5.6. Diagram Input-Output
Permodelan sistem diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang efektif dengan memperhatikan hubungan dari elemen-elemen masukan input dan keluaran
output yang memberikan pengaruh dalam operasional sistem. Model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong dalam permodelan sistem digambarkan oleh
elemen-elemen masukan dan keluaran serta manajemen pengendalian dalam diagram input output. Diagram input output sistem perencanaan pengembangan
agroindustri sapi potong secara rinci ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12. Diagram input output sistem perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong
Diagram input output sistem menggambarkan masukan dan keluaran serta manajemen pengendalian dari model perencanaan pengembangan agroindustri sapi
MANAJEMEN PERENCANAAN AGROINDUSTRI
SISTEM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SAPI POTONG
INPUT LINGKUNGAN
1. Globalisasi Perekonomian 2. Persyaratan Perdagangan
3. Peraturan Pemerintah 4. Kondisi Sosial Budaya
5. Tuntutan Pelestarian
Lingkungan
Input terkendali
1. Perencanaan kebutuhan pasokan bahan baku dan kapasitas produksi
2. Standarisasi mutu dan keamanan bahan baku
3. Kredit usaha dan sharing modal investasi
4. Rencana tingkat laba yang diinginkan 5. Kelayakan industri pengolahan hasil sapi
potong yang berdaya saing
Input tidak terkendali
1. Permintaan pasar 2. Harga kebutuhan bahan dalam
operasional produksi 3. Tingkat bunga bank
4. Perkembangan teknologi 5. Keamanan usaha
6. Perbedaan kepentingan dari stakeholders
Output yang tidak dikehendaki
1. Biaya produksi tinggi akibat membesarnya biaya pengeluaran
2. Menurunnya penjualan produk 3. Kredit usaha macet
4. Pengelolaan industri terganggu 5. Pencemaran lingkungan
Output yang dikehendaki
1. Jaminan kualitas produk 2. Stabilitas harga produk
3. Keuntungan yang optimal 4. Penyelesian konflik yang
berkeadilan 5. Terlaksananya sistem
pengembangan agroindustri sapi potong
potong. Keluaran yang dikehendaki dari pengoperasian sistem terdiri atas: 1 jaminan kualitas produk, 2 stabilitas harga produk, 3 keuntungan yang optimal, 4
penyelesaian konflik yang berkeadilan, 5 terlaksananya sistem pengembangan agroindustri sapi potong. Untuk keluaran yang tidak dikehendaki terdiri atas: 1 biaya
produksi tinggi akibat membesarnya biaya pengeluaran, 2 menurunnya penjualan produk, 3 kredit usaha macet, 4 pengelolaan industri terganggu, 5 pencemaran
lingkungan. Pengkajian keberhasilan dilakukan untuk menghasilkan keluaran yang
dikehendaki dan keluaran yang tidak dikehendaki dalam pengoperasian sistem melalui sistem kontrol manajemen perencanaan agroindustri sapi potong. Disisi input
sistem, masukan terkendali dalam sistem pengembangan agroindustri sapi potong adalah: 1 perencanaan kebutuhan pasokan bahan baku dan kapasitas produksi, 2
standarisasi mutu dan keamanan bahan baku, 3 kredit usaha dan sharing modal investasi, 4 rencana tingkat laba yang diinginkan, 5 kelayakan industri pengolahan
hasil sapi potong yang berdaya saing. Masukan yang tidak terkendali perlu diperhatikan dalam sistem pengembangan agroindustri sapi potong adalah: 1
permintaan pasar, 2 harga kebutuhan bahan dalam operasional produksi, 3 tingkat bunga bank, 4 perkembangan teknologi, 5 perbedaan kepentingan dari
stakeholders.
VI. PERMODELAN SISTEM PERENCANAAN