77
yang sama sekali belum dilakukan oleh guru baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan 2 yaitu penyampaian tujuan pembelajaran, pemberian
batasan waktu untuk mencari pasangan kartu, pemberian reward pujian bagi siswa yang dapat memasangkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban
sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
d. Hasil Angket Motivasi belajar
Penilaian terhadap kebehasilan tindakan pada siklus I dilakukan dengan memberikan angket siklus I kepada siswa. Pada tindakan siklus I
ini mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Hasil angket motivasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 140.
Berikut persentase pencapaian motivasi belajar siswa. Siklus yang dihitung per indikator.
Tabel 12. Hasil Angket Siklus I No
Indikator Motivasi belajar Persentase
Kategori 1
Tekun menghadapi tugas 67
Cukup 2
Ulet menghadapi kesulitan 62
Cukup 3
Lebih senang bekerja mandiri 67
Cukup 4
Cepat bosan pada tugas- tugas rutin
69 Cukup
5 Dapat empertahankanpendapatnya
67 Cukup
6 Tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini itu 65
Cukup 7
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
77 Baik
Berdasarkan data tabel diatas terlihat bahwa pencapaian motivasi belajar IPA siswa pada siklus I pada indikator tekun menghadapi tugas
78
P E
R SE
N T
AS E
mencapai 67 termasuk dalam kategori cukup, indikator ulet menghadapi kesulitan mencapai 62 termasuk dalam kategori cukup, indicator lebih
senag bekerja mandiri mencapai 67 termasuk dalam kategori cukup, indicator cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin mencapai 69 termasuk
dalam kategori cukup, indicator dapat mempertahankan pendapatnya mencapai 67 kategori cukup, indicator tidak mudah melepaskan hal yang
diyakini itu menapai 65 kategori cukup, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal mencapai 77 kategori baik. Hasil
tersebut dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
100
Pencapaian Motivasi Belajar Siklus I
67 62 67 69 67 65
77 50
I II III IV V VI VII INDIKATOR
Gambar 4.Diagram Pencapaian Motivasi Belajar IPAPer Indikator Siklus1 Dari data tersebut dapat dilihat bahwa semua indikator motivasi
belajar IPA mengalami peningkatan dari persentase indikator motivasi belajar IPA pada pra tindakan. Perbandingan persentase pencapaian
motivasi belajar IPA siswa antara pra tindakan dan siklus I dapat dilihat pada
tabel berikut:
79
Tabel 13. Perbandingan Persentase Motivasi Belajar IPA Per Indikator Pra tindakan dan Siklus I
No Indikator Motivasi
Belajar Persentase
Pra tindakan Siklus I
1 tekun menghadapi tugas
55 67
Kurang Cukup
2 ulet menghadapi
kesulitan 56
62 Kurang
Cukup 3
lebih senang bekerja mandiri
55 67
Kurang Cukup
4 cepat bosan pada tugas-
tugas yang rutin 53
69 Kurang
Cukup 5
dapat mempertahankan pendapatnya
61 67
Cukup Cukup
6 Tidak mudah
melepaskan hal yang diyakini
56 kurang
65 cukup
7 Senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal
58 77
Kurang Baik
Rata-rata 56
67 Kurang
Cukup Berdasarkan data dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa semua
indikator mengalami peningkatan dari pra tindakan ke siklus I. pada indikator tekun menghadapi tugas meningkat sebesar 12 dari kondisi
awal 55 menjadi 67, indikator ulet menghadapi kesulitan meningkat sebesar 6 dari kondisi 56 menjadi 62, indikator lebih senang bekerja
mandiri meningkat 12 dari kondisi 55 menjadi 67, indikator cepat bosan pada tugas-tugasyang rutin meningkat 16 dari kondisi 56
80
menjadi 69, indikator dapat mempertahankan pendapatnya meningkat 6 dari kondisi 61 menjadi 67, indikator tidak mudah melepaskan hal
yang diyakini itu meningkat 9 dari kondisi 56 menjadi 65, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal meningkat 19 dari kondisi
58 menjadi 77. Data pada tabel diatas tentang hasil tindakan peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I dapat diperjelas melalui
diagram berikut ini:
80
67
70
62 67 69 67 65
61 77
60 55 56 55
53
50 40
30 20
10
56 58
persentase pra tindakan
persentase Siklus I
I II III IV V VI VII
Gambar 5. Diagram peningkatan motivasi belajar IPA pada pra tindakan dan siklus 1
e. Refleksi Tindakan Siklus I