Indikator Motivasi Belajar Menumbuhkan Motivasi Belajar

16 fungsi motivasi belajar adalah untuk mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu, mengarahkan perbuatan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan dan menjadikan seseorang tekun dalam belajar.

6. Indikator Motivasi Belajar

Hamzah B. Uno 2010: 23 menyebutkan motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Adapun indikator tersebut adalah sebagai berikut: a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar. e. Adanya keinginan yang menarik dalam belajar. f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Orang yang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri orang tersebut. Sardiman A. M. 2007: 83 berpendapat bahwa motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas b. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah c. Lebih senang bekerja mandiri. d. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin. 17 e. Dapat mempertahankan pendapatnya. f. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. g. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila seseorang yang memiliki ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas, berarti orang tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri atau indikator motivasi tersebut sangatlah penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika siswa tekun dan ulet dalam menyelesaikan tugas, tidak mudah m enyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkan, menunjukan minat dan senang memecahkan masalah, serta mampu mempertahankan pendapatnya. Hal-hal itu semua harus dipahami oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal.

7. Menumbuhkan Motivasi Belajar

Beberapa cara menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah menurut Sardirman A.M. 2007: 92 yaitu: a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang kuat. Tetapi juga banyak siswa belajar hanya ingin mengejar nilai ulangan atau nilai raport angkanya yang baik.namun demikian semua ini harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angkah 18 belum merupakan hasil belajar yang sejati. Hasil belajar yang bermakna. b. Hadiah Hadiah dapat dikatakan sbagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian.karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorangsiswa yang tidak memiliki bakat untuk suatu pekejaan tersebut. c. Saingan kompetensi. Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.persaingan individual maupun persaingan kelompok sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. d. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan memertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. e. Memberi ulangan. 19 Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui ada ulangan. oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. f. Mengetahui hasil. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui grafik hasil belajar meningkat maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. g. Pujian Apabila siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. h. Hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. 20 i. Hasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingg sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. j. Minat Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai minat. k. Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa angat beguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Menurut Hamzah B. Uno 2007: 34-37 Selain cara-cara menumbuhkan motivasi yang disebutkan diatas ada juga teknik- teknik yang dapat dilakukan dalm pembelajaran yaitu: 1 Pernyataan penghargaan secara verbal. 2 Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. 3 Menumbuhkan rasa ingin tahu. 4 Dalam mengajar guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. 21 5 Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa 6 Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar 7 Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang sudah dipahami 8 Menuntun siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. 9 Menggunakan simulasi dan permainan. Baik simulasi maupunn permain merupakan proses yang menarik bagi siswa.

B. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL T.A 2015/2016”.

0 1 23

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 023899 BINJAI T.A 2011/2012.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAKTIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 104208 CINTA RAKYAT.

0 2 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA.

0 1 204

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRETASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 1 KARANGLEWAS

0 0 15