Metoda Kelayakan Ekonomi LANDASAN TEORITIS

rangka evaluasi. Menurut Casley dan Kumar 1991 indikator-indikator tersebut mengukur prestasi fisik, perilaku, dan menganjurkan tingkah laku yang menentukan apakah pembangunan agroindustri akan menghadapi permintaan yang semakin meningkat atau menjadi semakin tidak relevan bagi pengguna. Indikator yang diperoleh ditentukan dalam suatu ukuran satuan kuantitatif yang menjadi standar ukuran, kemudian menjadi patokan dalam melihat realisasinya pada periode tertentu. Sehubungan dengan perencanaan pengembangan agroindustri, evaluasi dalam suatu kegiatan pengembangan atau pembangunan digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilanrealisasi suatu program atau kegiatan dari rencana strategi yang telah ditetapkan. David 2002 menyatakan bahwa evaluasi merupakan serangkaian kegiatan yang mengkaji ulang dasar-dasar strategi dalam rangka membandingkan rencana kemajuan pencapaian sasaran terhadap kenyataan melalui kegiatan pengukuran prestasi kerja dan bila perlu melakukan tindakan perbaikan terhadap perbedaan yang signifikan terjadi.

3.13. Metoda Kelayakan Ekonomi

Faktor-faktor kelayakan ekonomis maupun finansial dapat dijadikan sebagai indikator kelayakan dari model evaluasi pengembangan agroindustri sapi potong yang dibangun. Aspek ekonomis dalam evaluasi, melihat manfaat dan biaya terhadap perekonomian secara keseluruhannya. Manfaat benefits diklasifikasikan ke dalam direct benefits manfaat langsung, indirect benefits manfaat tidak langsung, dan intangible benefits manfaat tidak kentara. Manfaat langsung, seperti kenaikan nilai hasil produksi dengan meningkatnya jumlah produksi atau meningkatnya mutu produk atau terjadinya penurunan biaya. Manfaat tidak langsung adalah manfaat yang ditimbulkan secara tidak langsung yang merupakan multiplier effects dari pembangunan agroindustri dan manfaat tidak kentara adalah manfaat yang sukar diukur dengan uang, misalnya manfaat dalam perbaikan lingkungan hidup, berkurangnya pengangguran, peningkatan ketahanan nasional. Biaya diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung merupakan semua pengeluaran langsung untuk keperluan pengembangan pembangunan agroindustri, spserti biaya investasi, biaya operasi, dan biaya pemeliharaan. Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak kentara, seperti terjadinya polusi udara, bising, dan perubahan nilai-nilai norma dalam masyarakat dalam pembangunan agroindustri. Manfaat tidak langsung, manfaat tidak kentara, dan biaya tidak langsung penilaiannya dilakukan oleh pakar menggunakan kaedah dan pendekatan metoda Fuzzy. 3.14. Metoda Kelayakan Finansial Kriteria-kriteria yang digunakan untuk evaluasi kelayakan investasi finansial pembangunan agroindustri sapi potong antara lain adalah Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Ratio Net BC, Pay Back Period PBP. 3.14.1. Net Present Value NPV NPV merupakan selisih nilai dari nilai investasi sekarang dengan nilai penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang Gray et al., 1992, persamaannya: ……..…………..…………….. 22 dimana: R k = Revenue tahun ke-k C k = Biaya-biaya tahun ke-k i = Tingkat suku bunga discount rate n = Umur proyek Perhitungan nilai sekarang diperoleh dengan terlebih dahulu menentukan tingkat bunga yang dianggap relevan. Tingkat bunga memiliki pengaruh terhadap arus kas perusahaan Haming dan Basalamah, 2003. Apabila nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang lebih besar dari pada nilai investasi sekarang, maka proyek tersebut menguntungkan sehingga dinyatakan layak, begitu pula sebaliknya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa suatu proyek layak untuk dilaksanakan apabila memiliki Net Present Value positif. 3.14.2. Internal Rate of Return IRR IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Suatu proyek layak untuk dilaksanakan apabila memiliki nilai IRR lebih tinggi dari nilai faktor diskonto, lazimnya diambil tingkat suku bunga deposito yang diberikan perbankan. Dengan demikian suatu proyek dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan apabila memiliki IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga deposito bank umum. Rumus menentukan besarnya IRR sebagai berikut Simarmata, 1984. ……………………….. 23 dimana: r 1 = Tingkat suku bunga, dimana NPV positif NPV 2 IRR = r 2 + -------------------------- r 2 - r 1 NPV 1 - NPV 2 n R k - C k NPV = ∑ ---------- k=0 1 + i k r 2 = Tingkat suku bunga, dimana NPV negatif 3.14.3. Net Benefit Cost Ratio Net BC Ratio Net BC Ratio adalah perbandingan antara present value total dari benefit bersih dalam tahun-tahun dimana benefit bersih itu bersifat positif terhadap present value total dari biaya bersih dalam tahun-tahun dimana benefit bersih bersifat negatif. Analisa ini dilakukan dengan membandingkan arus kas masuk dengan arus kas keluar. Dikatakan layak apabila proyek memiliki Net Benefit Cost Ratio lebih besar dari 1. Sebaliknya jika Net BC 1, maka proyekusaha tersebut tidak layak dikembangkan. Gray et al. 1992 menyatakan rumus yang digunakan di dalam menentukan kriteria Net BC Ratio dapat dilihat sebagai berikut: …………………. 24 3.14.4. Pay Back Period PBP Periode pengembalian atau Pay Back Period adalah waktu yang diperlukan berapa lama modal yang ditanam dalam proyek dapat kembali Sutojo, 2002. Hasil perhitungan ini juga dapat menggambarkan lamanya waktu agar dana yang telah diinvestasikan dapat dikembalikan. Satuan yang digunakan biasanya dalam tahun atau bulan. n B t - C t ∑ ----------- { untuk B 1 - C 1 0 } t = 0 1 + i t Net BC = ------------------------------------------- n B t - C t ∑ ----------- { untuk B 1 - C 1 0} t = 0 1 + i t

IV. METODA PENELITIAN