinggi jurusan ekonomi dan cara untuk masuk ke
perguruan tinggi, d perhatian akan peserta didik terhadap perguruan tinggi jurusan ekonomi.
2.2. Konsep Prestasi Belajar