diperoleh dengan kunjungan ke lapangan dan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait, seperti peternak, kelompok peternak, pengusaha peternakan
dan pengusaha industri pengolahan hasil sapi potong. Evaluasi kinerja dilakukan untuk mendapatkan faktor strategis untuk analisa lingkungan dan diolah
menggunakan program software ANFIFE. Teknik pengambilan contoh dilakukan secara sengaja purposive sampling.
b. Data tentang kebutuhan, pelaku, instrumen kebijakan dan wewenang penetapan kebijakan dalam rumusan dan prioritas strategi pengembangan agroindustri sapi
potong dan penentuan prioritas penyelesaian konflik stakeholders diperoleh melalui wawancara dengan pakar, pejabat pemerintah, tokoh, pengusaha dan
investor di bidang agroindustri sapi potong. Pengolahan data menggunakan teknik Fuzzy-AHP dengan software FUZZY-AHAPE.
c. Data kuantitatif dan kualitatif model perencanaan untuk kelayakan pasar diolah menggunakan software Statistical Analysis System SAS, yakni The SAS System
for Window v6.12. Data lokasikawasan pembangunan agroindustri dan jenis produk agroindustri sapi potong yang dikembangkan diolah menggunakan teknik
MPE dan MFP dengan software MPE dan software MFP. Penilaian komitmen pihak pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat terkait dalam membangun sektor
agroindustri sapi potong pada kawasan Lumbung ternak Nagari diolah menggunakan teknik Fuzzy ME-MCDM dengan software FUNORIK. Prediksi
sumber pembiayaan menggunakan dengan software FUSERIK, sedangkan data biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel pada penentuan kapasitas produksi,
penyelesaian konflik dan kelayakan finansial menggunakan software ANSIAL. d. Data pengetahuan pakar digunakan dalam mengevaluasi model strategi dan
model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong ke dalam Knowledge Base Management System menggunakan metode Fuzzy dengan kaidah IF THEN
Rule menggunakan software yang dibangun, yakni KBMS. Software ANFIFE, FUZZY-AHAPE, FUNORIK, FUSERIK, ANSIAL, dan software KBMS merupakan
software yang dibuat dan disatukan ke dalam pemrograman AGRIBEST.
4.5. Metoda Penyusunan Model Perencanaan dan Evaluasi
Model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong dimulai dari penentuan alternatif strategi pengembangan berdasarkan Evaluasi Faktor Eksternal
dan Internal kawasan lumbung ternak nagari. Rumusan alternatif strategi menggunakan matriks IE, matriks Grand Strategy dan matriks SWOT. Penentuan
prioritas strategi menggunakan metoda Fuzzy-AHP. Alternatif perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong dalam rancangan, disusun dalam beberapa
model rumusan, yaitu: 1 model dari aspek teknis perencanaan pengembangan agroindustri, 2 model pembiayaan pengembangan agroindustri, resolusi konflik
stakeholders dan 3 model penilaian komitmen dan kelayakan ekonomi dan finansial. Model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong menggunakan
beberapa metoda, yaitu: kelayakan pasar menggunakan beberapa metoda peramalan, yakni: 1 Exponential Smoothing Method expo; 2 Stepwise Autoregressive Method
Stepar; dan 3 Winters Exponentially Smoothed Trend-Seasonal Method winters. Pemilihan lokasi pengembangan agroindustri menggunakan MFP Faktor-Rating
Method, pemilihan produk agroindustri sapi potong menggunakan MPE, permintaan pasar yang diperoleh dilanjutkan dengan memprediksi permintaan produk agroindustri
sapi potong. Perencanaan kapasitas produksi untuk metoda Break Even Point BEP, dan sumber pembiayaan pengembangan agroindustri digunakan Fuzzy Investment
Model, sedangkan penilaian komitmen stakeholder digunakan metoda ME-MCDM,
penyelesaian konflik didasarkan pada prioritas resolusi menggunakan Fuzzy-AHP, sedangkan besaran nilai penyelesaian konflik berdasarkan nilai kesepakatan antara
pemegang hak dengan pemanfaat tanah ulayat. Model perencanaan ditambah dengan mengukur tingkat komitmen dari stakeholder dengan pengembangan peternakan dan
agroindustri sapi potong, kelayakan dari sisi ekonomi dan finansial. Penilaian terhadap komitmen dari stakeholders untuk melihat komitmen stakeholders secara kualitatif.
Kelayakan ekonomi untuk mengkaji manfaat dan biaya terhadap perekonomian secara keseluruhan. Manfaat benefits diklasifikasikan ke dalam direct benefits manfaat
langsung, indirect benefits manfaat tidak langsung, dan intangible benefits manfaat
tidak kentara, sedangkan Biaya diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Metode kelayakan investasi menggunakan kriteria-kriteria kelayakan finansial, yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, dan Net
Benefit Cost Ratio Net BC Ratio. Hasil olahan ukuran kinerja model strategi dan model perencanaan
pengembangan dilakukan evaluasi ke dalam Fuzzy Planning Model Evaluation menggunakan kaidah IF THEN rule. Pendefinisian dan penilaian dari masing-masing
ukuran kinerja dari model evaluasi berdasarkan pada pengetahuan pakar melalui kuisioner. Evaluasi dilakukan dalam rangka membangun kelayakan model
perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong.
Model-model tersebut dikembangkan mengikuti siklus hidup pengembangan sistem System Development Life Cycle–SDLC dengan tahapan identifikasi
kebutuhan, penyusunan spesifikasi, penyusunan rancang bangun model perencanaan, disain dan evaluasi model perencanaan, implementasi pada program
komputer, verifikasi, sensitivitas dan validasi.
4.6. Perancangan Implementasi Model Pengembangan Agroindustri Sapi Potong