Sejarah Peringatan Kesehatan Bergambar pada Kemasan Rokok di Indonesia

Buku Fakta Tembakau | 133 tersebut maka Indonesia mengukir prestasi sebagai negara yang belum aksesi FCTC namun merupakan 66 dari 77 negara dengan peringatan kesehatan bergambar sampai dengan akhir 2014 dan merupakan negara ke-6 di antara 10 Negara Regional ASEAN. Tanggal 24 Juni 2012, melalui PP No 109 tahun 2012 se ap bungkus rokok harus mencantumkan peringatan dalam bentuk kata dan gambar pada 40 dari bungkusnya. Ada 5 jenis peringatan kesehatan bergambar yang harus dicantumkan dalam se ap kali produksi dengan gambar yang akan diubah se ap dua tahun sekali. Pada bulan Oktober 2014, hasil monitoring penerapan pencantuman PHW pada kemasan rokok yang dilakukan oleh BPOM rata-rata sebesar 67,90. Berdasarkan riset FKM UI-SEATCA pada Agustus 2014, perokok melakukan ndakan yang menunjukkan ke daknyamanannya: minta lakban untuk menutup gambar, menutup dengan s ker gambar gadis can k, memindahkan ke casing yang dak ber- PHW, merobek gambar atau dak jadi membeli dan mencari di tempat penjualan lain.

7.3.2 Kebijakan Peringatan Kesehatan pada Kemasan Rokok

UU Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 114 menyebutkan bahwa se ap orang yang memproduksi atau memasukkan rokok ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Selain itu, dalam Pasal 199 disebutkan bahwa se ap orang yang dengan sengaja memproduksi atau memasukkan rokok ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dak mencantumkan peringatan kesehatan berbentuk gambar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 dipidana penjara paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah dan se ap orang yang dengan sengaja melanggar kawasan tanpa rokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 dipidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah. PP No 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adik f berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan juga menyoro peringatan kesehatan pada kemasan produk tembakau. Se ap orang yang memproduksi danatau mengimpor Produk Tembakau ke wilayah Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan. Peringatan kesehatan tersebut berbentuk gambar dan tulisan yang harus mempunyai satu makna. Peringatan kesehatan tersebut tercetak menjadi satu dengan Kemasan Produk Tembakau Pasal 14. Se ap 1 satu varian Produk Tembakau wajib dicantumkan gambar dan tulisan peringatan kesehatan yang terdiri atas 5 lima jenis yang berbeda, dengan porsi masing- 134 | Buku Fakta Tembakau masing 20 dua puluh persen dari jumlah se ap varian Produk Tembakaunya. Ketentuan tersebut dak berlaku bagi industri Produk Tembakau non Pengusaha Kena Pajak yang total jumlah produksinya dak lebih dari 24.000.000 dua puluh empat juta batang per tahun. Industri Produk Tembakau tersebut wajib mencantumkan paling sedikit 2dua jenis gambar dan tulisan peringatan kesehatan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pasal 15. Pasal 17 menyebutkan bahwa gambar dan tulisan peringatan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dicantumkan pada se ap Kemasan terkecil dan Kemasan lebih besar Produk Tembakau. Se ap Kemasan tersebut mencantumkan 1 satu jenis gambar dan tulisan peringatan kesehatan. Ketentuan ini dak berlaku bagi Rokok klobot, Rokok klembak menyan, dan cerutu Kemasan batangan. Pencantuman gambar dan tulisan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. dicantumkan pada bagian atas Kemasan sisi lebar bagian depan dan belakang masing-masing seluas 40 empat puluh persen, diawali dengan kata “Peringatan” dengan menggunakan huruf berwarna pu h dengan dasar hitam, harus dicetak dengan jelas dan mencolok, baik sebagian atau seluruhnya; 2. gambar sebagaimana dimaksud pada huruf a harus dicetak berwarna; dan 3. jenis huruf harus menggunakan huruf arial bold dan font 10 sepuluh atau proporsional dengan Kemasan, tulisan warna pu h di atas latar belakang hitam. Gambar dan tulisan peringatan kesehatan tersebut dak boleh tertutup oleh apapun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 menyebutkan bahwa selain pencantuman informasi tentang kadar Niko n dan Tar, pada sisi samping lainnya dari Kemasan Produk Tembakau wajib dicantumkan pernyataan, “dilarang menjual atau memberi kepada anak berusia di bawah 18 tahun dan perempuan hamil”. Pasal 22 menyebutkan pada sisi samping lainnya dari Kemasan Produk Tembakau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dapat dicantumkan pernyataan, “ dak ada batas aman” dan “mengandung lebih dari 4000 zat kimia berbahaya serta lebih dari 43 zat penyebab kanker”. Pasal 24 menyebutkan bahwa se ap produsen dilarang untuk mencantumkan keterangan atau tanda apapun yang menyesatkan atau kata-kata yang bersifat promo f. Selain larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, se ap produsen dilarang mencantumkan kata “Light”, “Ultra Light”, “Mild”, “Extra Mild”, “Low Tar”, “Slim”, “Special”, “Full Flavour”,