Jenis Penelitian Subjek Penelitian Setting Penelitian Teknik Pengumpulan Data

50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas classroom action research. Hal ini dikarenakan PTK sangatlah tepat untuk mengukur tingkat keberhasilan guru menggunakan metode, media, dan alat peraga yang tepat dalam mengajar. Selain itu karena PTK ditujukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 1 jenis penelitian ini merupakan penelitian yang sangat tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara luas. Menurut Ebbutt dalam Rochiati Wiriaatmadja 2005: 12 mengemukakan penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Penelitian tindakan ini dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas IV SD Negeri Suryodiningratan 1. Guru bertindak sebagai pelaksana pembelajaran sedangkan peneliti sebagai observer. pendekatan penelitian ini digunakan dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. 51

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Suryodiningratan 1, jumlah siswa sebanyak 20 orang, terdiri dari 12 perempuan dan 8 siswa laki-laki.

C. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas PTK akan dilakukan di kelas IV SD Negeri Suryodiningratan 1, Kelurahan Mantrijeron, Kabupaten Kota Yogyakarta. Suryodiningratan, Kecamatan

D. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas Classroom Action Research penelitian tindakan terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertianya yaitu pertama penelitiannya: kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Kedua Tindakan: sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. ketiga kelas: adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru Suharsimi Arikunto, 2006:91. Dari pengertian ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. 52 Model penelitian yang dipilih adalah model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan. menurut Suharsimi Arikunto, 2006: 92 proses pembelajaran yang semakin lama semakin meningkat hasil belajarnya. penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan planning, tindakan action, pengamatan observation, dan refleksi reflection jika divisualisasikan dilihat dalam bentuk gambar, penelitian tindakan model Kemmis dan MC. Taggart. alur penelitiannya adalah Keterangan : Siklus I: 1. Perencanaan I 2. Tindakan dan Observasi I 3. Refleksi I Siklus II: 4. Perencanaan II 5. Tindakan dan Observasi II 6. Refleksi II Gambar 1. Model Penelitian Kemmis dan MC. Taggart

1. Tahapan Pelaksanaan Siklus 1

a. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu persiapan segala sesuatu yang dipersiapkan sebelum melakukan sebuah penelitian, hal yang harus dilakukan peneliti pada tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, dimana RPP ini berisi mengenai rencana kegiatan, setiap pertemuan yaitu 53 satu RPP. Rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas. 2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match pada pembelajaran IPA. 3. Menyusun intsrumen penelitian berupa angket motivasi belajar, dan membuat lembar observasi mengenai aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pada pelaksanaan ini guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran menggunakan panduan perencanaan yang dibuat dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal dan dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. c. Observasi Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas, dan peneliti menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung bagaimana aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran. d. Refleksi Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan maupun kelebihan-kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran. 54 Apabila dalam siklus I belum terlihat adanya peningkatan motivasi belajar IPA seperti yang diharapkan, maka perlu dilakukan siklus II. Pada tahap ini peneliti mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin timbul agar dapat dibuat rencana perbaikan pada siklus II setelah memperhatikan masalah- masalah yang timbul pada siklus I. Keputusan untuk menghentikan atau melanjutkan siklus merupakan keputusan bersama antara guru kelas dan peneliti. Siklus dihentikan jika peneliti dan guru kelas sepakat bahwa pembelajaran IPA menggunakan model Kooperatif tipe Make a Match yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana dan telah berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus sebelumya dengan melihat data yang telah diperoleh. Tahapan yang dilakukan pada siklus ini sama dengan siklus sebelumnya, hanya saja dilakukan lebih cermat dan memperhatikan hal-hal yang masih belum tercapai pada saat siklus I. hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 55 1. Angket Menurut Sugiyono 2011: 142, kuesioner angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini akan diberikan oleh peneliti pada setiap akhir siklus untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa belajar IPA. 2. Observasi Wina Sanjaya 2009: 86 Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal- hal yang akan diamati atau diteliti. Pada penelitian ini melibatkan 2 observer, antara lain guru dan peneliti, proses observasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman observasi yang telah disusun. melalui observasi ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas untuk memperkuat hasil observasi, digunakan lembar pengamatan, lembar pengamatan digunakan untuk melihat secara langsung bagaimana proses pembelajaran IPA. 3. Dokumentasi Studi dokumentar documentary study merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. 56 Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah digunakan untuk memperoleh data-data yang akurat sebagai cermin situasi atau kondisi yang sebenarnya. Metode dokumentasi ini digunakan karena mempunyai beberapa keuntungan yaitu: a. Semua data yang dibutuhkan atau dicari mudah di dapat dilokasi penelitian. b. Data-data dapat dilihat kembali jika suatu saat dibutuhkan. c. Dengan dokumen yang ada dapat disajikan bukti dari data yang dikumpulkan. Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya karena data yang sudah dimuat dalam dokumentasi merupakan data yang sudah tersusun rapi dan sewaktu-waktu dibutuhkan dapat dicari dengan mudah. Dalam penelitian ini, dokumentasi berupa foto-foto pelaksanaan proses pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL T.A 2015/2016”.

0 1 23

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 023899 BINJAI T.A 2011/2012.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAKTIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 104208 CINTA RAKYAT.

0 2 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA.

0 1 204

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRETASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 1 KARANGLEWAS

0 0 15