Kebijakan Peringatan Kesehatan pada Kemasan Rokok

134 | Buku Fakta Tembakau masing 20 dua puluh persen dari jumlah se ap varian Produk Tembakaunya. Ketentuan tersebut dak berlaku bagi industri Produk Tembakau non Pengusaha Kena Pajak yang total jumlah produksinya dak lebih dari 24.000.000 dua puluh empat juta batang per tahun. Industri Produk Tembakau tersebut wajib mencantumkan paling sedikit 2dua jenis gambar dan tulisan peringatan kesehatan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pasal 15. Pasal 17 menyebutkan bahwa gambar dan tulisan peringatan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dicantumkan pada se ap Kemasan terkecil dan Kemasan lebih besar Produk Tembakau. Se ap Kemasan tersebut mencantumkan 1 satu jenis gambar dan tulisan peringatan kesehatan. Ketentuan ini dak berlaku bagi Rokok klobot, Rokok klembak menyan, dan cerutu Kemasan batangan. Pencantuman gambar dan tulisan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. dicantumkan pada bagian atas Kemasan sisi lebar bagian depan dan belakang masing-masing seluas 40 empat puluh persen, diawali dengan kata “Peringatan” dengan menggunakan huruf berwarna pu h dengan dasar hitam, harus dicetak dengan jelas dan mencolok, baik sebagian atau seluruhnya; 2. gambar sebagaimana dimaksud pada huruf a harus dicetak berwarna; dan 3. jenis huruf harus menggunakan huruf arial bold dan font 10 sepuluh atau proporsional dengan Kemasan, tulisan warna pu h di atas latar belakang hitam. Gambar dan tulisan peringatan kesehatan tersebut dak boleh tertutup oleh apapun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 menyebutkan bahwa selain pencantuman informasi tentang kadar Niko n dan Tar, pada sisi samping lainnya dari Kemasan Produk Tembakau wajib dicantumkan pernyataan, “dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil”. Pasal 22 menyebutkan pada sisi samping lainnya dari Kemasan Produk Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dapat dicantumkan pernyataan, “ dak ada batas aman” dan “mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat penyebab kanker”. Pasal 24 menyebutkan bahwa se ap produsen dilarang untuk mencantumkan keterangan atau tanda apapun yang menyesatkan atau kata-kata yang bersifat promo f. Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, se ap produsen dilarang mencantumkan kata “Light”, “Ultra Light”, “Mild”, “Extra Mild”, “Low Tar”, “Slim”, “Special”, “Full Flavour”, Buku Fakta Tembakau | 135 “Premium” atau kata lain yang mengindikasikan kualitas, superioritas, rasa aman, pencitraan, kepribadian, ataupun kata-kata dengan ar yang sama. Peraturan Menteri Kesehatan No 28. Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau mewajibkan kepada industri rokok untuk mencantumkan peringatan dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau. Adapun ketentuan mengenai peringatan kesehatan sebagai berikut: 1. Mencantumkan gambar dan tulisan pada bagian atas sisi lebar bagian depan dan belakang masing-masing seluas 40. 2. Terdapat 5 jenis varian gambar yang berbeda dan akan dievaluasi paling cepat se ap 24 bulan sekali Kemasan produk tembakau juga wajib memberikan informasi kesehatan berupa: 1. Kandungan kadar niko n dan tar dalam salah satu sisi di samping kemasan 2. Pernyataan “Dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil” di samping lainnya. Selain informasi di atas, kemasan produk tembakau juga dapat mencantumkan pernyataan: 1. “Tidak ada batas aman”; dan 2. “Mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat menyebabkan kanker” 3. Dilarang memberikan informasi atau keterangan dan tanda apapun yang menyesatkan dan bersifat promo f. 4. Dilarang dicantumkan kata “light”, “ultra light”, “mild”, “extra mild”, “low tar”, “slim”, “special”, “full flavor”, “premium”, atau kata lain yang mengindikasikan kualitas, superioritas, rasa aman, pencitraan, kepribadian atau kata-kata dengan ar yang sama. Kebijakan yang mengatur peringatan kesehatan pada kemasan rokok adalah UU Nomor 36 tahun 2009, PP No 109 tahun 2012 dan Permenkes No. 28 Tahun 2013 tentang Pencantuman Peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau 136 | Buku Fakta Tembakau Gambar 7.1 Gambar harus dicantumkan dalam kemasan produk tembakau Sumber: Permenkes No. 28 tahun 2013 tentang pencantuman peringatan Kesehatan dan Informasi Kesehatan pada Kemasan Produk Tembakau gambar 1 gambar 2 gambar 3 gambar 4 gambar 5

7.4 Kebijakan tentang Kawasan Tanpa Rokok

UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 115 menyebutkan bahwa yang termasuk Kawasan Tanpa Rokok adalah fasilitas pelayanan kesehatan; tempat proses belajar mengajar; tempat anak bermain; tempat ibadah; angkutan umum; tempat kerja; dan tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan ayat 1. Selain itu, disebutkan bahwa pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya ayat 2. Sejalan dengan itu, Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 ayat 1 huruf t menyebutkan bahwa se ap rumah sakit mempunyai kewajiban untuk memberlakukan seluruh lingkungannya sebagai Kawasan Tanpa Rokok. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No. 188MenkesPBI2011 dan No. 7 Tahun Buku Fakta Tembakau | 137 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana disebutkan dalam pasal 2 dibuat dengan tujuan untuk memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalam menetapkan KTR, memberikan perlindungan yang efek f dari bahaya asap rokok, memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat, dan melindungi kesehatan secara umum dari dampak buruk merokok baik secara langsung maupun dak langsung. Adapun ruang lingkup KTR yang ditetapkan dalam peraturan bersama ini sesuai dengan yang diatur oleh UU No. 36 Tahun 2009 dan PP No. 109 tahun 2012, antara lain fasilitas pelayanan kesehatan, tempat belajar mengajar, tempat ibadah, tempat bermain anak, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Dalam keadaan tertentu, pengelola gedung yang termasuk dalam ruang lingkup KTR dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok sebagaimana diatur dalam pasal 5 asalkan memenuhi syarat sebagai berikut: a. Merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik: b. Terpisah dari gedungtempatruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk berak vitas; c. Jauh dari pintu masuk dan keluar; dan d. Jauh dari tempat orang berlalu-lalang. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok juga diatur dalam PP No 109 tahun 2012 tentang