Unsur Pembelajaran Kooperatif Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Model Pembelajaran

25

4. Unsur Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Agus Suprijono, 2009: 58 mengatakan bahwa ada lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan yaitu: a. Positive interdependence saling ketergantungan positif. Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggung jawaban kelompok. Pertama mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. kedua menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. b. Personal responsibility tanggung jawab perseorangan. Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat,Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. c. Face to face promotive interaction interaksi promotif. unsur ini penting karena dapat menghasilkan ketergantungan positif. d. Interpersonal skill komunikasi antaranggota. Keterampilan sosial. Untuk mengoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapai tujuan peserta didik harus saling mengenal dan memercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. e. Group processing pemprosesan kelompok. Pemprosesan mengandung arti menilai. Melalui pemprosesan kelompok dapat diidentifikasi dari 26 urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Sama halnya dengan pendapat Nur Asma, 2006: 16 terdapat beberapa unsur2 yaitu: a. Saling ketergantungan positif, kegagalan dalam kelompok merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok oleh karena itu sesama kelompok harus merasa terikat dan saling tergantung positif b. Tanggung jawab perorangan, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan belajar kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara perorangan c. Tatap muka, interaksi yang terjadi melalui diskusi akan memberikan keuntungan bagi semua kelompok karena memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota kelompok d. Komunikasi antar anggota kelompok, karena dalam setiap tatap muka terjadi diskusi, maka keterampilan berkomunikasi antar anggota kelompok sangatlah penting. e. Evaluasi proses kelompok, keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses kerja kelompok. Untuk mengetahui keberhasilan proses kerja kelompok dilakukan melalui evaluasi proses kelompok. Sedangkan Arends Nur Asma 2006: 16 berpendapat bahwa unsur- unsur dasar belajar kooperatif adalah sebagai berikut: 27 a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya e. Siswa akan dikenalkan atau akan diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar selama proses belajar g. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang dipelajari dalam kelompoknya. Berdasarkan pendapat diatas bahwa unsur pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal yang dapat menumbuhkan perasaan peserta didik, mengajarkan kepada siswa untuk bertanggung jawab, saling percaya, saling menerima dan saling mendukung untuk meningkatkan hubungan antar kelompok demi mencapai tujuan bersama.

5. Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL T.A 2015/2016”.

0 1 23

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 023899 BINJAI T.A 2011/2012.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAKTIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 104208 CINTA RAKYAT.

0 2 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA.

0 1 204

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRETASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 1 KARANGLEWAS

0 0 15