74 |
Buku Fakta Tembakau
Tabel 5.1 Produksi Rokok berdasarkan Jenis Rokoknya, 2005-2010 Miliar Batang Tahun
Sumber : Kementerian Keuangan, dari tahun 2005 - 2013. Catatan : Setelah tahun 2010 dak dikeluarkan informasi produksi menurut jenis rokok. Perhitungan jumlah
produksi menurut jenis rokok untuk tahun 2011-2013 menggunakan asumsi bahwa terdistribusi sama dengan proporsi rata-rata ter mbang tahun 2005-2010
Gambar 5.1 Produksi Rokok Indonesia Miliar Batang
Sumber: Diolah dari Tabel 5.1.
235,5 245,4
241,5 250,8
267,4 289,1
310 326
346 360
340 320
300 280
260 240
220 200
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013
Produksi Rokok Indonesia Miliar Batang
tarif advalorem + spesifik
Tarif spesifik Tarif Advalorem
a. SKM
b. SKT
c. SPM
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
Produksi 135,46
141,89 137,09
145,14 155,76
167,83 192,97
209,00 229,05
57,52 57,82
56,77 57,87
58,25 58,05
62,21 63,95
66,20 Produksi
83,67 88,22
87,75 88,59
93,44
101,49 93,43
94,05 90,31
35,53 35,95
36,34 35,32
34,94 35,10
30,12 28,78
26,10 Produksi
16,37 15,29
16,66 17,07
18,20 19,79
20,94 22,06
20,76 6,95
6,23 6,90
6,81 6,81
6,84 6,75
6,75 6,00
Total 235,50
245,40 241,50
250,80 267,40
289,10 310,20
326,80 346,00
Ÿ
Dalam lima tahun terakhir sejak diberlakukan tarif spesifik atas pemungutan cukai rokok, produksi rokok meningkat hampir 100 milyar batang dari tahun 2008 sampai
tahun 2013.
Buku Fakta Tembakau
| 75
5.1.2 Tren Produksi Rokok vs Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Ÿ
Krisis moneter yang melanda kawasan negara-negara di Asia Tenggara dak mempengaruhi produksi rokok di Indonesia.
Ÿ
Tahun 1997-1998, saat inflasi di Indonesia mencapai 70, produksi rokok di Indonesia dak terpengaruh oleh inflasi dan tetap nggi pada 269,8 milyar batang
rokok.
Ÿ
Pertumbuhan ekonomi minus 13 dak mengurangi produksi rokok. Setelah krisis berlalu, produksi rokok masih tetap nggi seper tahun-tahun saat krisis mulai.
Ÿ
Tahun 2008, saat ngkat inflasi kembali menunjukkan angka yang lebih nggi dari tahun-tahun sebelumnya yakni mencapai 11, produksi rokok justru mengalami
kenaikan pada 249,7 miliar batang.
Gambar 5.2 Produksi Rokok, Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan GDP, Indonesia, 1985-2013
Sumber: - Kementerian Keuangan. Nota Keuangan dan RAPBN 2011
- Kementerian Keuangan. Kajian Ekonomi dan Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Vol.7 No. 2, Juni 2003 - USDA. Global Agriculture Informa on Network Report, Indonesia Tobacco and Products Annual 2002-2004
- BPS. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Indonesia, 1985-2010 - Bank Dunia. Tigkat Pertumbuhan PDB Indonesia 1985-2010
- BPS, Laju Pertumbuhan Produk Domes k Bruto, 2004-2013 www.bps.go.id - BPS, Tingkat inflasi 2004-2013 www.bps.go.id
- Gappri, diku p oleh Industri Update Mandiri, vol 3, Februari 2013
350 300
250 200
150 100
50 1985 1986 1987 1988 1989 1980 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
80 60
40 20
-20 Produksi Rokok Miliar Batang
Tingkat Inflasi Pertumbuhan GDP
Pertumbuhan GDP dan Inflasi
Pr oduksi R
ok ok Miliar Ba
tang
Krisis moneter dan inflasi dak menyebakan menurunnya produksi rokok
76 |
Buku Fakta Tembakau
Tabel 5.2 Persentase Pangsa Pasar Rokok berdasarkan Volume Penjualan, 2008-2012
Sumber: Euromonitor Interna onal, October 2013
Nama Usaha Tahun
2008 22,7
28,3 13,8
8,6 5,5
n.a 0,3
20,9 2009
25,1 28
13 8,4
5,6 n.a
0,3
19,6 2010
24,9 29,3
12,8
8,5 5,9
n.a 0,3
18,3 2011
28,5 28,6
12,6
8,5 6,1
n.a 0,3
15,5 2012
30,1 29,1
12,4
7,9 6,1
0,4 0,3
13,6 HM SampoernaPMI
Gudang Garam Tbk, PT Djarum, PT
BentoelBAT Nojorono Tobacco Indonesia PT
Wismilak In Makmur Tbk PT KTG Corp
Lainnya
5.2 Pangsa Pasar Rokok
5.2.1 Dominasi Industri Besar
Ÿ
Pangsa pasar rokok didominasi oleh ga perusahaan besar yaitu Philip Morris Interna onal PMI - HM Sampoerna Tbk, Gudang Garam dan Djarum. Secara
keseluruhan ke ga perusahaan ini mencakup sekitar 65 persen pangsa pasar.
Ÿ
Pangsa pasar pada tahun 2012 dipegang ga besar ini, masing-masing adalah 30.1 persen oleh HM SampoernaPMI, disusul Gudang Garam dengan 29,1 persen dan
Djarum dengan 12,4 persen dan BentoelBAT menguasai 7,9.
Ÿ
Sehingga 38 pasar rokok Indonesia dikuasai oleh Asing Philip Morris dan BAT yang masing-masing juga menguasai HM Sampoerna dan Bentoel
38 pangsa pasar rokok di Indonesia dikuasai oleh asing PMI dan BAT
5.2.2 Harga dan Kemasan Rokok
Ÿ
Harga rokok di Indonesia sangat murah, untuk rokok sebanyak 16 batang yang masuk dalam jenjang harga premium, paling murah adalah Rp. 13.000 Rp. 813 per-batang.
Ÿ
Rokok yang masuk dalam jenjang harga murah, paling nggi adalah Rp. 9.999 hampir sepuluh ribu rupiah untuk isi 16 batang, dengan harga paling mahal Rp. 624
per-batang.
Harga sebatang rokok sangat murah, harga rokok premium per-batang kurang dari seribu rupiah