16 | Buku Fakta Tembakau
Gambar 1.14 Prevalensi Mengunyah Tembakau berdasarkan Jenis Kelamin pada Populasi Usia ≥ 15 Tahun
di Indonesia Tahun 2013
Sumber: RISKESDAS 2013 Laki-laki
Perempuan 3,9
4,8
2,2 3,2
Saat ini mengunyah tembakau Mengunyah tembakau ap hari
Kesimpulan
1. Prevalensi merokok pada laki-laki cenderung meningkat dari tahun ke tahun khususnya pada laki-laki dewasa dan remaja, terlebih lagi pada kelompok usia 15-19 tahun yang
mulai merokok. 2. Pada kelompok perempuan peningkatan prevalensi terjadi hingga dua kali lipat untuk
konsumsi tembakau kunyah. Tingginya prevalensi ini sebagian dikarenakan adanya budaya mengunyah tembakau di beberapa provinsi. Pada kelompok laki-laki lebih banyak
merokok, sedangkan pada kelompok perempuan lebih banyak yang mengunyah tembakau.
3. Secara umum, prevalensi merokok lebih nggi pada penduduk dengan ngkat pendidikan dan ngkat pendapatan yang rendah, nggal di perdesaan dan status bekerja.
4. Laki-laki cenderung lebih banyak yang mulai merokok pada usia muda, sedangkan pada kelompok perempuan lebih banyak yang mulai merokok pada usia lebih tua.
5. Perempuan dan anak usia 0-4 tahun adalah kelompok yang paling banyak terpajan asap rokok di dalam rumah dibandingkan laki-laki.
Buku Fakta Tembakau
| 17
Da ar Pustaka
Badan Peneli an dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2010. Jakarta: Badan Peneli an dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI; 2010.
Badan Peneli an dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Peneli an dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI; 2013.
Tobacco Control Support Center. Fakta Tembakau Permasalahannya di Indonesia tahun 2010. Jakarta: TCSC IAKMI; 2010.
Tobacco Control Support Center. Fakta Tembakau Permasalahannya di Indonesia tahun 2012. Jakarta: TCSC IAKMI; 2012.
Lian TY, Dorotheo U. The ASEAN Tobacco Control Atlas. In: Bungon Ri hiphakdee, et al, editors. Southeast Asia Tobacco Control Alliance SEATCA. 1st edi on. Penang: Crown Print Associates;
2013.
18 | Buku Fakta Tembakau
Buku Fakta Tembakau
| 19
BAB 2. Hubungan antara Konsumsi Rokok dengan Penyakit
Julianty Pradono, Dwi Hapsari, Nunik Kusumawardani
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan Peneli an dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan R.I.
Data rokok dalam Riskesdas 2013 dikumpulkan dari penduduk kelompok umur 10 tahun ke atas. Jumlah responden sebanyak 835.258 orang. Berbeda dengan survei
sebelumnya, dalam Riskesdas 2013 ditanyakan secara terpisah antara responden yang merokok maupun yang mengunyah tembakau pada laki-laki dan perempuan.
Gambar 2.1 Proporsi Perilaku Merokok menurut Jenis Kelamin
21,7 56,7
5,6 1,7
14,3 44,3
1,9 0,4
0,4 53
75 60
45 30
15 Tidak rokokpasif
Rokok ak f Mantan rokok
Mantan rokok dan pasif
Rokok pasif Laki
Perempuan
Perokok ak f adalah responden pada saat survei merokok se ap hari atau merokok kadang-kadang. Mantan perokok adalah responden yang sudah dak merokok pada saat
survei. Proporsi perokok ak f maupun mantan perokok didominasi oleh laki-laki, sedangkan
pada dak rokok dan rokok pasif sebagian besar adalah perempuan pada kelompok umur 10 tahun atau lebih Gambar 2.1.
20 |
Buku Fakta Tembakau
Tabel 2.1 Proporsi Penduduk Umur ≥ 10 Tahun dengan Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular, Riskesdas 2013
Perokok ak f adalah responden pada saat survei merokok se ap hari atau merokok kadang-kadang. Mantan perokok adalah responden yang sudah dak merokok pada saat
survei. Proporsi perokok ak f maupun mantan perokok didominasi oleh laki-laki, sedangkan
pada dak rokok sebagian besar adalah perempuan pada kelompok umur 10 tahun atau lebih Gambar 2.1.
Beberapa penyakit menular dan penyakit dak menular dikumpulkan dalam Riskesdas 2013. Diagnosis penyakit tersebut berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan nakes kecuali
pada hipertensi, ditanyakan berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan atau sedang makan obat an hipertensi atau berdasarkan pengukuran tekanan darah pada saat survei dengan tekanan
sistolik 140 mmHg atau lebih dan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Diagnosis nakes dalam kurun waktu satu bulan terakhir pada ISPA, pneumonia. Sedangkan untuk
penyakit dak menular seper kanker paru- bronkhus, kanker nasopharing, diabetes melitus, PJK dan stroke ditanyakan dalam kurun waktu yang telah dilalui.
Dalam analisis ini dipaparkan proporsi penyakit yang nggi pada penduduk kelompok umur 10 tahun atau lebih, seper ISPA sebesar 11,9 persen dan hipertensi adalah 23,2 persen.
Tabel 2.1. Keputusan ini diambil dengan alasan untuk menghindari bias dan data yang dikumpulkan dalam Riskesdas dengan metode pontong lintang sewaktu.
Jenis penyakit ISPA
Pneumonia Kanker paru-bronkhus
Kanker nasopharing Diabetes
PJK Stroke
Hipertensi 11,9
0,2 1,6
2,9 1,5
0,5 0,7
23,2
N sampel
99784 1566
23 41
11120 3565
5074 85086