Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

47 Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa siswa sekolah dasar yang berumur 6-12 tahun masih berada pada tahap operasional kongkret, pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat dengan fakta-fakta perseptual, dan mampu melakukan konservasi. Hal perlu diperhatikan oleh guru, anak pada tahap pra operasional kemampuan berpikir anak dapat ditandai dengan adanya aktifitas-aktivitas mental seperti mengingat, memahami dan memecahkan masalah. Untuk itu sangat cocok kalau guru memakai model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam pembelajaran IPA karena penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dituntut untuk aktif, dan menyenangkan sehingga siswa siswa tidak merasa bosan dalam belajar.

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Erna Tri Widyarini 2011 yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Siswa pada Pelajaran Matematika Materi Pecahan dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Kelas IV SD Negeri 1 B ojong” yang menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi dan hasil penelitian yang telah dilaksanaakn menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Bojong hal ini dapat dilihat dari data awal menunjukkan rata-rata hasil belajar matematika siswa 50,23. Kemudian diberi tindakan pada siklus 1 dengan kegiatan 48 pembelajaran menggunakan model kooperatif make a match dan hasil tes belajar matematika pada siswa mengalami peningkatan menjadi 62,61. Peningkatan hasil belajar matematika kembali terjadi setelah dilaksanaakan kegiatan pembelajaran siklus 2 meningkat menjadi 74.29. Kejadian ini menunjukkan bahwa penggunaan model kooperatif make a match dapat meningkatkan hasil belajar matematikan materi pecahan pada siswa kelas IVSD Negeri 1 bojong.

F. Kerangka Berpikir

Kondisi pembelajaran IPA disekolah masih banyak masalah yang ditemui, karena kurangnya motivasi belajar pada mata pelajaran IPA yang masih rendah. dalam proses belajar mengajar terlihat ketika siswa mengikuti pelajaran kurang serius atau kurang fokus, dan tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi siswa hanya ribut atau sibuk sendiri, cenderung main-main dikelas. Dalam hal tersebut menunjukkan kurangnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Selain itu dalam proses mengajar kebanyakan guru hanya menggunakan metode dan pendekatan yang dipakai untuk menyampaikan materi selalu sama yaitu dengan metode ceramah, sehingga siswa merasa bosan. guru juga masih berperan sebagai sumber utama pengetahuan jarang menggunakan media yang bisa membantu pemahaman siswa pada materi yang disampaikan. Selama proses pembelajaran berlangsung. Make a Match merupakan teknik belajar mengajar mencari pasangan salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan 49 sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dengan menggunakan model ini maka peserta didik lebih aktif dan siswa lebih bersemangat Dalam proses pembelajaran guru dituntut menerapkan berbagai metode yang bisa mendukung semangat dan motivasi peserta didik. Motivasi peserta didik dapat dipacu dengan penciptaan suasana belajar yang menyenangkan. Dalam penciptaan suasana belajara IPA yang menyenangkan dapat melalui penggunaaan metode, pendekatan dan model yang tepat yang bisa membantu siswa lebih memahami materi yang dipelajarinya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa diperlukan suatu variasi baru dalam metode, pendekatan dan model agar dapat membangkitkan pemahaman dan motivasi siswa. Oleh karena itu peneliti menggunakan model Make a Match sebagai cara baru dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA. Dengan menggunakan Model Make a Match harapannya dapat membantu peserta didik untuk berpikir kritis serta dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.

G. Hipotetis Tindakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 067242 SUNGGAL T.A 2015/2016”.

0 1 23

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 023899 BINJAI T.A 2011/2012.

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAKTIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN 104208 CINTA RAKYAT.

0 2 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA.

0 1 204

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRETASI BELAJAR IPA PADA MATERI GAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DI KELAS V SD NEGERI 1 KARANGLEWAS

0 0 15