Penggolongan Bidang Asuransi Definisi Bancassurance

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Asuransi

Menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD dalam Purba 1992 asuransi atau pertanggungan adalah suatu persetujuan dimana penanggung mengikat diri pada tertanggung dengan mendapat premi untuk mengganti kerugian, kehilangan, atau tidak diperolehnya keuntungan yang diharapkan yang dapat diderita karena peristiwa yang tidak ketahui terlebih dahulu. Menurut Djojosoedarso 2003, asuransi adalah transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Selain itu, asuransi merupakan suatu alat mengurangi resiko yang melekat pada perekonomian. Hal tersebut dilakukan dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena resiko yang sama atau hampir sama dalam jumlah yang cukup besar agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan. Jika kerugian dapat diramalkan terjadi maka akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan tersebut. Penanggung menjamin pihak tertanggung, maka ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya sebagai akibat peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi.

2.2. Penggolongan Bidang Asuransi

Secara umum asuransi terdiri dari tiga kategori, 1 Asuransi kerugian, untuk harta benda, keuangan, tanggung jawab hukum; 2 Asuransi jiwa, menyangkut masalah keuangan kematian, kesehatan atau kecelakaan, pendidikan tertanggung; 3 Asuransi sosial, merupakan program asuransi yang wajib diselenggarakan pemerintah untuk memberikan jaminan kepada masyarakat Rasyid 1995. Asuransi pendidikan merupkan bagian dari asuransi jiwa. Jika merujuk pada penggolongan bidang asuransi yang dikemukakan oleh Rasyid.

2.3. Definisi Bancassurance

Berdasarkan surat edaran SE Bank Indonesia No.643DPNP tanggal 7 Oktober 2004 adalah merupakan dasar kerjasama antara bank dengan asuransi untuk melakukan kerjasama dengan perbankan dalam pemasaran asuransi yang disebut Bancassurance. Konsep Bancassurance yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia adalah pihak bank menjual asuransi kepada nasabah melalui tiga cara yaitu penawaran secara tatap muka direct marketing, penggunaan sarana komunikasi telemarketing serta direct mailling. Sedangkan untuk perjanjian aliansi strategis bank diharuskan memodifikasi asuransi dengan produk bank agar memenuhi kebutuhan nasabah. Di sisi lain, aliansi strategis juga dapat melalui penggunaan saluran pemasaran termasuk penggunaan sebagian ruangan bank oleh perusahaan asuransi management channel. Konsep Bancassurance adalah penjualan dan distribusi produk oleh petugas asuransi melalui channel banking. Produk asuransi yang dijual bisa melalui pendebetan rekening bank, kartu kredit transfer, payroll system, referal system dan sebagainya yang berhubungan dengan fasilitassistem yang ada pada Bank. Konsep bank asuransi berasal dari Perancis dan berkembang di Spanyol dan Inggris. Tetapi baru berkembang pesat di dunia mulai tahun 1999 sejak regulasi AS berubah yaitu bank dan asuransi dapat bergabung. Keuntungan Bancassurance bagi : • Bank ¾ Meningkatkan produktivitas cabang dengan meningkatnya pembukaan rekening ¾ Meningkatkan loyalitas customer terhadap bank deposit retention ¾ Meningkatkan komisi cabang fee dari bisnis seperti pendebetan rekening setiap bulan, komisi cabang, sewa counter dan lain-lain ¾ Meningkatkan profit better return on capital ¾ Memperkuat brand image karena bank memberikan manfaat yang lebih kepada customer. • Insurance ¾ Biaya rendah – distribution standardized product ¾ Resiko dari kesalahan penjualan dan kontrol lebih mudah ¾ Produk di desain sederhana, premi tidak terlalu besar sehingga proses underwriting lebih mudah.

2.4. Definisi Konsumen