Tahapan Penelitian METODA PENELITIAN

dan validasi tersebut merupakan tahap terakhir dalam penyempurnaan model dan sistem guna direkomendasikan.

4.2. Tahapan Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran konseptual, pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, dimulai dari analisis faktor lingkungan strategis kawasan peternakan sapi potong sampai evaluasi model perencanaan yang didisain, yaitu: 1 Model strategi pengembangan agroindustri sapi potong; 2 Model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong yang terdiri dari submodel, yaitu: a submodel pasar dan prdiksi permintaan produk sapi potong, b submodel pemilihan produk agroindustri sapi potong, c submodel perencanaan lokasi pengembangan, d submodel perencanaan kapasitas produksi. Model perencanaan dilengkapi dengan e submodel pembiayaan pengembangan agroindustri sapi potong, f submodel penyelesaian resolusi konflik, f submodel penilaian komitmen dari stakeholders, g submodel kelayakan ekonomi, dan h submodel kelayakan finansial. 3 Evaluasi model perencanaan merupakan tahap terakhir yang memberikan umpan balik dari model perencanaan yang telah dibangun. Rancangan model dari sistem di atas menjadi suatu alur kerangka pemikiran penelitian model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong di Sumatera Barat yang komprehensif dan terpadu. 4.3. Metoda Pengumpulan Data Data primer diperoleh melalui observasi atau survey lapangan, wawancara dan pengisian kuisioner oleh responden atau pakar. Responden atau pakar memiliki kemampuan menilai dan membandingkan antara faktor-faktor serta elemen-elemen yang digunakan pada pemilihan alternatif keputusan dalam pengembangan peternakan atau agroindustri sapi potong. Pendapat pakar dikumpulkan melalui diskusi dan wawancara. Survey lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer dan untuk verifikasi model. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Data internal, seperti Pola Dasar dan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah, lahan, jumlah produksi, serta fasilitas sarana prasarana di kawasan penelitian dari Bappeda, Dinas Peternakan, Dinas Perindag, Badan Pusat Statistik Propinsi dan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Disperindag Kabupaten diperoleh dari dinasinstansi terkait. Data eksternal diperoleh dari literatur, Bappeda KabupatenKota dan Bappeda Sumatera Barat serta dari Perguruan Tinggi dan institusi penelitian. Responden dalam wawancara dan pengisian kuisioner untuk analisis lingkungan dalam evaluasi lumbung ternak nagari terpilih adalah peternak sapi potong pembibitan dan penggemukkan di lokasikawasan, ketua kelompok peternak sapi potong, pengusaha sapi potong dan investor atau perantau Minang sebagai investor dalam mengembangkan sapi potong. Pakar yang dimintai pendapatnya berasal dari pengusaha yang bergerak di Agroindustri sapi potong, perguruan tinggi dan para pengambil kebijakan kepala dinasbirobidang dari instansi terkait. Mereka masing- masing adalah Prof. Dr. Ir. Surya Anwar MS Dekan Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, Prof. Dr. Ir. Arnim, MS Dosen Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, Dr. Ir. Agusli Thaher Kepala Bidang Teknologi, Balitbang Sumbar, Ir. Bambang Susilobroto, MS Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Ir. Busharmaidi, MS Wakil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Barat, Novrial, SE, MA Kepala Bidang Perekonomian, Bappeda Propinsi Sumatera Barat, Drh. Erinaldi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat, Dr. H. Eni Kamal, MSc Ketua Komite Kamar Dagang dan Industri Sumatera Barat, Djaswir Loewis Pengusaha, Sekretaris Gabungan Pengusaha Ekspor Impor GPEI Cabang Padang. 4.4. Metoda Pengolahan dan Analisa Data Data pengetahuan pakar untuk kebutuhan model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong dilakukan melalui analisa kebutuhan. Model yang menggunakan kaidah metoda fuzzy logic dalam pengolahan data, yaitu: 1 model penentuan prioritas strategi pengembangan dan model resolusi konflik menggunakan triangular fuzzy number TFN; 2 model prediksi pembiayaan menggunakan fuzzy investment model; 3 model kelayakan ekonomi menggunakan Fuzzy Multi-Expert Multi-Criteria Decision Making ME-MCDM semi numerik, dan 4 evaluasi model perencanaan menggunakan metoda Fuzzy dengan kaidah IF THEN rule. Data hasil kuisioner dari akuisisi pendapat pakar untuk pemilihan lokasi diolah menggunakan Metoda Faktor Pemeringkat MFP, pemilihan jenis produk agroindustri diolah menggunakan Metoda Perbandingan Eksponensial MPE, sedangkan penentuan prioritas strategi pengembangan agroindustri sapi potong dan prioritas resolusi konflik diolah menggunakan metoda Fuzzy-AHP. Pengolahan dari beberapa kelompok data berikut dilakukan untuk melakukan analisis data, yaitu a. Informasi kondisi riil Lumbung Ternak Nagari dan kebutuhan pelaku diperoleh dari pihak yang berkepentingan dengan agribisnisagroindustri sapi potong serta instansi terkait di propinsi atau di kabupatenkota. Evaluasi lumbung ternak nagari diperoleh dengan kunjungan ke lapangan dan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait, seperti peternak, kelompok peternak, pengusaha peternakan dan pengusaha industri pengolahan hasil sapi potong. Evaluasi kinerja dilakukan untuk mendapatkan faktor strategis untuk analisa lingkungan dan diolah menggunakan program software ANFIFE. Teknik pengambilan contoh dilakukan secara sengaja purposive sampling. b. Data tentang kebutuhan, pelaku, instrumen kebijakan dan wewenang penetapan kebijakan dalam rumusan dan prioritas strategi pengembangan agroindustri sapi potong dan penentuan prioritas penyelesaian konflik stakeholders diperoleh melalui wawancara dengan pakar, pejabat pemerintah, tokoh, pengusaha dan investor di bidang agroindustri sapi potong. Pengolahan data menggunakan teknik Fuzzy-AHP dengan software FUZZY-AHAPE. c. Data kuantitatif dan kualitatif model perencanaan untuk kelayakan pasar diolah menggunakan software Statistical Analysis System SAS, yakni The SAS System for Window v6.12. Data lokasikawasan pembangunan agroindustri dan jenis produk agroindustri sapi potong yang dikembangkan diolah menggunakan teknik MPE dan MFP dengan software MPE dan software MFP. Penilaian komitmen pihak pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat terkait dalam membangun sektor agroindustri sapi potong pada kawasan Lumbung ternak Nagari diolah menggunakan teknik Fuzzy ME-MCDM dengan software FUNORIK. Prediksi sumber pembiayaan menggunakan dengan software FUSERIK, sedangkan data biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel pada penentuan kapasitas produksi, penyelesaian konflik dan kelayakan finansial menggunakan software ANSIAL. d. Data pengetahuan pakar digunakan dalam mengevaluasi model strategi dan model perencanaan pengembangan agroindustri sapi potong ke dalam Knowledge Base Management System menggunakan metode Fuzzy dengan kaidah IF THEN Rule menggunakan software yang dibangun, yakni KBMS. Software ANFIFE, FUZZY-AHAPE, FUNORIK, FUSERIK, ANSIAL, dan software KBMS merupakan software yang dibuat dan disatukan ke dalam pemrograman AGRIBEST.

4.5. Metoda Penyusunan Model Perencanaan dan Evaluasi