Hipertensi Hubungan antara Konsumsi Rokok dengan Penyakit
Buku Fakta Tembakau
| 25
Tabel 2.5 Prevalensi Penyakit Hipertensi pada Penduduk Umur ≥ 15 Tahun
menurut Sosial Demografi dan Kebiasaan Merokok Hipertensi
Karakteris k responden Kelompok umur tahun
15-19 20-24
25-64 65+
Pendidikan Pendidikan rendah
Pendidikan sedang Pendidikan nggi
Pekerjaan Tidak bekerjasekolah
Pegawaiwiraswasta Petaninelayanburuh
Tempat nggal Perkotaan
Perdesaan
Kuin l indeks kepemilikan Kuin l 1-2
Kuin l 3-5
Status merokok Tdk merokok Tdk perokok pasif
Rokok ak f Mantan rokok
Mantan rokok pasif Perokok pasif
Indeks Brinkman 200 batang
≥ 200 batang Total
Laki-laki
6,8 11,1
25,1 57,3
20,5 18,9
27,3
21,7 23,8
3,5
21,1 19,2
19,4 20,5
17,9 22,1
38,3 34,7
7,1
17,0 29,9
20,2
37067
Perempuan
5,3 9,1
33,0 68,5
31,2 19,7
21,1
32,0 28,7
2,5
26,2 26,2
27,6 25,5
26,9 38,3
41,0 41,3
24,9
34,0 43,5
26,2
48019
26 |
Buku Fakta Tembakau
Tabel 2.6 Prevalensi Hipertensi berdasarkan Sosial Demografi dan Kebiasaan Merokok pada Laki-Laki
Menurut pekerjaan pada laki-laki paling nggi pada pegawai atau wiraswasta, sedangkan pada perempuan paling nggi pada penduduk dak bekerja.
Menurut daerah tempat nggal, penduduk di perdesaan dengan prevalensi hipertensi lebih nggi dibandingkan di perkotaan. Penduduk laki-laki yang nggal di perkotaan sedikit
lebih nggi dibandingkan yang nggal di perdesaan, sedangkan pada penduduk perempuan dak tampak perbedaan menurut daerah tempat nggal.
Menurut kuin l indeks kepemilikan, pada laki-laki kejadian hipertensi lebih banyak pada kuin l 3-5 sebaliknya pada perempuan lebih banyak pada kuin l 1-2.
Menurut status merokok, prevalensi hipertensi pada laki-laki lebih banyak dialami oleh mantan perokok, sedangkan pada perempuan lebih banyak dialami oleh mantan perokok
dan mantan perokok yang juga perokok pasif. Kelompok dengan Indeks Brinkman 200 batang atau lebih sepanjang hidupnya, baik laki-laki maupun perempuan lebih banyak yang
mengalami hipertensi dibandingkan dengan yang kurang dari 200 batang. Tabel 2.5
Prevalensi hipertensi pada penduduk laki-laki paling banyak dialami oleh perokok ak f, baik menurut kelompok umur, ngkat pendidikan, pekerjaan, tempat nggal dan kuin l
indeks kepemilikan Tabel 2.6.
15-19 20-24
25-64 65+
Dasar Menengah
Tinggi Tidak kerja
Pegawai Petani-dll
Perkotaan Perdesaan
Kuin l 1,2 Kuin l 3-5
Total
Tdk merokok Tdk pasif
29,8 20,1
18,8 18,6
14,6 21,4
37,2 22,1
18,2 33,5
21,6 16,5
14,3 21,5
19,2
Perokok ak f
36,2 62,1
65,6 50,9
66,5 60,7
42,0 45,5
65,9 35,3
58,8 65,9
69,7 58,6
62,2
Mantan perokok
1,4 2,5
9,9
19,0 10,4
9,9 15,3
16,8 9,7
3,6 12,0
9,0 8,0
11,8 10,6
Mantan perokok pasif
1,8 2,2
2,4 6,7
3,8 2,3
1,5 6,7
2,4 2,4
3,0 2,9
2,9 3,0
3,0
Perokok pasif
30,8 13,1
3,3 4,8
4,7 5,7
3,9 8,9
3,7
25,2 4,6
5,6 5,2
5,0 5,1
Kelompok umur tahun
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat Tinggal
Ekonomi
Buku Fakta Tembakau
| 27
Tabel 2.7 Prevalensi Hipertensi berdasarkan Sosial Demografi dan Kebiasaan Merokok pada Perempuan
Hipertensi pada perempuan separuhnya 50,4 dialami oleh perokok pasif. Menurut kelompok umur, pada kelompok 15-64 tahun, prevalensi hipertensi terutama dialami perokok
pasif, kecuali pada kelompok umur 65 tahun atau lebih, prevalensi hipertensi paling banyak dialami oleh penduduk bukan perokok atau bukan perokok pasif.
Prevalensi hipertensi pada lebih dari separuh penduduk perempuan dengan ngkat pendidikan dasar, dialami oleh perokok pasif, sedangkan pada ngkat pendidikan menengah
sampai nggi, pada umumnya dialami oleh penduduk yang dak merokok atau bukan perokok pasif.
Menurut pekerjaan, separuh dari penduduk perempuan dengan hipertensi, dialami oleh perokok pasif, demikian juga di daerah perkotaan. Sedangkan di daerah perdesaan, lebih
dari separuh 55,7 penduduk perempuan dengan hipertensi dialami oleh perokok pasif. Pada kuin l indeks kepemilikan lebih nggi kuin l 3 sampai dengan 5, penduduk
dengan hipertensi dialami oleh bukan perokok atau bukan perokok ak f, sedangkan pada kuin l indeks kepemilikan lebih rendah kuin l 1 sampai 2 prevalensi hipertensi banyak
dialami oleh perokok pasif Tabel 2.7.
43,1 42,5
43,1 57,7
42,3 49,8
67,2 45,6
45,5 47,9
50,8 40,2
40,6 48,3
45,6 0,5
1,2 2,6
4,0 3,3
1,8 1,3
2,9 2,7
1,0 2,5
3,1 3,8
2,2 2,8
0,1 0,2
0,5 1,4
0,6 0,6
0,8 0,7
0,5
- 0,7
0,5 0,7
0,6 0,6
0,3 0,2
0,6 0,8
0,6 0,6
0,4 0,7
0,5 0,3
0,7 0,5
0,6 0,6
0,6 56,0
55,9 53,2
36,0 53,2
47,2 30,3
50,1 50,8
50,9 45,2
55,7 54,3
48,2 50,4
15-19 20-24
25-64 65+
Dasar Menengah
Tinggi Tidak kerja
Pegawai Petani-dll
Perkotaan Perdesaan
Kuin l 1,2 Kuin l 3-5
Total
Tdk merokok Tdk pasif
Perokok ak f
Mantan perokok
Mantan perokok pasif
Perokok pasif
Kelompok umur tahun
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat Tinggal
Ekonomi
28 |
Buku Fakta Tembakau
Kesimpulan
Ÿ
Kejadian penyakit ISPA dan Hipertensi pada penduduk laki-laki maupun pada perempuan. Prevalensi ISPA pada perokok ak f lebih nggi 11,9 pada laki-laki dan 13,7 pada
perempuan dibandingkan pada yang dak merokok 11,1pada laki-laki dan 11,9 pada perempuan. Demikian juga halnya dengan prevalensi Hipertensi, lebih nggi pada perokok
ak f 22,1 pada laki-laki dan 38,3 pada perempuan dibandingkan pada populasi yang
dak merokok 17,9 pada laki-laki dan 26,9 pada perempuan.
Ÿ
Prevalensi ISPA dan Hipertensi meningkat dengan semakin ngginya Indeks Brinkman yaitu banyaknya rokok yang dihisap selama hidup, baik pada laki-laki maupun pada perempuan.
Prevalensi hipertensi lebih nggi pada perokok berat Indeks Brinkman ≥ 200 yaitu sebesar 29,9 pada laki-laki dan 43,5 pada perempuan dibandingkan pada perokok ringan
Indeks Brinkman 200 yaitu sebesar 17 pada laki-laki dan 34 pada perempuan.
Buku Fakta Tembakau
| 29
Da ar Pustaka
Departemen Kesehatan . Jakarta Departemen
. Pedoman Prak s Memantau Status Gizi Orang Dewasa :
Kesehatan; 2001. Kementerian Kesehatan RI.
. Jakarta: Badan Litbangkes Laporan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013
Kementerian Kesehatan RI; 2013. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI; 2012. Lemeshow S, Hosmer DW Jr, Klar J, Lwanga SK.
. Besar Sampel dalam Peneli an Kesehatan Yogyakarta:
Gajah Mada University Press; 1997. World Health Organiza on. The Seventh Report of the Joint Na onal Commi ee on Preven on,
Detec on, Evalua on, and Treatment of High Blood Pressure. Dalam: The WHO STEPwise Approach to Surveillance STEPS of NCD Risk Factors. Geneva: WHO; 2001.
World Health Organiza on. Expert Commi ee on High Blood Pressure Control. Hypertension Control: Report of a WHO Expert Commi ee. Geneva: WHO;1996.hal.862.
World Health Organiza on. WHO eport on he lobal obacco pidemic, 2008: he MPOWER ackage. R
T G T
E T
P Geneva: WHO; 2008.
World Health Organiza on Media Centre. No communicable diseases. [Online]. 2013. Cited 18 n-
November 2013. Available on : URL: h p:www.who.intmediacentrefactsheetsfs355en
30 |
Buku Fakta Tembakau
Buku Fakta Tembakau
| 31