102 |
Buku Fakta Tembakau
6.6 Dampak Ra fikasi Framework Conven on on Tobacco Control FCTC pada Penerimaan Negara
Ÿ
Framework Conven on on Tobacco Control FCTC perjanjian atau konvensi internasional mengenai pengendalian tembakau yang merupakan instrumen hukum
internasional yang bersifat mengikat negara-negara yang mera fikasinya.
Ÿ
FCTC secara aklamasi diadopsi oleh seluruh anggota WHO yang berjumlah 192 negara pada pertemuan World Health Assembly ke 56 tanggal 21 Mei 2003. FCTC diberlakukan
secara resmi pada tanggal 27 Februari 2005.
Ÿ
Negara-negara yang mera fikasi FCTC harus membuat UU sehingga FCTC dapat dilaksanakan di negara-negara pera fikasi.
Ÿ
Negara-negara yang ingin menjadi anggota party FCTC tapi dak mera fikasi hingga 29 Juni 2004, dapat melakukan aksesi accession untuk menjadi anggota FCTC. Hingga
Juni 2013, jumlah negara anggota FCTC mencapai 177. Di wilayah Asia Pasifik, hanya Indonesia yang belum menjadi anggota FCTC.
Ÿ
Kajian Lembaga Demografi FEUI dan WHO 2013 mengenai negara-negara yang mera fikasi menyimpulkan dak ada pola yang jelas dalam hal penerimaan cukai
dibandingkan dengan total pajak. India dan Tiongkok yang mera fikasi FCTC proporsi penerimaan cukai terhadap total pajak menurun tapi Indonesia yang dak
mera fikasi persentasenya juga menurun. Hanya Turki yang persentase cukai tembakau meningkat. Persentase penerimaan cukai dibandingkan dengan total
penerimaan dari pajak menurun dari 5 tahun 2000 menjadi 3,4 tahun 2012.
Ÿ
Data ini menunjukkan bahwa kontribusi pajak-pajak lain selain cukai tembakau lebih besar dibandingkan dengan kontribusi dari cukai tembakau, sehingga ada
kecenderungan persentase penerimaan cukai terhadap total pajak menurun.
Proporsi sumbangan penerimaan Negara dari cukai rokok menunjukkan kecenderungan menurun selama sepuluh tahun terakhir
Buku Fakta Tembakau
| 103
Table 6.5 Proporsi Cukai Tembakau terhadap Total Pajak di Empat Negara, 2000-2012
No. 1
2 3
4 Negara
Turki India
Indonesia China
2000 0,1
3,0 5,1
7,8 2003
0,1 3,0
7,6 7,8
2004 0,1
2,6 7,1
8,0 2005
0,1 2,4
6,7 7,6
2007 0,3
2,0 5,7
6,2 2009
0,2 2,2
4,8 4,9
2010 0,2
2,2 4,3
4,2 2012
0,2 2,4
3,4 2,8
Pertumbuhan 100
-20 -33
-64
Sumber: World Health Organiza on Country Profile and Tobacco Atlas, 2013
Dibandingkan dengan China, India dan Turki penerimaan dari cukai rokok di Indonesia, menunjukkan penurunanan dan konsisten
Gambar 6.1 Proporsi Cukai Tembakau terhadap Total Pajak di Empat Negara, 2000-2012
Sumber: World Health Organiza on Country Profile and Tobacco Atlas, 2013
India and Turkey party to FCTC 9
8 7
6 5
4 3
2 1
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 Indonesia
China India
Turkey China party to FCTC
6.7 Kebijakan Cukai Rokok di Indonesia
6.7.1 Sistem Tarif Cukai Rokok di Indonesia
Ÿ
Terdapat 2 sistem cukai hasil tembakau yaitu ad valorem dan spesifik. Sistem cukai ad valorem berupa persentase tertentu terhadap harga jual eceran dari HJE
sedangkan sistem cukai spesifik berupa sejumlah uang tertentu per satu batang rokok Rp.batang.
Ÿ
Sebelum tahun 2005, Indonesia menggunakan sistem cukai ad valorem berupa tertentu terhadap HJE. Pada saat itu, terdapat 10 layer HJE.
Ÿ
Pada periode 2006-2009, Indonesia menggunakan sistem cukai campuran dimana